Doa Nabi Muhammad SAW yang Tidak Dikabulkan Allah Taala
Ada doa Nabi Muhammad SAW yang tidak dikabulkan Allah SWT. Salah satunya adalah agar Allah Taala tidak menimpakan permusuhan di antara kaumnya. Hal ini terekam dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari Sa’ad bin Abi Waqash .
Menurut Sa’ad bin Abi Waqash, suatu hari Rasulullah tiba dari tempat yang tinggi. Ketika melewati masjid Bani Muawiyah, beliau masuk dan kemudian salat dua rakaat. Mereka pun salat bersama dan Nabi SAW memanjangkan doa kepada Allah lalu berpaling kepada mereka.
Rasulullah SAW lalu bersabda, “Aku memohon tiga perkara kepada Allah, maka Allah memberiku dua perkara dan menolak satu perkara: 'Aku memohon agar Dia tidak membinasakan umatku dengan kekurangan pangan yang menyeluruh, maka Dia mengabulkannya, tidak membinasakan mereka dengan ditenggelamkan, maka Dia mengabulkannya, dan tidak menimpakan permusuhan di antara mereka, maka Dia menolaknya.”
Dua doa yang dikabulkan Allah SWT memang menjadi ranah-Nya, yaitu memberikan rezeki dan mematikan seseorang. Namun permintaan ketiga, yang tidak diperkenankan oleh Allah adalah terkait dengan urusan manusia. Allah sangat bisa untuk meniadakan permusuhan di antara umat manusia, namun Allah memberikan kewenangan kepada manusia untuk mengelola konflik, mengelola hati dan belajar kepada kehidupan agar tidak terjadi permusuhan.
Pertentangan antarumat juga tidak lepas dari sebuah hadis nabi yang sesungguhnya justru memberikan keterangan dan kesimpulan final yang mantap.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh akan terjadi pada umatku, apa yang telah terjadi pada umat Bani Israil sedikit demi sedikit, sehingga jika ada di antara mereka (Bani Israil) yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, maka niscaya akan ada pada umatku yang mengerjakan itu. Dan sesungguhnya Bani Israil berpecah menjadi tujuh puluh dua millah, semuanya di neraka kecuali satu millah saja dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga millah, yang semuanya di neraka kecuali satu millah’. (para Shahabat) bertanya, ‘Siapa mereka wahai Rasulullah?’ Beliau SAW menjawab, ‘Apa yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.” (HR at-Tirmidzi).
(mhy)Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment