Kisah Kelam Ya’juj wa Ma’juj {2}
Perjalanan Bangsa Alan
Pada tahun 150 M, para Alans bergabung dengan Yancai [yang terletak diantara Laut Hitam dan Kaspia]. Gabungan Alans dan Yancai ini pada akhirnya membentuk kerajaan yang dikenal dengan nama Alanliao. Ke barat, kerajaan mereka berbatasan dengan Da Qin [wilayah Kekaisaran Romawi], ke arah tenggara berbatasan dengan Kangju. Mereka mengendalikan semua jalan di sepanjang rute perdagangan melintasi Laut Hitam, Laut Kaspia dan Laut Aral.
Pada pertengahan abad ke-2, Alans dikalahkan oleh tentara Romawi di
bawah kepemimpinan Marcus Aurelius. Namun justru disini kedudukan Alans
semakin kuat. Mereka kawin-mengawin dengan suku-suku Sarmatian lainnya
dan membentuk satu-kesatuan yang solid. Banyak dari Alans (sekitar 8000
orang) yang diambil sebagai pasukan Romawi untuk menginvasi Eropa.
Karena kemahirannya dalam berkuda dan memanah, salah satu diantara para Alans dipercaya sebagai panglima di Legion VI Victrix yang bertugas di Inggris. Legiun ini sebagian besar juga diisi oleh para Alans. Nama panglimanya adalah Lucius Artorius Castus setelah berganti nama. Setelah pensiun dari tugas mereka di Inggris, banyak diantara mereka menetap di dekat desa Lancashire dari Ribchester, yang dikenal pada zaman Romawi sebagai Bremetennacum Veteranorum. Dan populasi mereka di Inggris semakin lama semakin banyak.
Pada tahun 210 M Dacia diduduki
oleh Alans, sehingga sejak saat itu daerah di sekitar Sungai Danube
menjadi derah yang sangat rawan dan berbahaya.
Pada tahun 225 M, Alans bergabung
dengan Hun menjadi bagian dari Kangju, namun akhirnya keluar dan
bersekutu dengan Raja Armenia Xosrov I melawan Persia. Keluarnya Alans
dari Kangju menye-babkan bangsa Hun sakit hati.
Pada tahun 235-238 M, Pemerintahan Maximinus yang merupakan keturunan Alan memerintah Romawi. Pada 273 M perluasan wilayah pengaruh Sassanian Persia sejauh “Gerbang Alans” (Darial) di bawah Sabuhr I.
Pada tahun 274 M Alans merebut
Palmyra dan Galia. Pada tahun 300 M, para Alans membentuk koloni yang
kuat akibat kemenangan demi kemenangan yang mereka raih. Sejarawan
mengatakan: “by 300, Ammianus, XXXI, 2, 12: Alans “by
repeated victories incorporated under their own national name Geloni,
Agathyrsi, Melanchlaeni, Anthropophagi, Amazons, and Seres”, showing a
leadership of powerful state by Ammianus time”.
Pada tahun 330 M, Alans bersekutu
dengan Sanesan, Raja Massagetae; untuk melawan Raja Xosrov II dari
Armenia. Sepertinya disinilah (gabungan antara Alans dan Massagetae),
nama Schythians semakin dikenal. Pada tahun 351 M, Alans bersekutu
dengan Raja Arsak II melawan Persia.
Pada tahun 360 M bangsa barbar Cina, Hun melintasi Sungai Volga dan menyerang Alans. Sebagian dari Alans mundur ke Kaukasus, sebagian diserap dalam Hun, dan sebagian lagi mundur ke Donets. Pada penyerangan ini, Alans yang telah menjadi bagian dari Hun menaklukkan Bulgaria. Pada
akhirnya, suku Alans dan Hun bergabung dan membentuk konfederasi Hunnic
(Hunno-Alanic). Mereka mengontrol Pontic, Tanais, dan stepa Caspia.
Sebenarnya dalam literatur China sejak abad ke-3 SM Alans terdaftar sebagai salah satu dari empat suku Hun, selain Xu-la, Hiu-bu, dan Siu-lin. Alans sendiri disebut sebagai Lan dalam literatur Cina. Jadi sebenarnya Alans termasuk Hun juga.
