Nabi Yusuf Mengalahkan Fitnah dan Kebohongan

Surat Yusuf Ayat 50: Kisah Nabi Yusuf Mengalahkan Fitnah dan Kebohongan
Ilustrasi Nabi Yusuf ketika menjalankan misi dakwah di dalam penjara. Setelah menakwilkan mimpi sang raja, Nabi Yusuf diminta untuk hadir di Majelis sang raja. Foto/tangkapan layar Film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf

Setelah Nabi Yusuf 'alaihissalam menakwilkan mimpi sang Raja yang merupakan salah satu tanda mukjizatnya, beliau diminta hadir memenuhi panggilan Raja. Namun, Nabi Yusuf tidak menurutinya begitu saja.

Beliau ingin membuktikan bahwa dirinya bukan orang yang bersalah ketika istri pembesar Mesir menggodanya beberapa tahun silam. Nabi Yusuf pun berhasil mengalahkan fitnah dan kebohongan tersebut.

Berikut lanjutan tadabur Surat Yusuf :

وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُوْنِيْ بِهٖ ۚفَلَمَّا جَاۤءَهُ الرَّسُوْلُ قَالَ ارْجِعْ اِلٰى رَبِّكَ فَسْـَٔلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ الّٰتِيْ قَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّ ۗاِنَّ رَبِّيْ بِكَيْدِهِنَّ عَلِيْمٌ

Artinya: "Raja berkata: 'Bawalah dia kepadaku.' Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka." (QS Yusuf Ayat 50)

Pesan dan Hikmah
1. Setelah raja dan para tokoh terkemuka itu mendengar tabir mimpi sekaligus nasehat Nabi Yusuf, maka mereka percaya bahwa ini tabir yang meyakinkan, hingga membuat sang raja meminta kepada pengawalnya agar menghadirkan Yusuf di majelisnya.

2. Hal ini menunjukkan keutamaan ilmu, dimana Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan berilmu.

3. Nabi Yusuf yang cerdas tidak begitu saja menuruti permintaan raja untuk hadir di majlisnya. Inilah kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah meskipun dipenjara. Dia mensyaratkan kepada pengawal raja agar menanyakan terlebih dahulu perihal para wanita yang telah melukai tanganya itu karena mereka menjadi saksi kunci terhadap pengakuan istri Al-Aziz yang berusaha menggoda dan menundukkan Yusuf.

4. Bagi Nabi Yusuf, apalah arti kebebasan jika predikat bersalah masih dilekatkan pada dirinya. Karenanya beliau ingin keluar dari penjara dalam kondisi bersih dan tidak bersalah.

5. Kebenaran tidak akan tersembunyi apalagi dihinakan. Terbukti kejujuran dan kesabaran Nabi Yusuf berhasil mengalahkan fitnah dan kebohongan.

(rhs)

No comments: