Penciptaan Api dari Kayu Bukti Kebesaran Allah, Ini Kata Al-Qur'an dan Sains

Penciptaan Api dari Kayu Bukti Kebesaran Allah, Ini Kata Al-Quran dan Sains
Api yang menyala dari kayu yang semula berupa pohon basah dan hijau salah satu bukti kebesaran Allah yang juga dibenarkan oleh ilmu sains. Foto/dok wikiHow
Di antara bukti kebesaran Allah yaitu menjadikan api untuk manusia dari kayu yang semula berupa pohon basah dan hijau. Begitu kayu itu kering, seketika api dapat dinyalakan dan manusia mengambil manfaat dari fenomena ini.

Allah menjelaskan hal ini dalam Al-Qur'an Surat Yasin. Berikut firman-Nya:

اۨلَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمۡ مِّنَ الشَّجَرِ الۡاَخۡضَرِ نَارًا فَاِذَاۤ اَنۡـتُمۡ مِّنۡهُ تُوۡقِدُوۡنَ

Artinya: "Yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu." (QS Yasin Ayat 80)

Mengutip tafsir Kemenag, pada ayat ini Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik bahwa yang akan menghidupkan kembali tulang-tulang lapuk itu ialah Allah.

Mereka mengira bahwa tulang-tulang yang sudah lapuk itu telah menjadi dingin dan kering tidak dapat lagi menerima kehidupan karena kehidupan memerlukan adanya panas. Padahal sehari-hari mereka menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat menimbulkan panas dan menghidupkan api.

Bahkan, kayu yang masih basah dan berdaun ada juga yang dapat menyalakan api. Dalam kehidupan sehari-hari, orang Arab telah mengetahui bahwa ada beberapa jenis kayu yang jika digesekkan antara satu dengan lainnya akan memercikkan api.

Ini semua diciptakan Allah untuk manusia agar mereka bisa menghangatkan badan, memasak, menggunakannya untuk penerangan, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Penjelasan Sains
Menurut kajian sains, api di sini dapat diinterpretasikan sebagai energi. Di dalam tumbuhan memang terjadi proses pemanfaatan energi matahari untuk mengubah bahan yang diambil tumbuhan menjadi energi kimiawi. Penjelasan mengenai terjadinya perubahan energi itu disebut sebagai proses fotosintesa.

Dari banyak bagian tumbuhan, salah satu yang terpenting adalah adanya kloroplas (chloroplast) yang terdapat pada daun. Pada kloroplas ini terdapat ribuan kloropil (chlorophyl) atau butir hijau daun.

Dalam bahasa Al-Qur'an dikenal dengan nama al-Khadir (bahan hijau). Kedua ayat di atas menyinggung keberadaan kloropil yang berwarna hijau (QS Al-An'am: 99) dan peranan matahari dalam menjalankan "pabrik hijau" ini (QS at-Takwir: 17-18).

Sel tumbuhan, tidak sebagaimana sel manusia atau binatang, dapat menggunakan secara langsung energi matahari. Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrien dengan cara yang khusus. Proses ini dinamakan fotosintesis (Photosynthesis).

Sel berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Ini adalah satu-satunya laboratorium di dunia yang dapat menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.

Sebagaimana diuraikan di atas, maka tumbuhan adalah makhluk yang sangat dan paling penting untuk kelangsungan kehidupan makhluk lainnya. Di samping menghasilkan bahan makanan, proses fotosintesa yang dilakukan tumbuhan juga menghasilkan oksigen. Oksigen adalah bahan untuk bernafas bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia dan binatang.

Dengan demikian Allah memberikan contoh, bahkan bukan hanya kayu yang kering saja dapat menyalakan api, tetapi kayu yang masih hijau dan basah pun dapat juga dijadikan kayu api. Sebaliknya, tulang-tulang yang dapat menerima kehidupan bukan hanya tulang-tulang yang segar, tetapi tulang yang sudah lapuk pun dapat pula menerima kehidupan dengan kekuasaan Allah.

Wallahu A'lam

(rhs)Rusman H Siregar

No comments: