Lintasan Sejaran Isalam (6): IKHTISAR TARIKH ISLAM DAN NABI MUHAMMAD S.A.W.

IKHTISAR TARIKH ISLAM
DAN NABI MUHAMMAD S.A.W.
Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awwal Tahun 42 SH (Sebelum Hijrah) bertapatan dengan tahun 570 M. Setelah menyepi di Gua Hira di atas bukit dekat Mekkah, beliau mendapat wahyu pertama yang disampaikan melalui perantaraan malaikat Jibril. Ketika beliau mulai menyebarkan ajaran Islam banyak tantangan yang harus dihadapi oleh kaumnya kabilah Quraysh yang berkuasa di Mekkah. Tantangan dan penganiayaan yang dialami pengikutnya mendorong beliau melakukan hijrah ke Madinah. Hikayat perjuangan beliau sangat panjang kalau diuraikan di sini. Akan lebih baik dikemukakan saja ikhtisarnya.


570 M Abdullah, ayahanda Nabi Muhammad s.a.w, wafat.


Negus Abrahah dari Habsyi menyerbu Mekkah setelah merebut Yaman, tetapi


gagal karena pasukan tentaranya diserang burung Ababil. Disebut Tahun


Gajah, karen dalam pernyerbuan itu tentara Abrahah menunggang gajah.


Penyerbuan Abrahah ini bertepatan


dengan lahirnya Muhammad pada 20 Agustus.



Gempa bumi yang kuat menghancurkan istana Kosru di Persia. Kosru I,


pengganti Anusyirwan yang adil, wafat.


570 – 575 M Muhammad diasuh oleh Halimah al-Sa`diya dan tinggal


bersama Banu Sa’d.


Banu Sa’d menggunakan dialek Hijaz yang indah.


Pada tahun-tahun ini pula Yaman ditaklukkan oleh Persia.


Orang- orang Kristen Habsyah diusir dari Yaman.


575 M Pembunuhan terhadap orang Kristen Nestoria dan Yaakibah (Jacobian) oleh


Dhu Nawas, raja Yahudi di Yaman.



575 – 578 M Yaman di bawah pemerintahan orang Persia.


576 M Sitti Aminah, ibunda Muhammad, wafat.


578 M Abdul Muthalib, yang mengasuh Muhammad, wafat. Abu Thalib,


pamannya, mengasuh Muhammad. Muhammad kecil hidup sebagai penggembala domba.


Perjanjian damai antara Byzantium dan Persia.


580 – 590 M Perang Fijar antara kabilah-kabilah Arab


Tahun 590 M Khosru II naik tahta dan memegang tampuk pemerintahan


kemaharajaan Persia hingga 628 M.


582 M Muhammad untuk pertama kali menyertai rombongan kafilah



dagang ke Syria. Seorang pendeta Kristen Nestoria, Buhairah,


mengatakan bahwa ada tanda-tanda kenabian pada Muhammad


kecil. Buhairah berpesan kepada Abu Thalib, agar menjaga Muhammad dari


pengintaian orang-orang Yahudi, sebab bilamana Mereka tahu ada tanda-tanda kenabian


pada Muhammad, pasti Muhammad akan dibunuh.


586 M Muhammad menjalankan perniagaan Sitti Khadijah.


595 M Muhammad ke Syria lagi untuk menjalankan perniagaan Khadijah


dan pulang dengan memperoleh laba besar.


Kawin dengan Sitti Khadijah.



605 M Muhammad membantu pembangunan kembali Ka’bah.


610 M Setelah 40 hari 40 malam bertafakur di Gua Hira, beberapa


kilometer dari Mekkah, pada 17 Ramadhan mendapat wahyu


pertama dari Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Wahyu


ini dimasukkan ke dalam bagian awal Surat al-Alaq (al-Qur’an 96-1-5).


(“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta.


Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu


itu Maha Mulia. Dia telah mengajar dengan Qalam. Dia telah


mengajar manusia apa yang yidak mereka ketahui).



Dalam wahyu pertama ini beliau tidak diperintahkan menyeru


Manusia pada suatu agama.


Setelah wahyu pertama ini, lama Jibril tidak muncul lagi. Tetapi


setelah ditunggu dengan sabar di Gua Hira, wahyu kedua


diturunkan <surat al-muddatstsir=”" orang=”" yang=”" berselimut=”"></surat>


bangun dan beri ingatlah (manusia). Hendaklah engkau besarkan



Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkan perbuatan dosa,


dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh


balasan yang lebih banyak, dan untuk memenuhi perintah


Tuhanmu, bersabarlah!> Dengan turunnya wahyu kedua ini dia


mulai diperintah untuk menyeru manusia pada agama Tauhid.


Dakwah dilakukan secara diam-diam.


Khadijah (istri Muhammad) , Ali bin Abi Thalib (saudara


sepupunya yang berumur 10 tahun) dan Abu Bakar Siddiq (sahabat



Nabi sejak kecil) merupakan orang-orang memeluk agama Islam


dan menjadi pembela agama ini hingga akhir hayat mereka.


Disusul oleh Zaid, Ummu Aiman.


Sebagai saudagar kaya yang berpengaruh Abu Bakar kemudian


dapat mengajak teman dekatnya seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwam,


Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Thalhah bin Ubaidillah.


Setelah wafatnya kaisar Justianus I, Byzanntium dilanda


berbagai kerusuhan dan pembrontakan. Heraklius bersama


pasukan yang setia kepadanya berhasil merebut kekuasaan



dari tangan kaisar Phucas. Heraclius memegang tampuk


pemerintahan sampai tahun 641 M.


613 M Mendapat wahyu untuk berdakwah secara terang-terangan.


Mula-mula menyeru kerabat dekatnya Bani Abdul Muthalib.


Tetapi mereka menolak seruan Nabi, kecuali Ali.


Dakwah kemudian dilakukan kepada masyarakat umum. Mula-


mula di Mekkah, kemudian di tempat lain. Nabi mulai memperoleh


pengikut cukup banyak di kalangan kaum dhuafa. Tetapi semangat


mereka tinggi dan membara.



Tetapi penentangan orang Quraysh sangat keras, sebab: (1) Tidak


dapat membedakan kekuasaan dan kenabian. Mereka merasa


dengan menerima seruan Bai berarti tunduk pada kekuasaan


Bani Abdul Muthalib; (2) Mereka tidak menerima seruan tentang


persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya;


(3) Tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan


pembalasan di akhirat. Pada mulanya penolakan itu disampaikan


secara diplomatik, namun karena gagal, maka orang Quraysh


mulai melakukan berbagai kekejaman kepada kaum Muslimin.



Salib suci dirampas oleh Persia pada tahun 614 setelah berhasil


menduduki Antiokia, Damaskus dan Bait al-Maqdis (Yerusalem).


Bangsa-bangsa Slavia merampas sebagian besar negeri Balkan dari


Byzantium dan memasuki Konstantinopel.


615 M Pada masa ini penindasan dan tindakan keji terhadap pengikut


Nabi oleh orang Quraysh semakin menjadi-jadi. Orang Islam


hijrah sebanyak 100 orang untuk pertama kalinya ke Habsyah. Ikut


serta dalampenghijrahan itu antara lain Usman bin Affan, Rkhayah


putri Nabi,Zubair ibn Awwam dan Abdurahman bin Auf.



Kemudian beberapa yang lain menyusul, termasul Ja’far bin Abu Thalib.


Bertepatan dengan hijrah kedua ke Habsyi ini, dua tokoh


Terkemuka Quraysh, yaitu Hamzah dan Umar bin Khattab masuk


Islam. Posisi umat Islam semakin kuat di Mekkah.


616 M Bani Hasyim dikucilkan dan diboikot oleh orang Quraysh. Orang-


orang Islam yang hijrah ke Habsyah pulang ke Mekkah.


617 M Kaum Muslimin hijrah kedua kalinya ke Habsyah.


619 M Abu Thalib, paman Nabi yang selama ini melindungi beliau dan


merupakan pemimpin yang disegani orang Quraysh, wafat dalam



usia 86 tahun.


Menyusul Sitti Khadijah wafat.


Nabi Muhammad memperoleh perlindungan kabilah Arab di Thaif.


Islam mulai tersebar di kota ini.


620 M Bertunangan dengan Sitti Aisyah binti Abu Bakar.


Suku Aws dan Khazraj di Yatsrib memeluk agama Islam.


621 M Perjanjian Aqabah I. Nabi menjadi perantara perdamaian antara


kabilah Aws dan Khazraj yang telah lama saling bersengketa.


Israk Mikraj Nabi Muhammad s.a.w. Memperoleh perintah salat



lima waktu.


Isi Perjanjian Aqabah I: “ Dua suku yang saling bermusuhan itu


sepakat melakukan perdamaian dengan Nabi sebagai penengahnya.


Mereka berjanji akan menyeru ajaran Islam kepada kaum mereka


di Yatsrib. Mereka berikrar untuk setia kepada kepemimpinan


Nabi Muhammad s.a.w.


622 M Perjanjian Aqabah II. Isinya, atas nama penduduk Yatsrib, 73


orang yang merupakan rombongan haji dari suku Aws dan


Khazraj, meminta Nabi agar bersedia pindah ke Madinah. Mereka



Bersedia membela Nabi dari segala ancaman. Nabi menyetujui usul ini.


16 Juli tahun itu juga Nabi dan para pengikutnya hijrah dari


Mekkah ke Yatsrib (kemudian dirubah namanya menjadi Madinah


al-Nabi atau kota Nabi). Dalam waktu dua bulan, hampir semua


kaum Muslimin Mekkah pindah ke Madinah. Yang terakhir


meninggalkan Mekkah ialah Nabi, Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar.


Awal hijrah diresmikan sebagai permulaan tahun baru Islam atau


Tahun Hijriah. Bertepatan dengan 1 Muharam.


1 H/622 M Membangun Masjid dan tempat tinggal.



Masjid berfungsi sebagai tempat salat dan musyawarah.


Menjalin tali silaturahmi dengan penduduk Madinah.


Mendirikan negara Madinah. Pembentukan negara kota yang baru


ini didasarkan atas Piagam/Sahiyah Madinah. Nabi Muhammad


s.a.w. dinobatkan sebagai Kepala Negara.


Dengan demikian Islam menjadi kekuatan politik.


Nabi Muhammad kawin dengan Sitti Aisyah.


Seorang pemuka agama Yahudi, Abdullah bin Salam, memeluk


agama Islam bersama sejumlah besar pengikutnya..



Orang Yahudi mencoba memecah belah kabilah Aws dan Khazraj


tetapi gagal.


623 M Hamzah menyerang kafilah dari Mekkah di Yanbu’, karena akan


mengacaukan Madinah.


Perang Kharrar meletus.


Perang menentang Waddan.


Peristiwa Finhas.


Perang Buwat.


Perang Ushayrah.



624 M/2 H Ka’bah di Mekkah dijadikan kiblat salat orang Islam..


Perang Badar meletus. Kemenangan pertama kaum Muslimin atas


orang Quraysh Mekkah.


Perang dengan Banu Qaymuqa.


624 M/3 H Perang Banu Sulaym.


Perang Dhu Amarr.


Perang al-Qaradah.


625 M/4 H Pengkhianatan terhadap kaum Muslimin di Bir Ma’unah.


Perang Banu al-Nadir.



Ali kawin dengan Fatimah binti Muhammad


626 M/4 H Perang Uhud. Hamzah mati syahid.


627 M/5 H Setelah tiga tahun berperang dengan Persia, tentara Byzantium


memperoleh kemenangan besar dalam pertempuran di Ninive.


Pasukan Quraysh di bawah pimpinan Khalid bin Walid menyerang


kaum Muslimin. Kaum Muslimin menderita kekalahan, 70 pejuang


Muslim gugur. Kekalahan ini disebabkan pengkhianatan Abdullah


Bin Ubay dan pasukan Yahudi dari Bani Nadir. Akibatnya mereka


diusir dari Madinah dan mengungsi ke Khaybar. Suku Yahudi lain



Bani Quraizah tetap tinggal di Madinah.


Nabi menerima wahyu dari Tuhan, bahwa setelah kemenangan


tentara Rumawi atau Byzantium atas Persia, kaum Muslimin akan


memperoleh kemenangan besar (Surat al-Rum).


628 M/6 H Perang Khaybar meletus. Penduduk Yahudi di Khaybar


melakukan persekutuan dengan kaum Quraysh di Mekkah untuk


menggempur kaum Muslimin di Madinah. Pasukan gabungan Yahudi


dan Quraysh sebanyak 24.000 bergerak menuju Madinah.


Atas saran Salman al-Farisi, Nabi Muhammad memerintahkan



umat Islam menggali parit di sekeliling kota Madinah


sebagai benteng pertahanan. Pasukan sekutu mendirikan


kemah-kemah. Perang ini disebut Perang Khandaq (parit)


atau Perang Ahzab (beberapa suku). Dalam pengepungan itu tentara


Islam terjepit. Namun badai gurun datang menerbangkan kemah-kemah


musuh, sehingga pasukan sekutu menghentikan pengepungan.


Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quzairah dihukum berat.


