Sosok Firaun yang Diazab Allah
Firaun ini ditenggelamkan di Laut Merah, jasadnya awet hingga kini. Red: Hasanul Rizqa
Saat dibawa ke istana raja Mesir, statusnya sangat rendah. Namun, saat dewasa, nasibnya menjadi baik.
Bahkan, ratu Mesir lalu jatuh hati kepadanya. Itu lantaran wajah Yusuf AS yang begitu tampan.
Sang ratu sampai-sampai merayu dan menjebak Yusuf AS di dalam kamar. Namun, putra Yaqub AS itu tidak tergoda. Ia berhasil keluar dari kamar.
Kejadian ini lantas diketahui raja Mesir. Bukti-bukti menguatkan bahwa Yusuf AS tak bersalah. Namun, sang raja memilih untuk menghukum lelaki Bani Israil tersebut demi menjaga nama baik istrinya di mata publik.
Singkat cerita, Nabi Yusuf yang diberi mukjizat oleh Allah dapat menafsirkan mimpi, bebas dari penjara. Ia juga diangkat menjadi menteri sesudah berhasil menakwil mimpi raja Mesir.
Palestina, yakni negeri tempat Yaqub AS dan 11 anaknya, mengalami paceklik hebat. Mereka lantas hijrah ke Mesir.
Awalnya, mereka tak mengira bahwa sosok menteri yang menyambutnya adalah Yusuf. Barulah sesudah mengetahui keadaan yang sesungguhnya, Yakub AS terharu. Begitu pun 11 putranya. Terlebih lagi, Yusuf AS memaafkan para saudaranya itu, yang dahulu telah berkomplot untuk memisahkannya dari sang ayah.
Sepeninggal Yusuf AS, Bani Israil terus berkembang. Namun, posisinya kian tergerus. Hingga akhirnya, mereka menjadi kelompok paling inferior di Mesir.
Sosok Firaun Ramses II, penindas Bani Israil ....
Alquran menceritakan bahwa penindasan yang dialami Bani Israil di Mesir sangat tidak manusiawi. Bahkan, Firaun sampai-sampai membantai nyaris semua bayi laki-laki mereka. Sebab, ia bermimpi bahwa kelak ada seorang putra Bani Israil yang akan menjungkalkannya dari kekuasaan.
Dikatakan "nyaris", sebab Allah berkehendak bahwa satu bayi selamat dari pembantaian itu. Anak ini kelak tumbuh menjadi seorang utusan-Nya. Dialah Nabi Musa AS.
Lantas, siapakah firaun yang menindas Bani Israil pada zaman kenabian Musa AS?
Menurut Ali Akbar dalam buku Arkeologi Al-Qur&rs
Ramses II memerintah Mesir hingga tahun 1212 SM. Mumi atau jasadnya telah diteliti banyak ahli, termasuk Dr Maurice Bucaille, seorang ahli bedah asal Prancis, pada 1975-1976.
Hingga kini, jasad firaun Ramses II dan Merneptah dapat disaksikan di museum di Kairo, Mesir. Hal ini mengingatkan pada Alquran surah Yunus ayat 92, artinya, “Maka pada hari ini, Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.”
No comments:
Post a Comment