5 Ulama Indonesia yang Jenazahnya Masih Utuh Saat Makamnya Dibongkar
Berikut beberapa ulama Indonesia yang jasadnya masih utuh saat makamnya dibongkar. Kondisi jasad utuh setelah dimakamkan merupakan peristiwa yang cukup langka.
Dalam riwayat Hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda bahwa azab (siksa) kubur pasti ada. (HR Al-Bukhari)
Jika ia orang saleh, maka kuburnya akan diberi keluasan dan kemuliaan, mereka mendapat nikmat dari Allah menunggu datangnya hari Kiamat. Sebaliknya, orang kafir atau pendosa besar akan mendapat siksa kubur dan kepedihan hingga hari Kiamat tiba. Na'udzubillahi min dzalik.
Berikut 5 Ulama Indonesia yang jasadnya masih utuh saat makamnya dibongkar:
1. KH Maimoen Zubair (Mbah Moen)
KH Maimun Zubair atau populer disapa Mbah Maimun meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah karena sakit, Selasa 6 Agustus 2019. Ketika makamnya dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh meski sudah dimakamkan 4 tahun lamanya. Jenazah ulama karismatik NU ini dikebumikan di pekuburan Ma'la. Sesuai aaturan pemerintah Arab Saudi, setiap 4 tahun jasad yang dikebumikan di Ma'la akan dipindahkan ke tempat lain yang dirahasiakan.
"Alhamdulillah hadza min ajaibillah. Beribu puji syukur karena Janazah beliau Syaikhina Maemoen Zubair tidak jadi dipindahkan (dari Ma'la) karena jasad beliau masih utuh jadi dikembalikan lagi," tulis @gmnu_official, Minggu (23/7/2023).
KH Maimoen Zubair wafat di Makkah empat hari jelang Wukuf Arafah yang merupakan puncak prosesi ibadah haji Tahun 2019. Putra Mbah Moen, Taj Yasin Maimoen mengungkapkan, semasa hidup ayahnya selalu melantunkan sholawat khusus agar kelak bisa wafat di Makkah dan dimakamkan di Ma'la.
2. KH Abdullah Mukmin (Ulama di Kota Tangerang)
KH Abdullah Mukmin wafat pada 22 Oktober 1983 karena menderita penyakit. Beliau dikenal sebagai salah satu ulama ahli Fiqih dan tafsir Al-Quran di Tangerang. Sebelum meninggal beliau sempat dibawa ke RSCM Jakarta. Kiyai Abdullah dimakamkan di belakang Musalla An-Najat berdasarkan wasiat dari anaknya. Ketika makam beliau dibongkar pada 2009 karena terkena proyek pelebaran jalan, jasad beluau masih utuh. Subhanallah, meski sudah 26 tahun, jasadnya tetap utuh.
Kondisi jenazah persis sama seperti saat dikubur dulu. Hanya tubuhnya agak menyusut saja, dan rambutnya memutih. Kabar utuhnya jasad Kiyai Abdulah ini dibenarkan oleh anggota keluarga almarhum di Jalan Garuda Pintu Air, RT 03/02 Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
3. Kiyai Moch Anwar Sudibyo (Rais PCNU Blitar 1982-1987)
Ulama berikutnya yang jasadnya utuh ketika makamnya dibongkar adalah Kiyai Moch Anwar Sudibyo, pengasuh pondok pesantren Tambakan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Kejadian langka itu terungkap saat jenazah beliau dipindah dari tempat pemakaman umum desa ke makam keluarga di lingkungan masjid ponpes.
Kiyai Anwar semasa hidupnya pernah menjabat Rais Syuriah PCNU Blitar periode khidmad 1982-1987. Almarhum juga dikenal sebagai guru tarekat (thoriqoh) di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Putra almarhum, Moch Munib (60) membenarkan kabar jasad ayahnya yang masih utuh saat dipindah Kamis 14 Maret 2019. Kiyai Anwar meninggal dunia pada Tahun 1988. Semasa hidupnya, kata Munib, ayahnya tidak pernah lepas dari kebiasaan dzikir dan beribadah. kewafatan Kiyai Anwar terjadi saat mengimami sholat Subuh di Masjid Baitul Rauf Ponpes.
4. KH Ahmad Baidowi (Ulama Sampang)
Kiyai Ahmad Baidowi adalah pengasuh Madrasah Dakwatut Tauhid di Desa Batuporo Barat Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Beliau meninggal dunia karena menderita sakit di bulan Maulid Tahun 2017. Ketika makamnya dibongkar pada November 2020 lalu, jasadnya masih utuh.
Hal ini dibenarkan oleh putra almarhum, KH Sufyan dilansir dari Madura Indepht. Makam KH Ahmad Baidowi dipindahkan karena tanahnya ambruk setelah diguyur hujan. Saat kuburannya digali untuk dipindahkan, jasad almarhum KH Ahmad Baidowi terlihat masih utuh dan kain kafan sudah berubah warna. KH Ahmad Baidowi dikebumikan di selatan Masjid Darul Iman.
5. Muhya bin Rudia (Guru Ngaji di Subang)
Muhya bin Rudia adalah seorang guru ngaji di Dusun Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pembongkaran makamnya pada Januari 2022 lalu sempat menghebohkan warga Subang karena kondisi jasadnya masih utuh. Makam almarhum dipindahkan ke pemakaman Pasirnaan yang lokasinya tidak jauh dari makam sebelumnya.
Menurut penggali kubur, Ace Kosasih, kondisi jasad almarhum Muhya masih utuh saat akan dipindahkan. Kulitnya masih ada dan tulangnya juga masih menyatu. Namun memang terlihat kering tapi tidak mengeluarkan aroma busuk, justru mengeluarkan aroma harum. Almarhum Muhya telah dimakamkan lebih dari 17 tahun lamanya.
(rhs)Rusman Hidayat Siregar
No comments:
Post a Comment