7 Tanda Setan Sedang Merasuki Manusia, Nomor 2 Melalui Makanan

7 Tanda Setan Sedang Merasuki Manusia, Nomor 2 Melalui Makanan
Kekenyangan saat menyantap makanan, emnjadi salah satu cara setan dalam menggoda manusia, setan tahu betul jika seseorang kekenyangan, maka akan lemahlah ketaatannya. Foto ilustrasi/ist
Ketika manusia dalam keadaan lemah, godaan setan dengan mudah merasukinya, dan ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa setan tengah merasuki manusia dari beberapa amal perbuatan yang dilakukannya. Karena itu, kita senantiasa dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan Allah Subhanahu wa ta'ala dari godaan setan tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, tanda-tanda setan tengah merasuki manusia dan dapat dengan mudah melumuri kita dengan kotoran dosa. Berikut tanda-tanda setan merasuki manusia ini, di antaranya:

1.Rasa marah

Marah adalah salah satu tandanya. Karena setan sangat senang membuat manusia tersulut emosi. Mereka akan terbahak-bahak jika berhasil membuat manusia marah. Pasalnya, marah dapat merusak akal dan hati. Jika sudah terjadi demikian, maka setan dapat dengan mudah menyusupi perkara mungkar ke dalam hati manusia dengan sangat mudah. Rasulullah pernah memperingatkan umatnya agar berlindung kepada Allah dari sifat marah.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan: a’udzu billah (aku berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya.”

2. Kekenyangan

Kekenyangan saat menyantap makanan pun menjadi cara setan dalam menggoda manusia. Syetan tahu betul jika seseorang kekenyangan, maka akan lemahlah ketaatannya dan makin besarlah syahwatnya. Hal ini pun tak disadari manusia kecuali sebagian kecil dari mereka. Baca juga: Saat Istri Hamil, Sang Suami Dianjurkan Rutin Baca Doa Ini Lebih dari itu, Rasulullah juga pernah bersabda, “Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. At Tirmidzi).

3. Sikap tergesa-gesa

Syetan juga menggoda manusia dengan sifat tergesa-gesa dan tidak sabar. Mereka menyusupi sifat tersebut ke hati manusia karena itulah sifat yang tak disukai Allah. Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (HR. Abu Ya’la dan Al Baihaqi).

4. Sikap cinta harta

Bisikan syetan agar manusia mencintai harta sangatlah kuat. Mereka menggoda dengan bayangan akan kenikmatan harta yang secara naluri disukai manusia. Godaan ini pun bukanlah tanpa tujuan. Setan berkeinginan agar manusia menjadi kikir dan takut miskin akibat godaan cinta harta. Akibatnya, manusia pun enggan bersedekah dan beramal saleh hingga rusaklah agama dan keimanannya. Dari Ka’ab bin Malik, Rasulullah bersabda, “Dua ekor serigala yang lapar kemudian dilepas menuju seekor kambing, (maka kerusakan yang terjadi pada kambing itu) tidaklah lebih besar dibandingkan dengan kerusakan agama seseorang yang ditimbulkan akibat ambisi terhadap harta dan kehormatan.” (HR. Ahmad, An Nasa’i, At Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).

5. Sikap fanatik

Inilah rencana iblis yang diamanahkan pada tentara setan. Mereka diperintahkan untuk menggoda manusia dengan menyusupkan sifat fanatik pada golongan, mazhab, organisasi, ataupun aliran tertentu.

Godaan setan ini bahkan menimpa orang-orang shaleh. Setan membuat manusia merasa dirinya paling benar, golongannyalah yang paling benar, sementara saudara seiman yang lain dianggap salah bahkan sesat. Allah Ta'ala berfirman,

مِنَ الَّذِيۡنَ فَرَّقُوۡا دِيۡنَهُمۡ وَكَانُوۡا شِيَعًا ‌ؕ كُلُّ حِزۡبٍۢ بِمَا لَدَيۡهِمۡ فَرِحُوۡنَ


“.....Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (QS. Ar Rum: 32).

6. Iri atau hasad

Godaan ini mungkin sering terbetik dalam hati. Yakni merasa iri dan dengki terhadap nikmat yang didapat orang lain. Jika merasakannya, maka segeralah untuk menghapus bersih bisikan tersebut karena itulah salah satu cara ampuh setan dalam menggoda manusia. Jika seseorang terjerumus pada godaan syetan ini, maka ia akan sengsara hatinya, menolak takdir Allah hingga rusak keimanannya.

Rasulullah bahkan menyebutkan bahwasanya seorang baru dikatakan beriman jika bersih dari sifat hasad. Beliau bersabda, “Kalian tidak akan beriman hingga menginginkan untuk saudaranya hal-hal yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

7. Mengikuti logika

Agama tidaklah dibangun dengan logika. Karena itulah setan akan menggoda manusia agar memikirkan segala hal dengan logika, termasuk perkara yang tak bisa dijangkau akal manusia. Mengingat akal manusia memiliki keterbatasan secerdas apapun dia.

Benarlah ucapan Ali bin Abi Thalib, “Seandainya agama dengan logika, maka tentu bagian bawah Khuf (sepatu) lebih pantas diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah mengusap bagian atas khufnya.” (HR. Abu Dawud).


Wallahu A'lam
(wid)Widaningsih

No comments: