Kumpulan Makhluk Mengerikan yang Keluar ketika Hari Kiamat Tiba

Kumpulan Makhluk Mengerikan yang Keluar ketika Hari Kiamat Tiba
Kumpulan makhluk mengerikan yang keluar ketika hari kiamat tiba bernama Dabbah. Foto/Ilustrasi: Ist
Kumpulan makhluk mengerikan yang keluar ketika hari kiamat tiba antara lain adalah sejenis binatang melata. Binatang ini keluar dari bumi. Makhluk tersebut termasuk makhluk metafisik yang tidak diketahui penjelasannya kecuali dalam nas-nas yang sahih.

Makhluk mengerikan ini keluar dari bumi ketika matahari terbit dari ufuk barat yang berarti sudah dekatnya hari kiamat.

Allah SWT berfirman:

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ

"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." ( QS An-Naml : 82)

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini menjelaskan binatang ini kelak akan muncul di akhir zaman di saat manusia telah rusak dan mereka meninggalkan perintah-perintah Allah serta mengubah agama yang hak.

Allah mengeluarkan bagi mereka binatang melata dari bumi, yang menurut suatu pendapat menyebutkan dari Mekkah. Ibnu Abbas , Al-Hasan, dan Qatadah telah meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra , bahwa binatang itu dapat berbicara dan berucap kepada mereka dengan sebenar-benarnya.

Ata Al-Khurrasani mengatakan bahwa binatang itu berbicara kepada manusia seraya mengatakan, "Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."

Ibnu Abbas dalam riwayat lain menyebutkan bahwa binatang itu melukai mereka. Binatang itu mengatakan, "Janganlah kamu melakukan anu dan anu."

Muncul 3 Kali
Banyak hadis dan asar yang menyebutkan tentang munculnya binatang ini. Ibnu Katsir menyebut sejumlah hadis tersebut. Rasulullah SAW menceritakan perihal binatang itu. Beliau bersabda:

Binatang itu muncul tiga kali. Pertama kali muncul ialah di daerah pedalaman, dan kisah kemunculannya tidak sampai kepada penduduk kota (yakni Mekkah). Lalu ia bersembunyi dalam masa yang cukup lama.

Kemudian ia muncul lagi di lain waktu di daerah yang tidak terlalu dalam sehingga beritanya tersiar di kalangan semua penduduk daerah pedalaman dan sampai pula kepada penduduk kota, yakni Mekkah.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Ketika manusia sedang berada di masjid yang paling besar kesuciannya dan paling dimuliakan oleh Allah —yaitu Masjidil Haram— dalam keadaan tenang, tiba-tiba muncullah binatang itu di antara rukun (Yamani) dan Maqam Ibrahim seraya mengeluarkan suara lenguhan dan mengibaskan kepalanya menepiskan debu yang ada di kepalanya.

Orang-orang pun bubar meninggalkannya menuju ke berbagai arah, sendiri-sendiri dan berbondong-bondong. Dan yang tinggal hanyalah segolongan kaum mukmin, mereka merasa yakin bahwa diri mereka tidak berdaya terhadap kekuasaan Allah.

Maka binatang itu mulai mengecap mereka sehingga bersinarlah wajah mereka, dan menjadikan wajah mereka seakan-akan bintang yang bercahaya.

Lalu hewan itu pergi mengembara ke seantero dunia, tiada seorang pun yang dapat mengejarnya dan tiada seorang pun yang melarikan diri selamat darinya. Sehingga ada seseorang yang melindungi dirinya dari (kejaran) binatang itu dengan (berpura-pura) sholat.

Lalu binatang itu datang dari arah belakang dan berkata, "Hai Fulan, sekarang engkau baru mau sholat.” Maka lelaki itu menghadap ke arahnya, dan dia mengecapnya di wajahnya (dengan cap kafir), lalu ia pergi sedangkan lelaki itu kembali bergaul dengan orang-orang banyak bermuamalah dengan mereka dalam harta.

Dan orang-orang di tempat-tempat yang ramai di kota-kota dapat dibedakan antara orang mukmin dan orang kafirnya (karena semuanya telah dicap pada wajahnya oleh binatang tersebut). Sehingga seorang mukmin berkata, "Hai orang kafir, bayarlah hakku.”

Begitu pula orang kafir mengatakan, "Hai orang mukmin, bayarlah hakku.”


Tongkat Musa
Ibnu Jarir meriwayatkannya munculnya binatang melata di kalangan manusia tersebut terjadi di pagi hari; mana saja dari salah satunya yang muncul, maka yang lainnya akan mengikutinya dalam masa yang dekat.

Abu Daud At-Tayalisi meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Hurairah ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Kelak akan muncul hewan melata bumi yang membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman as .

Lalu ia mencocok hidung orang kafir dengan tongkat, dan mencerahkan wajah orang mukmin dengan cincinnya sehingga manusia berkumpul di suatu perjamuan, sedangkan orang mukmin dan orang kafir dapat dibedakan.

Imam Ahmad meriwayatkannya dari Hammad ibnu Salamah dengan sanad yang sama.

Ibnu Majah meriwayatkannya dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Yunus ibnu Muhammad Al-Muaddib, dari Hammad ibnu Salamah dengan sanad yang sama.

Hadis lain diriwayatkan Abdur Razzaq. Ibnu Abbas pernah mengatakan hewan melata itu berbulu, berkaki empat, muncul dari salah satu Lembah Tihamah.

Ibnu Abu Hatim juga meriwayatkan dari Atiyah yang telah mengatakan bahwa Abdullah pernah mengatakan, "Binatang melata itu akan muncul dari tanah retak yang ada di Bukit Safa, selama tiga hari sepertiganya belum keluar; hewan itu larinya kencang seperti kuda balap."

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Aban ibnu Saleh yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Amr pernah ditanya tentang binatang melata tersebut, ia menjawab, "Binatang melata itu keluar dari bawah batu besar yang terdapat di Jiyad. Demi Allah, seandainya aku ada bersama mereka (di masanya) atau kalau aku mampu berbuat dengan tongkatku ini, tentulah aku akan membantu mengangkat batu besar yang muncul hewan tersebut dari bawahnya."

Ketika ditanyakan, "Lalu apa yang dilakukan oleh hewan melata itu, hai Abdullah ibnu Amr?”

Ia menjawab, "Hewan melata itu menghadap ke arah timur, lalu mengeluarkan teriakannya yang dapat menembus semua kawasan timur, dan ia menghadap ke arah Syam, lalu mengeluarkan teriakan yang terdengar sampai ke negeri Syam, lalu menghadap ke arah barat dan mengeluarkan suara teriakannya hingga terdengar sampai ke barat, lalu menghadap ke arah negeri Yaman dan mengeluarkan suara teriakannya hingga terdengar sampai ke Yaman. Kemudian di petang hari ia pergi dari Mekkah, dan pada keesokan harinya telah berada di Asfan."

Ketika ditanyakan lagi, "Lalu apa yang dilakukannya?"

Abdullah ibnu Amr menjawab, "Saya tidak tahu."


Sabda Nabi Uzair
Abdullah ibnu Umar menurut riwayat yang bersumber darinya menyebutkan bahwa binatang melata itu muncul di malam Juma' (berkumpulnya orang haji di Mina).

Sedangkan Wahb ibnu Munabbih telah menceritakan sabda Nabi Uzair as yang mengatakan bahwa kelak akan muncul dari kota Sodom binatang melata yang dapat berbicara dengan manusia; semua orang mendengar suaranya.

Wanita-wanita yang sedang mengandung melahirkan kandungannya sebelum sempurna masa kandungannya, air yang tadinya tawar berubah menjadi asin, orang-orang yang tadinya bersahabat saat itu menjadi saling bermusuhan, kitab-kitab yang bermanfaat dibakar dan ilmu diangkat (dilenyapkan), dan di masa itu manusia mengharapkan apa yang tidak dapat mereka capai, bersusah payah untuk meraih apa yang tidak mereka jangkau, dan bekerja untuk mencari apa yang tidak mereka makan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Abu Maryam; ia pernah mendengar Abu Hurairah ra mengatakan bahwa sesungguhnya binatang melata itu mempunyai bulu yang beraneka ragam, semua warna ada pada bulunya, dan jarak antara satu ujung tanduk ke ujung tanduk lainnya sama dengan jarak satu farsakh (saking besarnya).

Ibnu Abbas mengatakan bahwa binatang melata tersebut bentuknya seperti tombak yang sangat besar.

Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib ra, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, mengatakan bahwa sesungguhnya hewan melata itu mempunyai bulu dan rambut serta mempunyai teracak, tetapi tidak berekor dan mempunyai jenggot.

Sesungguhnya hewan ini saking besarnya selama tiga hari sepertiga dari tubuhnya masih belum muncul (dari bumi).

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ibnuz Zubair yang menggambarkan tentang binatang melata tersebut. Kepala binatang itu seperti banteng, matanya seperti babi, telinganya seperti gajah, tanduknya seperti kijang jantan, lehernya seperti burung unta (panjang), dadanya seperti dada singa, tetapi warnanya adalah warna macan tutul, pinggangnya mirip dengan pinggang kucing hutan, ekornya seperti ekor biri-biri, dan kaki-kakinya seperti kaki unta; di antara dua tulang ruasnya, panjangnya adalah dua belas hasta.

Ia membawa tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman; maka tidak dibiarkannya seorang mukmin melainkan diberi tanda pada wajahnya dengan tongkat Nabi Musa, capnya putih, lalu cap itu menyebar ke seluruh wajahnya sehingga wajahnya menjadi putih bersinar.

Dan tidak dibiarkannya seorang kafir pun melainkan ia cap dengan cap hitam dari cincin Nabi Sulaiman, lalu warna hitam itu menyebar ke seluruh wajahnya hingga wajahnya menjadi hitam.

Sehingga orang-orang melakukan transaksi jual beli di pasar-pasar, lalu mereka mengatakan, "Berapakah ini, hai orang mukmin; dan berapakah ini hai orang kafir?" Sehingga suatu keluarga duduk di perjamuan mereka, sedangkan mereka mengetahui siapa yang beriman di antara mereka dan siapa yang kafir (karena semua ada tanda capnya).

Kemudian binatang melata itu berkata kepada mereka, "Hai Fulan, bergembiralah, engkau termasuk ahli surga; dan hai Fulan, engkau termasuk penghuni neraka."

Perkara Gaib
Najm al-Din al-Thufi menjelaskan konteks ayat 82 surat An-Naml. Dia memaparkan bahwa ini adalah salah satu dari perkara gaib dalam Al-Quran yang harus terjadi, dan salah satu mukjizat Nabi SAW, dan kabar tentang makhluk-makhluk gaib yang harus ada.

Sedangkan Ibn Jazzi berkata, "Jika waktunya telah tiba untuk siksaan mereka, yang terkandung di dalam firman Allah SWT yang kekal, maka itulah ketetapan-Nya."

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Imam Muslim:

عن أبي هريرة رضي الله عنه، أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: (بادروا بالأعمال ستاً: طلوع الشمس من مغربها، أو الدخان، أو الدجال، أو الدابة، أو خاصة أحدكم أو أمر العامة)

Segeralah beramal baik sebelum datangnya enam perkara (yaitu) terbitnya matahari dari barat, munculnya asap, dajjal, hewan melata, atau kematian kalian, atau perkara genting yang meluas di masyarakat.

(mhyMiftah H. Yusufpati

No comments: