Banjir di Makkah: Kisah Seorang Anak Berenang Mengelilingi Kakbah

 Banjir di Makkah: Kisah Seorang Anak Berenang Mengelilingi Kakbah

Foto Al-Awadi berusia 12 tahun sedang berenang di Masjidilharam pada tahun 1941. Foto/Ilustrasi: saudigazette
Kisah ini terjadi pada 1941. Kala itu banjir melanda Tanah Suci , Makkah. Kakbah terendam air. Seorang pria asal Bahrain , melakukan Tawaf di sekitar Kakbah yang banjir.

Peristiwa ini didokumentasikan seorang fotografer. Dalam foto itu ada seorang anak tengah berenang mengelilingi Kakbah. Belakangan diketahui bocah itu berasal dari Bahrain. Dia adalah Al-Awadi. Kala itu, ia berusia 12 tahun.

Dia berkisah bahwa pada tahun 1941 itu banjir melanda Masjidilharam , dan air naik setinggi enam kaki, sehingga hampir tidak mungkin bagi siapa pun untuk melakukan tawaf .

Mengingat tentang tawafnya yang dilakukan, Al Awadi mengatakan kepada televisi Kuwait Al-Rai pada tahun 2013, “Saya adalah seorang pelajar di Makkah pada saat kota suci itu menyaksikan hujan deras selama hampir satu minggu tanpa henti sepanjang siang dan malam."

"Hujan itu mengakibatkan banjir bandang menggenangi seluruh bagian kota suci. Saya melihat beberapa orang, kendaraan dan hewan hanyut terbawa banjir bandang dan beberapa rumah serta toko terendam.”

Al Awadi, bersama saudaranya Hanif dan dua temannya, pada hari terakhir hujan memutuskan untuk pergi ke Masjidilharam untuk melihat situasi.

“Guru kami Abdul Rauf dari Tunis juga menemani kami,” katanya sambil menambahkan bahwa sebagai anak-anak, mereka senang melihat mataf yang banjir. "Menjadi perenang yang baik, saya terkesan dengan ide melakukan Tawaf dan saudara laki-laki serta teman-teman saya juga bergabung dengan saya.”

Al Awadi mengungkapkan ketika mereka mulai berenang, seorang polisi mencoba untuk menghentikannya. Polisi khawatir anak-anak itu akan mencuri Hajar Aswad yang dipasang di salah satu sudut Kakbah. Selain itu, juga khawatir mereka akan tenggelam.

"Saya mencoba meyakinkan polisi untuk mengizinkan saya menyelesaikan Thawaf sementara salah satu teman saya Muhammad Al Tayyib dan anak laki-laki lain Ali Thabit tidak dapat melanjutkan dan berlindung dengan memanjat ambang pintu Kakbah, menunggu untuk diselamatkan."

“Saya memiliki perasaan campur aduk antara senang dan takut saat mengelilingi Kakbah Suci. Saya mengalami kegembiraan memiliki kesempatan besar untuk melakukan ritual dengan cara yang unik dan ketakutan bahwa polisi akan menembak saya karena tidak mematuhinya, tetapi kemudian saya menemukan bahwa tidak ada peluru di senjatanya.”

Dia juga mengatakan kepada TV lokal bahwa ketika dua puluh tahun yang lalu ketika putra dan menantunya pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji, mereka melihat souvenir dengan gambar Al Awadi melakukan Tawaf hari itu.

Kantor Berita Bahrain mencatat Al Awadi meninggal pada tahun 2015. "Kala itu, kematiannya pun menjadi viral di media sosial," Saudi Gazette melaporkan.

(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: