4 Penyesalan Manusia setelah Kematian

Inilah 4 Penyesalan Manusia setelah Kematian
Tentang penyesalan manusia setelah kematian, Allah Taala telah memberikan peringatan, bahkan Allah juga telah memberikan potret penyesalan di akhirat melalui firman-firman-Nya. Foto ilustrasi/Dok SINDONews
Hidup di dunia hanya sekali dan waktunya sangat sebentar, karena itu jangan sampai ada penyesalan yang terjadi di akhirat kelak. Untuk itu, sebagai muslim pergunakan kesempatan di dunia untuk ibadah dan melakukan aktivitas yang berfaedah. Tentang penyesalan ini, Allah Ta'ala telah memberikan peringatan, bahkan Allah juga telah memberikan potret penyesalan di akhirat melalui firman-firman-Nya.

Apa saja potret penyesalan itu? Dinukil dari berbagai sumber, ada beberapa potret penyesalan yang Allah terangkan dalam Al-Qur'an, antara lain:

1. Penyesalan orang kafir kenapa dahulu tidak menjadi muslim

Di akhirat kelak, orang-orang yang selama di dunai ia kafir, maka ia akan menyesal sejadi-jadinya. Mereka berandai-andai sekiranya Ketika di dunia mereka menjadi seorang muslim.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ


“Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim.” (QS. Al-Hijr: 2)

Allah subhanahu wa ta’ala kembali menegaskan,

وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ فَقَالُوْا يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ


“Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’ām: 27)

Maka berbahagialah kita yang telah menjadi seorang muslim. Pegang teguh agama ini sampai maut menjemput kita.

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ


“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.” (QS. Āli ’Imrān: 19)

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ


“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (QS. Āli ’Imrān: 85)

2. Penyesalan orang kafir kenapa dahulu tidak menjadi tanah

Allah subhanahu wa ta’ala pernah mengabarkan berita ini dalam firmanNya,

اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا


“Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” (QS. An-Naba’: 40

3. Penyesalan kenapa dahulu tidak bersedekah

Dalam surah al-Munafiqun ayat kesepuluh Allah memberi perintah kepada kita,

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ


“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Rabbku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)

4. Penyesalan orang kafir kenapa dahulu tidak beramal shaleh

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ (٩٩) لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ (١٠٠)


“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (Al Mukminun: 99-100)

Dikutip dari ceramah Ustadz Azzam ad-Dasuqi, SPd.I, dijelaskan bahwa, kematian itu pasti. Mengingat mati adalah salah satu jalan pembuka kebaikan-kebaikan. Tapi mungkin saat ini dunia lebih menarik dan memesona, sehingga kita dibuat lalai darinya. Padahal, dengan banyak mengingat mati seseorang akan lebih serius mengusahakan kebaikan nasibnya di kehidupan selanjutnya.

"Dengannya, seseorang akan lebih termotivasi untuk beramal ketaatan sebagai bekalnya. Dengannya pula, seseorang akan lebih berhati-hati menjalani hari-hari selama hidup di dunia. Semua itu bermuara pada keyakinan terhadap dua hal; kematian itu pasti menghampiri, dan alam akhirat itu pasti ada,"ungkapnya.

Jangan sampai, kita terlalu sibuk dengan kehidupan dunia, antusias mengingat bahkan merayakan hari kelahiran, tapi lupa dengan kematian dan hari akhir. "Itulah 4 angan-angan mayit yang perlu kita renungkan bersama"ujarnya.

Angan-angan mayit ini, mengingatkan akan hadis Nabi shalallahu alaihi wa sallam,

“Manfaatkan dengan baik lima perkara sebelum (datangnya) 5 perkara: (1) Masa mudamu sebelum (datang) masa tua. (2) Masa sehatmu, sebelum (datang) masa sakit. (3) Masa mampumu sebelum datang masa fakir. (4) Masa luangmu, sebelum datang masa sibuk. (5) Masa hidupmu sebelum (datang) kematian.” (Az-Zuhdu wa ar-Raqa’iq, Ibnu al-Mubarak, bab at-Tahfidh ‘Ala Tha’atillah, No. 2)

Wallahu A'lam
(wid)Widaningsih

No comments: