Nabi yang Pertama Kali Jinakkan dan Kendarai Kuda

Pasukan berkuda para santri Pesantren Daarut Tauhid dan Pramuka membuka pawai motor usaia upacara peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (17/8). (Republika/Edi Yusuf)
Pasukan berkuda para santri Pesantren Daarut Tauhid dan Pramuka membuka pawai motor usaia upacara peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (17/8). /Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kuda dikenal sebagai hewan liar dan sulit dijinakkan pada masa lalu.


Berkuda merupakan salah satu aktivitas yang tak bisa dilepaskan dalam budaya bangsa Arab. Bahkan, berkuda juga termasuk rutinitas wajib sepanjang sejarah peradaban kuno.


Kuda adalah moda transportasi utama pada masa itu yang membantu mobilitas masyarakat suatu peradaban. 


Dalam kitabnya al-Awail, Syekh Abu Hilal al-Askary mengungkapkan,  sosok sekaligus nabi pertama yang mengendari kuda adalah Ismail AS. Dikisahkan, pada masa itu, kuda dikenal sebagai binatang liar dan sulit ditaklukkan. 


Nabi Ismail dengan gagah berani, mendekati kuda dan memeliharanya. Setelah beberapa waktu, kuda tersebut menjadi jinak dan mudah dikendalikan. D


ari Nabi Ismaillah, keturunan beliau belajar karakter kuda dan bagaimana menjinakkannya. Ilmu tersebut akhirnya secara turun temurun diwariskan kepada generasi selanjutnya.  


Dari sinipulalah, bangsa Arab kemudian dikenal sebagai entitas yang memiliki kepakaran dalam urusan berkuda.


Berkuda adalah prestise tersendiri bagi bangsa Arab. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa kuda merupakan hewa yang mempunyai banyak manfaat dan kebaikan hingga kiamat kelak. (HR al-Baihaqi)

No comments: