Di Manakah Nabi Musa Alaihissalam Dimakamkan?
Nabi Musa alaihissalam termasuk salah satu ulul azmi yang dikinal dengan teguh pendiriannya. Alquran mengabadikan kisahnya di banyak ayatnya.
Pertanyaan muncul, di manakah Nabi Musa dimakamkan? Nabi SAW diriwayatkan pernah mengisahkan tentang Nabi Musa alaihissalam, saat menjelang ajalnya. Nabi Musa meminta kepada Allah SWT agar Dia memberinya jarak sepelemparan batu dari Tanah Suci. RasulullahSAW bersabda:
فلو كنت ثم لأريتكم قبره إلى جانب الطريق عند الكثيب الأحمر.
“Seandainya aku ada di sana, niscaya akan kutunjukkan kepadamu kuburannya di pinggir jalan di Bukit Merah." Maksud dari pernyataan Nabi Musa "Sepelemparan batu” dapat berarti salah satu dari dua hal:
Yang pertama bisa berarti, “Bawalah aku dari tempatku berada ke Tanah Suci sejauh ini. Kedua, dekatkanlah aku kepadanya sehingga jarak antara aku dan dia sejauh ini. Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Kitab Fath al-Bari fi Syarh Shahih al-Bukhari, menyebutkan pendapat kedua ini lebih kuat.
Banyak pendapat mengenai batas wilayah tanah suci antara lain tanah Baitul Maqdis, yaitu Masjid al-Aqsa, dinamakan demikian karena ia merupakan pusat para nabi -'alaihimussalam- dan tempat tinggal orang-orang mukmin.
Pendapat lainnya mengatakan bukit Thur dan sekitarnya. Pendapat lain menyebut batasnya adalah Damaskus. Ada juga yang menyebut batasnya adalah Palestina, sebagian Yordania, dan Syam.” Sebagaimana yang disebutkan dalam Tafsir Al-Baidhawi, Al-Baghawi mengatakan, “Yordania, Syam, dan Palestina."
Dengan demikian, kuburan Musa 'alaihis salam berada di dekat Palestina, bukan di dalamnya. Al-Hafizh berkata:
وزعم ابن حبان أن قبر موسى بمدين بين المدينة وبين المقدس، وتعقبه الضياء بأن أرض مدين ليست قريبة من المدينة ولا من بيت المقدس، قال: وقد اشتهر عن قبر بأريحاء عنده كثيب أحمر أنه قبر موسى، وأريحاء من الأرض المقدسة.
“Ibnu Habban mengatakan bahwa kuburan Musa berada di Madyan di antara Madinah dan Yerusalem.” Al-Dzahabi berkomentar, “Tanah Madyan tidak dekat dengan kota dan Yerusalem.” Ia berkata, “Telah masyhur tentang kuburan di Yerikho yang memiliki bukit pasir berwarna merah, bahwa itu adalah kuburan Musa, sedangkan Yerikho termasuk Tanah Suci.”
Syekh Aid al-Qarni...
Syekh Aidh Al-Qarni dalam buku La Tahzan menjelaskan, kesedihan dan ketakutan memang umum menggelayuti manusia. Bahkan Nabi-Nabi Allah SWT juga kerap digelayuti rasa sedih dan takut dalam menghadapi beragam ujian yang Allah turunkan.
Nabi Musa misalnya, beliau pernah mengalami ketakutan dalam jiwanya sebanyak tiga kali. Pertama, ketika dia masuk ke dalam persidangan Firaun.
Kedua, pada saat tukang sihir melemparkan tongkat mereka untuk membuktikan kedigdayaannya. Ketiga, di saat Nabi Musa dikejar Firaun dan bala tentaranya.
Namun di saat rasa takut dan sedih menimpa Nabi Musa, beliau tetap mendengarkan perintah dan petunjuk Allah. Meski takut dan sedih melandanya, ia tetap menggunakan rasionalitas serta rasa tunduk dengan cara menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
Dijelaskan bahwa dalam kesedihan dan ketakutan, manusia dianjurkan untuk mencari ketenangan dan kedamaian bersama Allah SWT. Sebab kedamaian hati seorang hamba berada dalam perasaan tenangnya bersama Allah SWT.
Sumber: islamweb
No comments:
Post a Comment