Misteri Lempengan Emas Harta Anak Yatim di Kisah Nabi Khidir
Kanzun merupakan lempengan-lempengan emas bertuliskan kalimat. Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kemudian, Nabi Khidir memperbaiki dinding rumah yang hampir roboh di negeri itu. Nabi Musa mengatakan bahwa Nabi Khidir bisa meminta imbalan atas pekerjaan memperbaiki dinding tersebut.
Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa, dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di negeri itu. Di bawahnya tersimpan harta milik mereka berdua, peninggalan ayah dan ibu mereka yang saleh. Maka, Allah SWT menghendaki agar dua anak yatim itu mencapai usia dewasa dan mengeluarkan simpanannya atau hartanya itu sebagai rahmat dari Allah.
Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab yang ditulisnya, Nashaihul Ibad menjelaskan bahwa di bawah dinding yang diperbaiki Nabi Khidir ada Kanzun. Kanzun adalah lempengan-lempengan emas yang di atasnya tertulis kalimat-kalimat.
Telah diriwayatkan dari Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu, beliau menjelaskan firman Allah SWT, ". . . . Ternyata di bawahnya terdapat Kanzun (simpanan) untuk mereka (dua anak yatim) dan ternyata ayah mereka adalah orang saleh.”
Kanzun adalah lempengan-lempengan emas yang diatasnya tertulis kalimat sebagai berikut:
"Saya heran kepada orang yang tahu akan kematian, tapi ia malah tertawa."
"Saya heran kepada orang yang tahu bahwa dunia akan rusak, tapi ia justru mencintainya."
"Saya heran kepada orang yang tahu bahwa semua urusan itu sesuai dengan ketetapan Allah, tapi ia masih bingung karena urusannya telah berlalu."
"Saya heran kepada orang yang yang telah mengetahui adanya hisab, tapi ia malah senang mengumpulkan harta."
"Saya heran kepada orang yang telah mengetahui adanya neraka, tapi ia malah senang berbuat dosa."
"Saya heran kepada orang yang yang telah mengetahui secara yakin adanya surga, tetapi ia bersenang-senang dengan dunia."
"Saya heran kepada orang yang telah mengetahui syaitan sebagai musuh, tetapi ia justru mentaati ajakannya.” (Syekh Nawawi al-Banteni, Nashaihul Ibad)
Mengenai kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir memperbaiki dinding rumah yang terdapat harta anak yatim di bawahnya, terdapat pada Surat Al-Kahf Ayat 77 dan 82.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗ ۗقَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا
Fanṭalaqā, ḥattā iżā atayā ahla qaryatinistaṭ‘amā ahlahā fa abau ay yuḍayyifūhumā fa wajadā fīhā jidāray yurīdu ay yaqaḍḍa fa aqāmah(ū), qāla lau syi'ta lattakhażta ‘alaihi ajrā(n).
Lalu, keduanya berjalan, hingga ketika keduanya sampai ke penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu keduanya. Kemudian, keduanya mendapati dinding (rumah) yang hampir roboh di negeri itu, lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.” (QS Al-Kahf Ayat 77)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًا ۚفَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ ࣖ
Wa ammal-jidāru fa kāna ligulāmaini yatīmaini fil-madīnati wa kāna taḥtahū kanzul lahumā wa kāna abūhumā ṣāliḥā(n), fa arāda rabbuka ay yablugā asyuddahumā wa yastakhrijā kanzahumā raḥmatam mir rabbik(a), wa mā fa‘altuhū ‘an amrī, żālika ta'wīlu mā lam tasṭī‘ ‘alaihi ṣabrā(n).
Adapun dinding (rumah) itu adalah milik dua anak yatim di kota itu dan di bawahnya tersimpan harta milik mereka berdua, sedangkan ayah mereka adalah orang saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Aku tidak melakukannya berdasarkan kemauanku (sendiri). Itulah makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya.” (QS Al-Kahf Ayat 82)Rol
No comments:
Post a Comment