Arkeolog UI Ungkap Mengapa Islam Bisa 'Taklukkan' Nusantara Bukan dengan Perang

Islam masuk ke Asia Tenggara melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi  Jawa Timur.
Foto: Abdul Hadi WM
Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Islam hadir di semenanjung Arab tepatnya di Makkah dan Madinah pada abad ke-7 Masehi. Islam kemudian tumbuh dan berkembang, serta diperkenalkan ke masyarakat di semenanjung dan luar Arab.

Singkatnya, Islam dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia tenggara melalui berbagai proses sejarah yang panjang dan metode dakwah yang beragam, demikian dijelaskan Dr. Isman Pratama Nasution dari Departemen Arkeologi Universitas Indonesia (UI) saat berbicara dalam kuliah umum bertema Menulusuri Jejak Arkeologi Islam di Asia Tenggara di Gedung X Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Depok, Selasa (6/8/2024)

Isman menjelaskan, kehadiran Islam di Asia Tenggara sendiri berkaitan erat dengan jalur perdagangan dan pelayaran yang telah ada sebelum Islam hadir di sejumlah wilayah di kepulauan Nusantara dan Asia daratan.

photo
Peta penyebaran Islam di Asia Tenggara. - (ucalgary.co)

"Berbagai kajian sejarah telah mengulas dan menjelaskan proses masuknya Islam di Asia Tenggara yang dilakukan secara damai dan melalui proses kegiatan perdagangan dan juga penyebaran agama lewat dakwah," kata Isman.

Isman mengungkapkan, ada berbagai perbedaan pendapat perihal waktu masuknya Islam, pembawa ajaran agama Islam, dan saluran yang dilakukan dalam proses Islamisasi tersebut. 

Asia Tenggara sendiri merupakan sebuah kawasan di benua Asia bagian Tenggara yang meliputi Indo Cina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, teluk benggala, dan anak Benua India di barat.

Ia mengatakan, sebagian besar penduduk di wilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu yang membentang di Malaysia dan Indonesia hingga Filipina. "Di negara-negara tersebut, Islam menjadi identitas keberagaman, sekalipun pada sisi kebudayaan dan agama tampak homogen, namun pada realitas sosialnya kehidupan mereka menampakkan variasi dan dinamika," ujar dia. 

Sebagian besar penduduk asia tenggara memeluk agama Hindu dan Buddha..

Isman menambahkan, sebagian wilayah di Asia Tenggara terdapat di Semenanjung Indo Cina, yaitu wilayah-wilayah yang mendapat pengaruh dari Cina sehingga penduduknya banyak memeluk agama Buddha seperti di Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja. Akan tetapi, di wilayah ini pun terjadi upaya konversi agama yang dilakukan oleh kalangan Katolik, Kristen dan Islam.

Secara umum, Islam masuk ke Asia Tenggara melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi atau dengan cara damai. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di dunia lainnya seperti di Arab dan Turki yang disebarluaskan melalui penaklukan. "Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa paksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara," jelas dia.

Sekalipun demikian, Isman mengatakan, hal itu bukan berarti tidak terjadi konflik di Asia Tenggara. Terjadi juga peperangan di Asia Tenggara ketika terjadi Islamisasi seperti konflik antara Demak dengan Majapahit, antara Cirebon dan Banten dengan kerajaan-kerajaan Sunda.

Secara umum, kedatangan Islam di negara-negara di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan.

Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar pesisir. Kondisi ini yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. 

"Sekalipun demikian, kalangan Muslim baru mengintenskan proses Islamisasinya pada abad ke-15, hal ini ditandai oleh banyaknya pemukiman Muslim di Sumatera, Jawa, Campa, dan lain-lain serta berdirinya kerajaan-kerajaan Muslim di Nusantara dan dunia Melayu," ujar dia. 

Isman menyampaikan, Islam memasuki wilayah Asia selama abad pertama Hijriah. Inti komunitas Muslim pertama dibangun oleh para pedagang Arab dan Persia, terutama para pelaut dari Arabia Selatan. Kenyataannya, pengaruh Arab Saudi selatan tampak bahwa semua komunitas Muslim di lautan India dan lebih jauh lagi dari Afrika Timur sampai ke Indo-Cina pengikut mazhab Syafi'i yang menjadi mazhab terpenting di Arab selatan.

"Perihal mengenai kapan, di mana dan siapa yang terkait dengan Islamisasi berlangsung di Asia Tenggara, terutama di dunia Melayu, masih bersifat polemik dikalangan para sejarawan," ujarnya.

Isman mengutip Prof. Azyumardi Azzra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia sedikitnya ada tiga teori yaitu Islam datang dari Arab (Hadramaut), Islam datang dari India yaitu Gujarat dan Malabar, dan Islam datang dari Benggali (kini Bangladesh).Rol

No comments: