Para Nabi dan Rasul Beristigfar: Berikut Ini Tobat Mereka
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "At Taubat Ila Allah" (Maktabah Wahbah, Kairo, 1998) mengatakan Allah SWT memuji nabi-nabi-Nya dalam Al Qur'an dengan tindakan mereka yang melakukan istigfar. Mereka adalah manusia yang paling bersegera dalam melakukan istigfar dan yang paling senang melakukannya.
Dalam kisah Adam , nenek moyang manusia, beliau beristigfar ketika beliau dibujuk oleh setan hingga beliau dan istrinya memakan pohon yang dilarang itu. Maka beliau segera meminta istigfar dan kembali kepada-Nya:
"Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." [ QS al A'raf : 23].
Nabi Nuh as , pemimpin para rasul itu meminta istigfar bagi dirinya, kedua orang ketuanya, dan bagi semua orang yang berhak atasnya, juga bagi kaum mukminin dan mukminat:
"Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." [ QS Nuh : 28].
Dan Nabi Ibrahim as berdoa:
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." [ QS Ibrahim : 41].
"Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [ QS al Mumtahanah : 4-5.].
Nabi Musa as yang secara tidak sengaja membunuh seorang manusia, sebelum beliau mendapatkan kerasulannya, segera meminta ampunan kepada Rabbnya atas kesalahannya itu.
"Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [ QS al Qashash : 16.].
Pada kesempatan lain, beliau berdoa:
"Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya." [ QS al A'raaf : 155].
Allah SWT berfirman dalam kisah Nabi Daud as:
"Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat" [ QS Shaad : 24].
Dalam kisah Nabi Sulaiman as Allah SWT berfirman:
"Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku." [ QS Shaad : 35].
Dan Nabi Muhammad SAW juga diperintahkan untuk bertobat dalam banyak ayat, seperti dalam firman Allah SWT dalam al Qur'an Makki ini:
"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi." [ QS Ghaafir : 55].
Dalam al Qur'an Madani Allah SWT memerintahkan beliau untuk beristighfar kepada-Nya, dalam firman Allah SWT:
"Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [ QS. an-Nisa : 106].
Juga Allah SWT memerintahkan beliau untuk beristigfar bagi dirinya dan kaum mukminin dan mukminat. Yaitu dalam firman Allah SWT:
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." [ QS Muhammad : 19].
Dan firman Allah SWT:
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat." [ QS an-Nashr : 1-3].
Ini adalah bagian dari surah yang diturunkan belakangan. Atau ia diturunkan pada penghujung kehidupan Rasulullah SAW, dan setelah turunnya firman Allah SWT dalam surah al Fath:
"Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu." [ QS al Fath : 2].
Dan ini diturunkan pada tahun keenam hijriah setelah terjadinya perdamaian Hudaibiah yang terkenal itu, yang dinamakan Allah SWT sebagai kemenangan yang nyata.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment