Menagih Janji Jend. Aung San (Bapaknya Suu Kyi) 1946 Kepada Muslim Rohingya

Habis manis, sepah dibuang. Itulah peribahasa yang tepat menggambarkan perjuangan bersama Muslim Rohingya dengan Myanmar dalam perang kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada tahun 1948
Bualan janji mendapatkan HAK yang sama dengan warga negara Burma dilontarkan Jenderal Aung San (Bapaknya Aung San Suu Kyi yang kini menjadi Presiden) pada tahun 1946 saat hendak mendapatkan kemerdekaan dari Inggris.
“I give (offer) you a blank cheque. We will live together and die together. Demand what you want. I will do my best to fulfil them. If native people are divide, it will be difficult to achieve independence for Burma,” say General Aung San to Muslim Rohingya in 1946 with assured full rights and privileges, seperti dilansir dari http://www.thestateless.com
(Pada tahun 1946, sebagai penduduk asli (pribumi) Jenderal Aung San Kyi menjamin penuh dan hak khusus kepada Muslim Rohingya Arakan dengan mengatakan, “Saya memberikan (menawarkan) cek kosong kepada Anda. Kita akan hidup bersama dan mati bersama. Memenuhi apa yang Anda Inginkan. Saya melakukan yang terbaik untuk memnuhi hal itu. Jika penduduk asli terbelah, akan sulit mencapai Kemerdekaan bagi Burma.”)
Yaa, begitulah janji hanya sekedar omongan dan bualan semata dari para pemimpin tidak bertanggung jawab dan bermoral, baik di Myanmar, ataupun negara lainnya.
Sebelum menjabat mereka banyak memberikan harapan kepada masyarakat untuk mendapatkan dukungan. Dan setelahnya, mereka lupa atau memang sengaja melupakan apa yang pernah dijanjikan kepada masyarakat. (Ram/Thestateless)a

No comments: