Kisah Shafiyah binti Huyay, Istri Nabi Muhammad yang Berasal dari Bangsa Yahudi
Shafiyah binti Huyay merupakan salah satu istri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang memiliki kisahnya tersendiri lantaran berasal dari kaum Yahudi.
Berbicara tentang Istri-istri Nabi Muhammad SAW, para umat muslim pastinya sudah pasti mengenal Siti Khadijah dan Aisyah radhiyallahu'anha. Namun sedikit yang mengetahui kisah tentang Shafiyah binti Huyay.
Shafiyah binti Huyay adalah anak pemimpin Yahudi tersohor bernama Huyay bin Akhtab. Jika dirunut dari silsilah keluarganya, paman istri Rasulullah SAW atau Ummul Mukminin ini adalah Nabi Musa AS.
Awalnya Shafiyah binti Huyay merupakan seorang tawanan perang dari Bani Al Musthaliq, dia kemudian datang menghadap Nabi Muhammad SAW untuk dimerdekakan.
Meskipun seorang tawanan perang dari bangsa Yahudi, Shafiyah binti Huyay rupanya merupakan pribadi yang salihah dan mengimani Allah SWT dan rasul-Nya. Pernikahan antara Shafiyah binti Huyay dengan Rasulullah SAW sendiri terjadi ketika perjalanan pulang menuju Madinah, dengan mahar kebebasannya.
Dalam sebuah riwayat sempat disebutkan bahwa Shafiyah sempat membenci Rasulullah SAW karena membunuh ayahnya. "Aku sampai pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam awalnya yang aku paling benci adalah beliau (karena ia telah membunuh Huyay ibn Akhtab, ayah Shafiyyah dan Kinanah, suami kedua Shafiyyah)." Rasulullah mengatakan: "Sesungguhnya kaum mu pernah melakukan demikian dan demikian." Shafiyyah lantas menyatakan,
فَمَا قُمْتُ مِنْ مَقْعَدِي وَمِنَ النَّاسِ أَحَدٌ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ
"Tidaklah aku berdiri dari tempat dudukku hingga aku menyatakan bahwa saat ini yang paling aku cintai adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." (HR Ishaq bin Rahawaih dan Abu Ya’la. Disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Mathalib Al-'Aliyah. Al-Haitsami dalam Majma' Az-Zawaid bahwa perawinya shahih).
Sesampainya di Madinah, Shafiyah binti Huyay rupanya tak langsung mendapat sambutan hangat dari para Ummul Mukminin dan para wanita yang lain.
Hal tersebut bisa dibilang wajar saat itu, mengingat perlakuan umat Yahudi yang begitu buruk pada Nabi Muhammad SAW. Bahkan ayah Shafiyah pernah melemparkan batu pada Nabi.
Satu riwayat yang terkenal adalah ketika Sayyidina Aisyah sempat cemburu pada Shafiyah, "Aku berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Cukup sudah engkau berkata tentang Shafiyyah seperti ini dan itu, ia itu wanita yang pendek." Nabi pun bersabda:
لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ
Artinya: "Sungguh engkau telah mengatakan suatu perkataan yang andai saja tercampur dengan air laut, kalimat itu akan mengotorinya." (HR Abu Dawud 4875 dan Tirmidzi 2502. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Rupanya setelah menjadi Ummul Mukminin tak lantas membuat Shafiyah langsung diterima oleh umat muslim kala itu. Bahkan ada beberapa umat Islam yang menyebutnya dengan sebutan "Anak Yahudi".
Hal tersebut lantas melukai hati Shafiyah, dirinya sempat menangis mendengar kalimat tersebut. Maka dari itu, Nabi Muhammad SAW mencoba untuk menghiburnya.
“Hafsoh berkata bahwa aku adalah anak Yahudi,” jawab Shafiyah sambil terus menangis.
“Memang benar, kamu adalah anak Yahudi. Tetapi, kamu adalah keturunan Harun, pamanmu adalah Nabi Musa, dan engkau saat ini adalah istri seorang Nabi, maka apa yang membuat mereka merasa bangga dan seolah lebih utama darimu?”
Sehingga, setiap kali Shafiyah mendengar ejekan dari istri-istri Nabi, ia menjawab, “Bagaimana mungkin engkau bisa lebih baik dariku, aku adalah keturunan Harun, suamiku adalah Nabi Muhammad, dan pamanku adalah Nabi Musa AS.”
Menurut Al-Hafizh Abu Nu'aim, Shafiyyah dikenal sebagai orang yang bertakwa, bersih, dan matanya selalu basah karena menangis. Ibnu Katsir juga turut menuturkan bahwa Shafiyyah adalah seseorang yang sangat menonjol dalam ibadah, kezuhudan, kebaikan, dan sedekah.
Wallahu A'lam
(wid)
Rizky Darmawan
No comments:
Post a Comment