Pada tahun 376, Hunnic mengalahkan Vestgoths dan Ostrogoth dalam invasinya ke Eropa. Pada tahun ini, Alans-Hun (Hunnic) kawin-mengawin dengan bangsa-bangsa Eropa. Sejarawan mengatakan “With
Ermanaric’s Ostrogoths, Hun’s Bülümar (Balamber) acquired not only
Alans, but other Ostrogoth subjects. Jordanes: “thirteen peoples which
the Amalung ruler Ermanaric conquered in north: Golthescytha (Goths
Scyths), Thiudos (Germ. People), Inaunxis?, Vasinabroncae?, Merens
(Merya,), Mordens (Mordvins), Imniscaris?, Rogas (Germ.), Tadzans?,
Athaul (Türk. Atagul=Archers), Navego?, Bubegenes?, Coldas”, plus
Heruli, Aesti and Venethi, numerous people Taifali who before 370 held
Oltenia and western part of Muntenia. In Gaul Taifali, probably Türkic,
and Sarmatians were settled together”.
Pada tahun 377-378 M, aliansi Hun dan Alans dikenal sebagai barbar di Moesia. Pada tahun 378 M, anak
tertua dari Hun Bulyumar (Balamber) menyeberangi Danube dan dengan
Visigoth, Ostrogoth dan Alans mengalahkan tentara Byzantium dekat Andrianopole, sehingga Valeria, provinsi paling timur Pannonia, dibanjiri oleh Goth, Hun, dan Alans.
Pada akhirnya gabungan Goth, Hun, dan Alans menguasai Pannonia setelah
menyerang Gratian dan membunuh Kaisar Valens di Konstantinopel. Namun
pada tahun 379 M, Kaisar Theodosius mengalahkan mereka. Pada tahun 380
M, Kaisar Theodosius berhasil membujuk Goth menjadi bagian dari Romawi.
Sementara sebagian Alans memilih untuk bergerak ke utara. Banyak dari
Alan, Hun, dan Gothic menjadi bagian dari tentara Romawi di bawah Kaisar
Theodosius.
Pada tahun 402 M, penguasa Western Empire, Stilihon bersekutu dengan Hun dan Alans, yang membantu Stilihon untuk melawan serangan suku Jerman.
Pada tahun 406 M, Alans bergabung dengan Vandal dalam menginvasi Galia
(Prancis). Dari tahun 360-398 M, nama Hun dan Alans selalu ditempatkan
bersama oleh sejarawan. Namun mulai tahun 406 M, nama Hun mulai memudar,
dan para sejarawan lebih sering menyebut kata Alans.
Pada tahun 407 M, para Alans yang berada di Inggris dan Prancis menikah dengan penduduk setempat. Sejarawan mengatakan “In 407 AD, Alans
settled extensively north of Loire river, once called Armorica, now
called Brittany. Alans arrived at about same time as Celtic Britons were
fleeing to France after Saxon takeover of England. Alans and Celtic
Britons intermarried extensively. Legacy of Alans includes French name
“Alain” and its many variations, and cultural foundation of chivalric
warfare (armored knights on horseback)”. Dari sinilah muncul istilah Anglo-Saxon. Jadi negara-negara yang disebut Anglo-Saxon memiliki nenek moyang yang berasal dari bangsa Alan.
Wikipedia mengatakan Anglo
Saxon merupakan negara-negara berbudaya khas dan berbeda sejarah sosial
budaya dengan negara-negara di daratan Eropa Barat lainnya yang disebut
kontinental. Inggris, Irlandia, Amerika Serikat dan Australia adalah negara-negara yang disebut sebagai Anglo-Saxon. Sementara keturunan Alan di Prancis dapat ditandai dari nama mereka, Alain.
Pada tahun ini juga (407 M), gabungan Alans, Suebi, dan Vandals menginvasi Gaul. Pada tahun 409 M, Alans dan Vandal bergerak dari Gallia ke Spanyol. Mereka menerobos Semenanjung Pyrenean, dimana mereka membentuk Negara Alanian. Alanian ini rupanya tidak hanya dihuni oleh Alans, tapi juga oleh Vandal dan Sueves yang ikut andil dalam invasi. Pada akhirnya ketiga suku tsb saling kawin-mengawin.
Pada tahun 418 M, Westgoths mengalahkan Alans di Alanian.
Raja Alanian di Spanyol, Addac tewas dan dibunuh oleh Vallia di
Gibraltar. Pada tahun ini, banyak dari Alans lari dan bergabung dengan
Kerajaan Vandal. Pada tahun 424-471, keluarga Alan Flavius yang keturunan Alans menunjukkan pengaruh besarnya di Byzantium.
Pada tahun 429 M, Raja Vandal dan Alans membentuk kerajaan bersama di Afrika Utara, termasuk Mesir. (hmm…
bisa dibayangin deh kalau dua suku paling barbar di dunia bergabung
menjadi satu. Alans dari timur, dan Vandal dari barat. Pernah dengar
khan istilah vandalism yang merujuk pada tindakan barbar dan sadis.
Istilah tsb diambil dari nama suku Vandal yang memang terkenal kejam)
Pada 454 M, terjadi pertarungan
paling brutal dalam sejarah; dimana beberapa suku barbar terlibat di
dalamnya, yaitu Goth, Gepids, Rug, Swev, Hun, Alan, dan Gerule.
Sejarawan Jordanes mengatakan “You could see Goth
with lances, Gepids with mad with sword, Rug breaking spears in his
wounds, and Swev bravely acting with bat, and Hun with arrow, Alan with
heavy, Gerule with light weapons”.
Pada tahun 455 M, para Alans yang ditundukkan anak-anak Attila (keturunan Hun dari Eropa) lari dan menetap di Scythia Minor dan Moesia yang dikuasai oleh suku Alans lainnya.
Pada tahun 456 M, pembelotan dari Alans yang bersekutu dengan Visigoth selama pengepungan Vasatae (Aquitaine).
Pada tahun 468-469 M pecah pertempuran di Danube antara Hun dan Byzantium. Byzantium yang terdiri dari tentara bayaran dari Slavia dan Alans diperintahkan oleh Aspar, yang ayahnya adalah seorang Alan. Sejarawan mengatakan “in
some respect Danube war of 468 - 469 was a war of Alans and Ants
against their former masters, Huns.” (G.V.Vernadsky). After Byzantian
victory Huns left Dacia and Bessarabia. These provinces opened for
Slavic colonization”. Disini Byzantium mengalahkan Hun, dan keturunan mereka dari Alans berhasil menguasai Slavia, dan kawin dengan suku Slavia.
Pada tahun 477-484 M, Huneric naik
tahta sebagai Raja Vandal dan Alans. Pada tahun 530-533, Gelimer naik
tahta sebagai Raja Vandal dan Alans. Pada tahun 534 M, Kerajaan Vandal
di Afrika ditaklukkan oleh Belisarius. Pada tahun 561 M, antara Romawi
(Justinian) dan Persia (Husrav Anosruvan) berdamai dengan tujuan untuk
menjaga ketat Byzantium dan Darial Darband dari serangan bangsa Alans
dan Hun.
Pada tahun 710 M, sebelum aksesi sebagai Leo III dari Byzantium, Leo Isaurian dikirim pada misi diplomatik untuk menyuap para Alans dalam memutuskan hubungan dengan kerajaan Abasgia yang pro Muslim. Misi tersebut terbukti sukses. Pada tahun 720-722 M, Alania diserang oleh pasu-kan Umayyah, Khalifah Umar II. Pada saat itu, para Khazar datang untuk membantu mereka di bawah seorang kepala suku yang disebut Barjik. Bersama-sama, kedua bangsa (Khazar dan Alans) mendorong keluar kaum muslimin, dan Khazar kemudian mendirikan benteng di beberapa daerah.
Pada tahun 728 M, pemimpin lain dari Dinasti Umayyah menembus benteng yang dikenal sebagai Gerbang Alans dan menghancurkan wilayah dari Kaukasus Utara. Pada tahun 736 M, sekali lagi, Kerajaan Islam mengirimkan kekuatan ke dalam tanah Alans yang berhasil menghancurkan benteng-benteng di sana. Pada tahun 758 M, serangan serius oleh Kerajaan Islam terhadap Alania terjadi. Dan
Kerajaan Islam menguasai Gerbang Alans untuk beberapa lama. Disini para
Alans banyak yang melarikan diri dan bergabung dengan Kerajaan Khazar.
Pada tahun 888 M, Alan I; keturunan suku Alans menjadi Raja Inggris. Pada tahun 900 M, para Alans dan Khazar bergabung bersama untuk mengalahkan Byzantium. Pada tahun 930 M, Kazars bersekutu dengan Alans, dan mengadopsi Yudaisme sebagai agama, serta mengatur pernikahan dinasti.
Pada tahun 920-960 M, setelah pemberontakan oleh Alans, raja Byzantium ditangkap. Mereka meninggalkan agama Kristen pada saat yang sama, dan mengusir misionaris Byzantium . Dominasi Khazar atas mereka diperbarui sampai runtuhnya kerajaan yang terakhir.
Pada tahun 943-956 M, Raja Alans dan Raja Avar beraliansi. Pada tahun 965 M, penghancuran kekaisaran Khazar dan kekalahan Alans dan Circassians oleh Rus, pangeran Svyatoslav Kyiv.
Pada tahun 1032-1033 serangan dan tipu muslihat dari Alans dan Avar terhadap daerah-daerah Muslim di Timur Transcaucasia, seperti Sarwan dan Darband mengalami kegagalan.
Pada tahun 1050-1055 Kaisar Constantine IX Monomachus dan putri raja Alania terlibat perselingkuhan, dan melahirkan anak-anak hasil perzinahan. Pada tahun 1062 M, terjadi pernikahan antara Raja Georgia Bagrat IV dengan Putri Alan, Borena.
Pada tahun 1062-1065 M para Alan melakukan serangan melalui Darial terhadap Saddadid, emirat Arran (Timur Transcaucasia).
Pada tahun 1066 M, di Bretons banyak keturunan Alanic bergabung dengan William
Sang Penakluk dalam penaklukan Inggris, kontribusi taktik militer
diwarisi dari leluhur mereka, dan kemudian menyebarkan pengaruh genetik
mereka di seluruh Inggris ke Skotlandia dan di tempat lain. Salah satu
frekuensi tertinggi haplotype R1b 35 di mana saja di database Y-STR
adalah salah satu sampel dari Paris, Perancis, berdekatan dengan Normandia, dan bahkan lebih dari itu, diantara
Amerika keturunan “Cajun”. ”Cajun” sebenarnya merupakan kontraksi
sehari-hari dari kata “Acadian” (sekarang Nova Scotia dan New Brunswick,
dan bagian utara Maine). Mayoritas dari pemukim awal Perancis-Kanada adalah dari Acadia dan Quebec adalah Norman atau asal Breton. Banyak keluarga Skotlandia yang menunjukkan penanda DYS393 = 12 yang berarti merupakan keturunan dari Alans yang tiba dengan Normandia, sejak Sarmatians yang datang dengan Roma.
Pada tahun 1072 M, terjadi pernikahan antara Maria Alania (keturunan Alans) dengan kaisar Byzantium, Michael VII Duca Parapinaces. Begitu pula Raja Georgia, George III dengan putri Alania, Burduhan. Pada tahun 1116 M, terjadi pernikahan Yaropolk, putra Vladimir II Monomah Kyiv, dengan putri Alan.
Pada tahun 1160-1173 Benjamin dari Tudela melakukan perjalanan, dan menemukan bukti adanya komunitas Yahudi di Alania. Pada tahun 1175 M, seorang Alans bernama Küchük Anbal (yang berarti Turk kecil atau anak selir) membunuh Pangeran A. Bogolubsky. Pada tahun 1185 M, tentara bayaran Tesalonika dari Alan menaklukkan Normandia-Sisilia. Pada 1239 M, terjadi asimilasi Alania ke Ulus Juchi.
Pada tahun 1193 – 1223, David Soslan (Pangeran Alans) menikahi Ratu Tamar dari Georgia dan menjadi rekan-penguasa. Aturan dari Alans selanjutnya diteruskan ke Vladislav. Pada 1223, Georgia disubordina-sikan oleh Mongol, tetapi keturunan Thamar dan David bertahan dan terus memasok Georgia dengan raja sampai abad kesembilan belas.
Pada tahun 1243-1269 pernikahan Raja Georgia Raja Davit VII Ulu (Turk. “David Uĝlu = Besar”) dengan putri Alan bernama Altun (Turk. “Emas”). Pada 1263-1264 dilaporkan adanya pemukiman Alan di Crimea. Pada tahun 1304 bentrokan terjadi antara tentara bayaran Alanian dengan Catalan Grand Company di tanah Kekaisaran Byzantium. Pada 1310-1323 tercatat tiga puluh ribu Alans dalam pelayanan Kaisar Mongol Yuan di China. Pada 1314-1346 kekalahan dan pengusiran Alans dari Georgia oleh raja Georgi V Mulia. Pada 1318, kehadiran Alans (Yasses/Jasses) di Hungaria terdeteksi untuk pertama kalinya. Pada 1322 Alans membantu Bulgaria dibawah Tsar George II Terter, dalam menahan gempuran Byzantium terhadap Philippopolis.
Pada 1329, kematian Saif al-Din Bahadur, membuat Alan Mamluk (seorang Alans) menjadi terkenal di Mesir. Pada 1336-1353 Kaisar Mongol Togon Temur mengirim delegasi lima Pangeran Alan di Cina untuk Paus Benediktus XII.
Pada tahun 1300-an, para Alans dikuasai oleh Tar-Tar dan bergabung bersama mereka dibawah kepemimpinan Toqtamish Khan. Namun pada tahun 1395, Persia dibawah Timurleng (Tamerlan) mendapatkan kontrol derah Kaukasus, dan membantai Alans dalam jumlah masif. Para korban terfragmentasi, didorong lebih jauh ke selatan Kaukasus, mulai mengintegrasikan diri dengan penduduk asli dan akhirnya kembali muncul sebagai proto-Ossetia. Mereka membentuk menjadi dua kelompok, Digor dan Iron (Besi).
Yang unik disini adalah perkataan
iron (besi). Sepengetahuan saya, tak ada satupun sejarawan yang pernah
mengungkapkan, mengapa sebagian orang Ossetia mengatakan dirinya sebagai
“Bangsa Besi (Iron People)”, dimana bahasa mereka dikenal juga dengan sebutan “Bahasa Besi (Iron Dialect)”. Saya menduga istilah tsb muncul, karena mereka pernah dikurung dalam Dinding Besi Darial Gorge yang dibuat oleh Zulkarnain.
Pada tahun 1767, daerah Alans jatuh dibawah kekuasaan Kerajaan Rusia. Mereka umumnya dikonversi ke gereja Ortodoks Rusia, dan dalam hal identitas mereka membentuk Ossetia yang berbasis di Georgia saat ini dan berbatasan dengan Republik Rusia. Mereka adalah salah satu wakil yang tersisa dari Scythians kuno dan Sarmatians.
Beberapa kota dengan nama yang mungkin terkait dengan ‘Alan’, seperti: Allainville, Allaines, Yvelines, Alainville-en Beauce, Loiret, Eure-et-Loir , dan Les Allains, serta Eure mencermikan bukti keberadaan mereka di Eropa. Begitupun dengan nama hewan seperti Alaunt dan Alano, yang secara
historis telah digunakan untuk sejumlah ras anjing di beberapa negara
Eropa diperkirakan turun dari anjing asli dari Alans. Alaunt/Alano dikenal di Eropa sebagai jenis anjing yang sangat pandai berburu dan berkelahi.
bersambung…
Mattula Ada
No comments:
Post a Comment