Tidak lama setelah itu Nabi memimpin kaum Muslimin, seribu


orang jumlahnya, menunaikan ibadah umrah ke Mekkah. Mereka



memakai pakaian ihram tanpa membawa senjata. Sebelum tiba di


Mekkah mereka berkemah di Hudaibiyah beberapa kilolemeter


dari Mekkah. Penduduk Mekkah tidak mengizinkan mereka masuk


kota. Akhirya diadakan perjanjian damai, disebut.Perjanjian Damai


Hudaybiah.


Isi Perjanjian Damai: ( (1) Kaum Muslim belum boleh ke Mekkah


menziarahi Ka’bah pada tahun ini, tetapi tahun depan


diperkenankan. (2) Lama kunjungan dibatasi tiga hari.


(3) Kaum Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekkah



yang melarikan diri ke Madinah, tetapi pihak Quraysh tidak boleh


menolak orang Madinah yang ke Mekah. (4) Selama sepuluh tahun


diberlakukan genjatan senjata antara orang Madinah dan Mekah. (5)


Tiap kabilah yang ingin memasuki persekutuan dengan Quraysh


atau kaum Muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat


rintangan.


Perjanjian menguntungkan penduduk Madinah. Yang mendorong


Kaum Muslimin menerima perjanjian ini ialah:


(1) Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab dan melalui



konsolidasi bangsa Arab dalam Islam, Islam bisa tersebar


keluar.


(2) Apabila suku Nabi sendiri dapat diislamkan, Islam akan


memperoleh dukungan kuat karena orang Quraysh memiliki


pengaruh dan kekuasaan besar.


629 M/7 H Ibadah Haji pertama


Khalid bin Walid dan Amr ibn Ash memeluk Islam


629 M/8 H Para da’i Islam dibunuh di Dhat al-Talb.


Tetapi dakwah Islam sudah menyebar ke seluruh negeri Arab.



Hampir semua suku-suku Arab masuk Islam.


Quraysh Mekkah merasa terpojok. Karena itu secara sepihak


mereka membatalkan perjanjian damai yang telah disepakati.


630 M/8 H Rasululullah berangkat ke Mekkah bersama sepuluh ribu tentara


Islam. Kaum Muslimin memasuki kota Mekkah dengan mudah.


Hampir tidak ada perlawanan dari pendduk Mekkah. Sebaliknya


mereka berduyun-duyun memeluk agama Islam.


Pemusnahan berhala di Ka’bah, kecuali patung Maria, dilanjutkan


penyucian.



Nabi berkhotbah dan menjanjikan pengampunan Tuhan terhadap


kafir Quraysh.


Mekkah berada di bawah kekuasaan kaum Muslimin.


Perang Hawajin di Hunayn menghadapi dua suku Arab yang


menentang Islam, yaitu Bani Tsaqif dan Bani Hawazin.


Kemenangan diperoleh kaum Muslimin. Dengan ditaklukkannya


Dua suku Arab ini maka Jazirah Arab berada di bawah pimpinan


Nabi.


Heraclius, penguasa Byzantium, sangat gusar. Tentara Rumawi



dikerahkan di Syria. Ikut bergabung dengan pasukan Byzantium


ialah Bani Ghassan dan Bani Lachmides. Tetapi Nabi Muhammad


segera mengumpulkan pasukan dalam jumlah lebih besar. Pasukan


Byzantium akhirnya mundur.


Perjanjian Tabuk ditandatangani. Nabi dan pasukannya yang


sedang berkemah, setelah mundurnya pasukan Byzantium,


membuat perjanjian dengan penduduk Tabuk, suku Arab paling


liar. Dengan tunduknya orang Tabuk ini maka persatuan bangsa


Arab terwujud dan peperangan antar suku terhenti.



631 M/9 H Ibadah Haji kedua dipimpin Abu Bakar.


631 M/10 H Delegasi Kristen dan Hajrun (Yaman) mengunjungi Madinah dan


bergabung dengan negara Islam sebagai sebagian ummat kepada


negara tersebut.


Beberapa utusan suku-suku Arab yang belum memeluk Islam


Menemui Nabi untuk memeluk agama Islam.


632 M/10 H Ibrahim, putra Nabi, wafat.


Haji Wada’. Ibadah haji terakhir Nabi.


Turunnya wahyu al-Qur’an berakhir. Wahyu terakhir menyatakan



Islam telah sempurna sebagai agama dan merestui agama ini


dipeluk oleh umat manusia.


632 M/11 H Nabi Muhammad s.a.w. wafat di rumah istrinya pada tanggal 12


Rab’ul Awal 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M..


Abu Bakar Siddiq dilantik menjadi Khalifah Pertama.

Abdul Hadi W. M.

No comments: