3 Tanda Kiamat yang Datang dari Arab Saudi

3 Tanda Kiamat yang Datang dari Arab Saudi
Setidaknya ada 3 tanda kiamat yang datang dari Arab Saudi. Salah satunya bumi Arab kembali subur. Foto/Ilustrasi: Ist
Setidaknya ada 3 tanda kiamat yang datang dari Arab Saudi . Tanda-tanda itu adalah kembalinya tanah Arab hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai, banyaknya gedung-gedung bermunculan, dan perselisihan anggota kerajaan yang memimpin Hijaz.

Tanah Arab adalah tanah yang gersang. Belakangan tempat kelahiran Nabi SAW itu kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai. Hadis dari Abu Hurairah ra , bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا.

Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” ( HR Muslim )

Di dalam hadis ini terdapat dalil bahwa tanah Arab sebelumnya adalah hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai dan akan kembali seperti semula.


Dalam kitab Asyraathus Saa’ah, karya Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dijelaskan yang tampak jelas dari hadis tersebut bahwa negeri-negeri Arab akan dilimpahi dengan air yang banyak, sehingga menjadi beberapa sungai, tumbuh di atasnya berbagai macam tumbuhan sehingga menjadi padang rumput, kebun-kebun, dan hutan-hutan.

Bukti yang mendukung pendapat ini adalah munculnya di zaman ini sumber-sumber air bagaikan sungai, dan tumbuh di atasnya berbagai macam tanaman, dan akan terbukti segala hal yang dikabarkan oleh Nabi SAW.

Pada Selasa 27 April 2021, Mekkah dilanda banjir setelah diguyur hujan sekira tiga jam sekira pukul 14.00 hingga 16.00 waktu setempat,. Selain hujan deras, Tanah Suci juga diguyur hujan es.

Akun YouTube Alman Mulyana juga pernah menyiarkan daerah subur tak jauh dari Kota Mekkah. Di sana ada kebun sayuran seperti cabai, terong ungu, seledri hingga labu.

Tak hanya itu saja. Di Arab Saudi juga ada sungai yang mengalirkan air bening. Lokasi sungai ini tersembunyi dan jauh dari perkotaan. Wajar bila dianggap aneh, lantaran aliran sungai yang begitu menyejukkan itu mampu membelah padang pasir yang kering.

Tanda-tanda kedua, adalah berlomba-lomba membangun gedung tinggi. Nabi SAW bersabda:

وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ

"Dan bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi." (HR Muslim)

"Wahai Rasulullah, dan siapakah para penggembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar dan yang miskin itu?" Beliau menjawab, "Orang Arab." (Musnad Ahmad, IV/332-334 No. 2926)

Inilah salah satu tanda-tanda Kiamat yang disebutkan Rasulullah. Fakta hari ini kita lihat Arab Saudi memiliki banyak gedung pencakar langit. Gedung-gedung menjulang tinggi dibangun di kota-kota besar. Di antaranya, PIF Tower di Riyadh 385 meter, Gedung Burj Rafal di Riyadh setinggi 307 meter. Kingdom Center 302 meter. Bahkan di Tanah Suci Mekkah terdapat bangunan tinggi "Makkah Royal Clock Tower" 601 meter. Kini Arab Saudi sedang membangun gedung tertinggi di dunia bernama Jedah Tower setinggi 1008 meter.

Ketiga, perselisihan anggota kerajaan yang memimpin Hijaz. Ada hadis Nabi yang menyebutkan, tidak akan terjadi Kiamat sampai terjadi perselisihan di antara keluarga kerajaan yang memimpin Hijaz. Hijaz adalah Arab Saudi sekarang.

Dari Ummu Salamah, Rasulullah bersabda: "Akan terjadi suatu perselisihan ketika meninggalnya seorang khalifah. Maka keluarlah seorang laki-laki dari penduduk Madinah dan ia lari ke Makkah. Lalu datanglah kepadanya orang-orang yang berasal dari penduduk Mekkah, dan mereka membawa laki-laki itu dengan paksa kemudian membai'atnya antara sudut Kakbah dengan maqam Ibrahim." (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Dalam hadis lain dari Abu Hurairah disebutkan:

لا تقوم الساعة حتى تخرخ نار من ارض الحجاز تضيء اعناق الابل ببصرى

"Hari kiamat tidak akan tiba sampai ada api yang keluar dari tanah Hijaz, sehingga leher unta yang di Busra bisa terlihat." (HR Al Bukhari dan Muslim)

(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: