Surat Yusuf Ayat 70: Siasat Cerdik Nabi Yusuf Menahan Saudara-saudaranya

Surat Yusuf Ayat 70: Siasat Cerdik Nabi Yusuf Menahan Saudara-saudaranya
Nabi Yusuf melakukan satu siasat yang sangat cerdik sebagai pelajaran lembut kepada saudaranya yang pernah berbuat zalim. Foto ilustrasi/tangkapan layar film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf

Pada ayat ini diceritakan kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam melakukan sebuh siasat mengagumkan kepada saudara-saudara yang pernah menzaliminya di saat kecil. Taktik yang cerdik ini berhasil menahan saudara-saudaranya tidak kembali kampung halamannya di Palestina.

Menjelang kepulangan saudara-saudara Nabi Yusuf ke Kanaan, Palestina, ia meminta para pembantunya menyiapkan bahan makanan dan bekal untuk mereka bawa pulang. Nabi Yusuf memerintahkan pembantunya untuk memasukkan piala berharga berupa gelas minuman ke dalam karung saudara kandungnya, Bunyamin.

Ketika saudaranya berangkat, Nabi Yusuf memberitahu para pembantunya bahwa piala itu telah hilang. Barangkali diambil atau terbawa oleh kafilah yang baru saja pergi. Para pembantu Nabi Yusuf mengejar kafilah tersebut.

Ketika mereka mendekati kafilah anak-anak Nabi Yakub itu, seseorang mengejar seraya berkata: "Wahai kafilah! Sesungguhnya kamu para pencuri." Berikut kisahnya diceritakan dalam Surat Yusuf :

فَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ جَعَلَ السِّقَايَةَ فِيْ رَحْلِ اَخِيْهِ ثُمَّ اَذَّنَ مُؤَذِّنٌ اَيَّتُهَا الْعِيْرُ اِنَّكُمْ لَسٰرِقُوْن

Falammaa jahhazahum bijahaazihim ja'alas siqooyata fii rahli akhiihi tsumma azzana mu'azzinun ayyatuhal'iiru innakum lasaariquun.

Artinya: "Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, dia (Yusuf) memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri." (Surat Yusuf ayat 70)

Pesan dan Hikmah
1. Nabi Yusuf menepati janjinya untuk memberikan setiap orang mendapatkan barang makanan seberat unta. Dari sini beliau memulai taktik baiknya untuk memberi pelajaran yang lembut kepada para saudaranya yang pernah berbuat zalim kepadanya.
2. Jika mereka memiliki siasat atau taktik yang buruk untuk mencelakai Nabi Yusuf, maka taktik Nabi Yusuf justru sama sekali tidak bermotif jahat melainkan motif yang baik. Karenanya bertaktik dengan tujuan baik itu dibolehkan dan yang dilarang adalah bertaktik atau tipu muslihat yang motifnya kejahatan dan kezaliman, maka itu yang diharamkan.
3. Nabi Yusuf telah memerintahkan pelayannya untuk memasukkan gelas berharga kerajaan di keranjang Bunyamin secara diam-diam dan Bunyamin pun sudah paham dengan siasat atau taktik Nabi Yusuf saudaranya ini.
4. Saat mereka bergerak keluar dari istana kerajaan tiba-tiba mereka dikagetkan oleh teriakan para pengawal kerajaan yang memnita mereka berhenti dan meneriaki mereka pencuri. Ini sebuah taktik untuk membuat nyali mereka ciut, bukan sebagai tuduhan.
(bersambung)!
(rhs

No comments: