Al-Qur'an Gambarkan 4 Kepribadian Luhur Ratu Balqis

Al-Quran Gambarkan 4 Kepribadian Luhur Ratu Balqis
Ratu Balqis berkepribadian luhur dan mampu membedakan mana yang benar mana yang salah. Foto/Ilustrasi: Ist
Abdul Halim Abu Syuqqah dalam bukunya berjudul "Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah" dan diterjemahkan Drs. As'ad Yasin menjadi "Kebebasan Wanita" menyebutkan bahwa Balqis Ratu Saba' adalah salah satu perempuan yang berkepribadian luhur. Hal ini disebut dalam al-Quran .

Pertama, Ratu Balqis memimpin kerajaan yang luas dan kaya. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam surat an-Naml ayat 20-26.

Artinya: Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: 'Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.'

Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud) lalu ia berkata. 'Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba' suatu berita penting yang diyakini.

Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.

Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah, dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah) sehingga mereka tidak dapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Allah tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arasy yang besar. ' ( QS an-Naml : 20-26)

Kedua, Ratu Balqis suka bermusyawarah dengan para petinggi negara. Dalam hal ini terdapat dalam surat an-Naml ayat 27-33. Allah SWT berfirman:

Artinya: Berkata Sulaiman : "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan."

Berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya:

'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang, bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.'

Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar, berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)."

Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan) dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan." ( QS an-Naml : 27-33)

Ketiga, Ratu Balqis memahami risiko yang terjadi dan kebijaksanaan politiknya. Hal ini termaktub dalam Surat an-Naml : 34-40. Allah SWT berfirman:

Artinya: Dia berkata: 'Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat. Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu.

Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman. Sulaiman berkata: "Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba') dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina."

Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."

Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip."

Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: 'Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.'" ( QS an-Naml : 34-40)

Keempat, Ratu Balqis sepat tanggap terhadap kebenaran. Hal ini termaktub dalam surat an-Naml ayat 41-44. Allah SWT berfirman:

Artinya: Dia berkata: "Ubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)."

Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah singgasanamu?"

Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri."

Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.

Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana."

Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya.

Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca."

Berkatalah Balqis: "Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah Tuhan semesta alam." ( QS an-Naml : 41-44)

(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: