Al-Khawarizmi, Bapak Aljabar Pembawa Angka dan Sistem Desimal ke Barat
Seorang imigran dari Persia Timur, dia menjalani kehidupan yang dikelilingi oleh buku-buku dan dikenal karena cara berpikirnya yang berani. Ia juga membawa ilmu matematikanya ke istana Khalifah al-Mam'un di Baghdad.
Nama lengkapnya adalah Mohamed ibn Musa al-Khawarizmi. Ia lahir sekitar tahun 780. Sejarawan percaya dia atau nenek moyangnya berasal dari Khwarezm, sebuah wilayah di Asia Tengah yang sekarang menjadi bagian dari Turkmenistan dan Uzbekistan.
Di masa dewasanya, Al-Khawarizmi tinggal di Baghdad. Ia bekerja di pusat penelitian ilmiah, Bayt al-Hikmah. Di sana ia mempelajari secara panjang lebar karya-karya orang bijak Arab, Yunani, dan India.
Beginilah cara Al-Khawarizmi menciptakan cara baru untuk memecahkan masalah matematika. Salah satu buku yang ditulisnya menjelaskan tentang sistem penyelesaian masalah matematika, yang sekarang disebut aljabar. Kata ini berasal dari ungkapan bahasa Arab "al-jabr", yang juga muncul di judul buku. Dari abad ke-12 hingga ke-16, buku ini digunakan secara luas untuk mengajar matematika di universitas-universitas di Timur dan Barat.
Angka dari 0 sampai 9
Karya Al-Khawarizmi membahas aspek penting kehidupan setiap manusia pada saat itu: membuat perhitungan berdasarkan angka Romawi sangatlah melelahkan. Bayangkan harus menghitung CXXIII dengan XI.
Berdasarkan kalkulus Hindu, ahli matematika tersebut menghidupkan kembali ide revolusioner untuk merepresentasikan angka apa pun hanya dengan 10 simbol sederhana.
Idenya adalah untuk menggunakannya dari 1 sampai 9, selain simbol 0 untuk mewakili semua angka dari 1 sampai tak terhingga, menurut apa yang telah dikembangkan oleh ahli matematika Hindu, sekitar abad ke-6. 10 angka ini, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9, masih digunakan oleh kebanyakan orang di seluruh dunia saat ini.
Berkat Leonardo Fibonacci
Dianggap sebagai bapak aljabar, karyanya menyebar dengan cepat, berkat Leonardo Fibonacci, seorang matematikawan Italia yang membimbing dan mendorong orang Eropa dalam mengadopsi angka Indo-Arab.
Nama Al-Khwarizmi juga muncul dalam buku " Liber Abaci " ("Buku perhitungan"), oleh Fibonacci, diterbitkan pada tahun 1202. Dalam karya ini, disebutkan teks " Modum algebre et almuchabale ", yang mengutip Al -Khwarizmi.
Menurut laman Futura Sciences, dalam posting ini, penulis menunjukkan dia menemukan bahwa orang membutuhkan tiga jenis angka:
- unit
- akar
- kotak
Selain itu, ini menunjukkan cara menyelesaikan persamaan menggunakan metode aljabar. Baginya, solusinya bukan pada angka-angka yang akan ditemukan, tetapi pada proses yang akan diterapkan.
Meskipun minat utamanya adalah matematika, Al-Khwarizmi juga menulis karya-karya penting tentang astronomi dan geografi. Al-Khawarizmi meninggal sekitar tahun 850.
(mhy)Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment