Syaikhuna Badruzzaman, Ulama Pejuang dari Garut (2)
Syaikhuna tidak hanya mendalami ilmu fikih, tapi juga ilmu hadits, tafsir, serta ilmu tasawuf, dan ilmu tarekat. Tingginya ilmu Syaikhuna Badruzzaman dalam bidang tasawuf juga besar pengaruhnya terhadap dakwah yang dikembangkannya, serta perjuangannya dalam melawan kaum penjajah. Ia adalah seorang ulama pemimpin Tarekat Tijaniyah di Jawa Barat.
Mengasuh Pesantren
Setelah berguru kepada banyak ulama di Tanah Air dan Makkah, Syaikhuna Baruzzaman kemudian memimpin Pondok Pesantren Al-Falah Biru di Garut. Pesantren ini awalnya hanya dikenal dengan nama Pesantren Biru. Pesantren ini didirikan pada 1749 oleh Mbah Kiai Akmaluddin dan menantunya, Raden Kiai Fakaruddin.
Pada periode selanjunya, Pesantren Biru kemudian dipimpin oleh kakek Syaikhuna Badruzzaman, yaitu Raden Bagus KH Muhammad Ro’i atau yang dikenal juga dengan Ama Biru. Setelah masa Ama Biru berakhir, Pesantren Biru berganti nama menjadi Pesantren Al-Falah Biru dan kemudian dipimpin oleh putranya, Raden KH Asnawi Muhammad Faqieh dan dilanjutkan oleh cucunya, Syaikhuna Badruzzaman.
Pada masa kepemimpinan Syaikhuna Badruzzaman, Pesantren Al-Falah Biru terkenal di seluruh Jawa Barat. Karena, ia tidak hanya tampil sebagai seorang ulama pesantren, tapi juga tampil dalam bidang sosial dan politik. Pada masa kepemimpinanya, Pesantren Al-Falah juga tak lepas dari banyaknya rintangan, termasuk dari penjajah. Bersambung.Rol
No comments:
Post a Comment