Surat Yusuf 33: Penjara Lebih Aku Sukai Daripada Memenuhi Ajakan Mereka

Surat Yusuf 33: Penjara Lebih Aku Sukai Daripada Memenuhi Ajakan Mereka
Nabi Yusuf memilih hidup di penjara daripada menuruti keinginan istri pembesar Mesir. Foto ilustrasi/tangkapan layar Film Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir

Pada ayat berikutnya Allah menceritakan keteguhan Nabi Yusuf 'alahissalam menolak rayuan istri pembesar Mesir. Nabi Yusuf memilih penjara daripada mengikuti keinginan mereka.

Berikut ucapan Nabi Yusuf diabadikan dalam Surat Yusuf Ayat 33:

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ


Artinya: "Yusuf berkata: 'Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." ( QS Yusuf Ayat 33)

Pesan dan Hikmah:
1. Saat mendengar ucapan wanita pembesar itu yang mengancamnya dengan hukuman dan penjara, Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku". Boleh jadi ucapan ini dikatakan Yusuf dalam hatinya yang berarti berdoa, lalu Allah mengabulkan apa yang diharapkannya karena kejujuran dan ketulusan permintaannya.

2. Bisa pula ucapannya Yusuf "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku". Dikatakan terdengar di hadapan wanita majikannya dan para wanita undangnnya. Yang akhirnya mereka tahu kebenaran Yusuf.

3. "Tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." Inilah definisi yang tepat dan benar tentang orang bodoh, yaitu jika menuruti ajakan nafsu dan godaan setan untuk bermaksiat kepada Allah. Bukan orang yang tidak bisa baca tulis dan menghitung. Seperti disinggung dalam satu Hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Orang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan (akhirat) setelah mati." Sebaliknya orang lemah dan bodoh adalah yang menuruti ajakan nafsunya dan lalai dengan kehidupan abadi yang sebenarnya.
Wallahu A'lam
(rhs)

No comments: