Saat Kiamat Tiba, Semua Hewan Dibangkitkan Lalu Dihisab?

Saat Kiamat Tiba, Semua Hewan Dibangkitkan Lalu Dihisab?
Pada hari kiamat, semua hewan dibangkitkan lalu diqisas selanjutnya dimatikan lagi berubah menjadi tanah. Foto/IlustrasI animal in islam
Menjelang kiamat , semua binatang dikumpulkan lalu dimatikan. Kemudian pada saat kiamat mereka dibangkitkan lalu dihisab sebagaimana manusia dan jin untuk diminta pertanggungjawabannya. Begitukah? Allah SWT berfirman:

وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ

Apabila binatang-binatang dikumpulkan.” ( QS At Takwir : 5). Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan: yakni dihimpunkan menjadi satu, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَما مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلا طائِرٍ يَطِيرُ بِجَناحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثالُكُمْ مَا فَرَّطْنا فِي الْكِتابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kalian. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. ( QS Al-An'am : 38)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa semua hewan dikumpulkan hingga lalat. Kemudian Allah memutuskan terhadap mereka menurut apa yang dikehendaki-Nya. Ikrimah mengatakan bahwa dihimpunkan-Nya hewan-hewan maksudnya semuanya dimatikan.

Ibnu Jarir menambahkan semua dimatikan kecuali jin dan manusia, karena kedua jenis makhluk ini akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat.

Hanya saja, ada juga yang berpendapat bahwa binatang itu dimatikan lalu mereka akan diqisas, pembalasan atas kezaliman sesama mereka. Hal ini didasarkan pada hadis dari Abu Hurairah ra , Nabi Muhammad SAW bersabda:

لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنْ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ

Sungguh semua hak akan dikembalikan kepada pemiliknya di hari kiamat, sampai diqisas dari kambing yang tidak punya tanduk, kepada kambing bertanduk (yang pernah menanduk).” (HR. Ahmad 7404 & Muslim 6745)

Menurut An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, hadis ini merupakan dalil tegas bahwa binatang akan dikumpulkan pada hari kiamat, dan dibangkitkan pada hari kiamat. Sebagaimana para mukallaf di kalangan manusia dibangkitkan. Sebagaimana pula anak kecil yang mati, orang gila, dan orang yang belum mendapatkan dakwah, mereka juga dibangkitkan.

Mengapa mereka diqisas, sementara mereka bukan mukallaf? "Qisas untuk hewan yang tidak bertanduk kepada hewan yang bertanduk, bukan qisas karena mereka mendapat beban syariat. Karena binatang tidak diberi beban syariat. Tapi qisas pembalasan," ujar An-Nawawi menjelaskan.

Menjadi Debu
Selanjutnya, setelah selesai qisas, mereka dijadikan debu. Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda:

يقضي الله بين خلقه الجن والإنس والبهائم، وإنه ليقيد يومئذ الجماء من القرناء حتى إذا لم يبق تبعة عند واحدة لأخرى قال الله: كونوا ترابا، فعند ذلك يقول الكافر: يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

Allah akan menegakkan qisas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqisas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kezaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, “Jadilah tanah.” Di saat itulah, orang kafir mengatakan, “Andai aku menjadi tanah.

Allah berfirman,

يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku jadi tanah.” ( QS an-Naba : 40).

Hanya saja, Ibnu Abbas berpendapat hewan yang dibangkitkan pada hari kiamat tidak untuk dilakukan qisas atau pembalasan. Melainkan diberikan pahala. Ini karena hewan tidak mendapatkan tugas dari Allah SWT semasa di dunia. Sehingga hewan tidak ada tuntutan maupun mendapat hukuman. Imam Al-Asya’ari mendukung pendapat ini.

Pendapat lainnya, Allah akan menghidupkan kembali hewan tersebut tetapi hanya hidup di antara hewan saja tidak lagi hidup di antara makhluk lain atau bisa jadi Allah tidak akan menghidupkannya kembali.

(mhy)< Miftah H. Yusufpati

No comments: