Surat Nabi Yusuf Ayat 84: Nabi Yakub Kehilangan Penglihatan karena Sedih Terus Menerus

Surat Nabi Yusuf Ayat 84: Nabi Yakub Kehilangan Penglihatan karena Sedih Terus Menerus
Ilustrasi Nabi Yakub kehilangan penglihatan karena bersedih terus menerus dan menahan amarah terhadap anak-anaknya yang disebut sebagai Bani Israel. Foto/tangkapan layar Film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf

Lanjutan Tadabbur Surat Yusuf kali ini menceritakan kisah Nabi Yakub 'alaihissalam, (ayah Nabi Yusuf) kehilangan penglihatannya karena terus menerus menangis dan bersedih.

Beliau bersedih setelah mendengar anak-anaknya tidak kembali, terutama Bunyamin. Kesedihan Nabi Yakub ini menyebabkan matanya menjadi putih, kabur dan tidak mampu melihat dengan sempurna. Berikut kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an:

وَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰٓاَسَفٰى عَلٰى يُوْسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنٰهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيْمٌ

Artinya: "Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)." (QS Yusuf ayat 84 )

Pesan dan Hikmah
1. Peristiwa ditahannya Bunyamin (saudara kandung Nabi Yusuf) mengingatkan kembali Nabi Yakub perihal Yusuf, sambil meninggalkan anak-anaknya. Beliau berkata, "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf." Boleh jadi karena ucapan istirja' (Inna Lillaah..) di saat tertimpa musibah bukanlah syari'at Yakub sebagaiman halnya syariat umat Nabi Muhammad. Karenanya wajar jika Nabi Yakub berkata demikian.

2. Ucapan Nabi Yakub itu tentu bukan tanpa maksud. Ucapan tersebut menampar kembali wajah-wajah anaknya, apa yang mereka lakukan kali ini bukanlah yang pertama kali.

3. Kesedihan atas hilangnya Nabi Yusuf sulit dilupakan Nabi Yakub hingga membuat kedua matanya memutih. Mungkin hilang penglihatannya atau sedikit kabur penglihatannya. Hanya Allah yang Maha Mengetahui dengan kondisi sebenarnya Yakub. Kesedihan Nabi Yakub bukan tidak menerima takdir. Boleh jadi itu sebagai teguran dan ujian dari Allah untuk diketahui siapa yang paling dicintai Yakub, apakah anak-anaknya atau Allah Yang Maha Pengasih.

Diriwayatkan, ketika Nabi Yakub sholat, Yusuf kecil sedang tidur terlelap di hadapannya. Saat tidurnya lelap dan terdengar dengkurannya kedua mata Yakub melirik Yusuf. Hal itu terulang sampai tiga kali bersamaan dengan suara dengkuran Yusuf kecil yang didengarnya.

Hingga Allah berfirman kepada malaikat Jibril: "Lihat orang pilihanku dan putra kekasihku, berdiri bermunajat kepada-Ku namun kedua matanya melirik dan melihat kepada selain-Ku. Demi kekuasaan dan kemuliaan-Ku, Aku akan hilangkan kedua bola matanya yang melirik kepada selain-Ku itu dan aku akan pisahkan dengan yang dia lihatnya selam 80 tahun agar kalian tahu bahwa orang yang berdiri sholat munajat harus memperhatikan pandangan-Ku." (Tafsir Jami' li Ahkam Al-Qur'an, Imam Al-Qurthubi)

4. Fikih sholat terpenting adalah menjaga adab saat menghadap Allah. Jangan sampai mata melirik ke kanan dan kiri, atas dan bawah. Hal itu katagori pencurian setan dalam sholat kita seperti dijelaskan dalam Hadis Rasulullah. Memang tidak membatalkan sholat namun bisa mengurangi nilai dan khusyuknya sholat. Bahkan tidak mustahil mengundang hukuman atau balasan yang tidak mengenakan dari Allah.

(Bersambung)!
Wallahu A'lam
(rhs)

No comments: