Kisah Abdullah bin Mubarak di Medan Perang, Satu Persatu Pasukan Romawi Tumbang

Kisah Abdullah bin Mubarak di Medan Perang, Satu Persatu Pasukan Romawi Tumbang
Abdullah bin Mubarak ketika di medan perang sangat ditakuti musuh. Tak satu pun pasukan Romawi dapat mengalahkannya ketika duel satu lawan satu. Foto/ilustrasi
Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullah (118 -181 H) ternyata tak cuma terkenal sebagai ulama zuhud yang sangat dermawan. Beliau juga seorang jagoan Mujahidin pada masanya.

Berikut kisahnya di medan perang diceritakan oleh Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq, Dai yang juga Pimpinan Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur.

Diriwayatkan bahwa Imam Abdullah bin Mubarak berhaji setahun, lalu tahun berikutnya beliau berjihad. Abdah bin Sulaiman berkata:

كنا سرية مع ابن المبارك في بلاد الروم، فصادفنا العدو، فلما التقى الصفان، خرج رجل من العدو، فدعا إلى البراز، فخرج إليه رجل، فقتله، ثم آخر، فقتله ثم آخر فقتله ثم دعا إلى البزاز

"Kami pernah bergabung dalam sebuah rombongan pasukan bersama Abdullah bin Mubarak ke negeri Romawi. Saat kami telah berhadapan dengan musuh, keluarlah seorang lelaki dari pihak Romawi menantang duel atau perang tanding satu lawan satu.

Maka majulah seorang lelaki dari pasukan kami lalu menerjangnya, namun dalam sekejap si jagoan musuh itu membunuhnya.

Lalu bangkitlah prajurit muslim berikutnya namun ia pun terbunuh dan disusul oleh prajurit berikutnya namun ia juga terbunuh. Dan jagoan Romawi itu terus menantang kaum muslimin untuk meladeninya berduel."

فخرج إليه رجل، فطارده ساعة، فطعنه، فقتله،

"Tiba-tiba majulah seorang laki-laki menerima tantangan duel tersebut. Ia menghambur dengan cepat dan hanya dalam beberapa gebrakan ia berhasil menebaskan pedangnya yang menyebabkan prajurit Romawi tersebut terbunuh."

فازدحم إليه الناس، فنظرت، فإذا هو عبد الله بن المبارك، وإذا هو يكتم وجهه بكمه، فأخذت بطرف كمه، فمددته، فإذا هو هو،

"Serentak orang-orang pun berdesak-desakan mengelilinginya dan aku termasuk di antara mereka. Namun anehnya laki-laki itu segera menutup wajah dengan lengan bajunya, maka kupegang dan kutarik ujung lengan bajunya tersebut.

Ternyata dia adalah Abdullah bin Mubarak.

فقال: وأنت يا أبا عمرو ممن يشنع علينا !

Dia pun berkata kepadaku: 'Sungguh engkau wahai Abu Amr (‘Abdah bin Sulaiman), telah berbuat sangat buruk terhadap diriku!"

Selanjutnya dalam Jihadnya yang lain Abdullah bin Sinan menceritakan, "Aku pernah bersama Abdullah bin Al-Mubarak dan Mu'tamar bin Sulaiman di wilayah Tarsus (di Turki sekarang). Orang-orang berteriak, "ada musuh, ada musuh".

Ibnul Mubarak dan orang-orang lalu keluar untuk menyongsong musuh. Ketika dua kelompok sudah saling berhadapan, seorang gladiator Romawi maju dan menantang perang tanding (satu lawan satu).

Maka seorang lelaki (Muslim) maju, jagoan Romawi itu berhasil menerjang dan membunuhnya. Begitulah berlangsung terus hingga ia berhasil membunuh enam orang Muslim.

Ia dengan angkuh berdiri di antara dua kubu menantang perang tanding. Namun tak seorang pun yang melayaninya. Tiba-tiba Ibnul Mubarak menoleh kepadaku (Beliau mengenakan topi baja yang menutup wajahnya) seraya berkata: "Wahai Fulan, kalau aku terbunuh, lakukan ini dan ini." (Abdullah bin Mubarak memanggil temannya tersebut dengan si fulan, agar identitasnya tidak diketahui, dan beliau berwasiat untuk harta dan keluarganya jika terbunuh).

Lalu ia memacu tunggangannya dan menyerang lelaki kafir itu, dan terjadilah pertarungan sengit untuk beberapa saat, dan akhirnya beliau berhasil membunuh orang jagoan Romawi tersebut. Ia kemudian balik menantang perang tanding jagoan musuh.

Seseorang dari mereka ada yang maju untuk menghadapinya, namun berhasil ia bunuh olehnya. Begitu terus berlangsung hingga dia berhasil membunuh enam orang jagoan Romawi. Beliau terus menantang bertanding, namun sepertinya mereka jadi ketakutan.

Karena tidak ada yang meladeninya ia pun lantas menghentakkan tunggangannya menembus dua kubu yang berhadapan lalu menghilang. Kami terpana dengan keadaan tersebut.

Setelah aku di suatu waktu mengetahui bahwa jagoan muslimin itu ternyata adalah Ibnu Mubarak, ia berkata kepadaku: "Wahai Fulan, selama aku masih hidup, jangan sampai engkau ceritakan hal ini kepada siapapun." Lalu ia mengucapkan beberapa kalimat nasehat.

Referensi:
Siyar A'lam an Nubala' (7/374 dan 384)

(rhs)Rusman H Siregar

No comments: