Kisah Nabi Isa Dipaksa Mengajari Cara Menghidupkan Orang Mati, Akhirnya Sangat Mengerikan!
Salah satu keajaiban atau mukjizat yang dimiliki Nabi Isa as adalah mampu menghidupkan orang mati. Namun, anugerah agung dari Allah SWT ini, menyebabkan Nabi Isa mendapatkan ujian yang berat dari kaumnya.
Bagaimanapun juga, secara manusiawi orang akan menginginkan kelebihan yang dimiliki orang lain, juga mampu ia miliki. Tak terkecuali Nabi Isa. Kelebihannya yang mampu menghidupkan orang mati ini juga ternyata mengundang perhatian beberapa orang yang ternyata juga berkeinginan memiliki kelebihan yang dimiliki Nabi Isa tersebut.
Kisah tentang ini terdapat dalam buku "Tales of The Dervishes, The Octagon" karya Idries Syah yang telah dialihbahasakan oleh Sapardi Djoko Damono menjadi ‘Harta Karun dari Timur Tengah, Kisah Bijak Para Sufi.’
Diceritakan oleh Sang Guru Jalaludin Rumi dan yang lain-lain, pada suatu hari Isa, putra Maryam, berjalan-jalan di padang pasir dekat Baitul Maqdis bersama-sama sekelompok orang yang masih suka mementingkan diri sendiri.
Mereka meminta dengan sangat agar Isa memberitahukan kepada mereka kata rahasia yang telah dipergunakannya untuk menghidupkan orang mati. Isa berkata, "Kalau kukatakan itu padamu, kau pasti menyalahgunakannya."
Mereka berkata, "Kami sudah siap dan sesuai untuk pengetahuan semacam itu; tambahan lagi, hal itu akan menambah keyakinan kami."
"Kalian tak memahami apa yang kalian minta," kata Isa, akan tetapi diberitahukannya juga kata rahasia itu.
Segera setelah itu, orang-orang tersebut berjalan di suatu tempat yang terlantar dan mereka melihat seonggok tulang yang sudah memutih. "Mari kita uji keampuhan kata itu (yang telah diajarkan oleh Nabi Isa AS, pen)," kata mereka. Lalu, diucapkanlah kata itu.
Begitu kata diucapkan, tulang-tulang itupun segera terbungkus daging dan menjelma menjadi seekor binatang liar yang kelaparan, yang kemudian merobek-robek mereka sampai menjadi serpih-serpih daging.
Sebagai penutup kisah ini, penulis menjelaskan, tentunya kisah itu dapat diambil hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang dianugerahi akal pikiran, baik bagi mereka yang cerdas atau tidak.
Kisah ini juga muncul dalam karya Rumi, di samping selalu muncul dalam dongeng-dongeng lisan para darwis tentang Isa as. Selanjutnya yang sering disebut-sebut sebagai tokoh yang suka mengulang-ngulang kisah ini adalah salah seorang di antara yang berhak menyandang gelar Sufi, yaitu Jabir putra al-Hayan. Di Eropa ia dipanggil Geber dan dia adalah bapak kimia Arab dan pendiri farmasi modern.
(mhy)Khazim Mahrur
No comments:
Post a Comment