Tidak Wafat Seorang Hamba Sebelum Dicukupkan Rezekinya
Lihatlah keadaan kebanyakan manusia, bagaimana mereka melakukan perbuatan jelek atau keji, berbuat dosa, takut terpotong rezekinya, dan mati.
Sedang tidak boleh bagi seorang Muslim menghadapkan dirinya pada kerusakan, dan tidak boleh melangkahkan kakinya pada kematian.
Berbeda antara orang yang taat pada Allah sehingga kehendak Allah terjadi padanya, dengan orang yang menentang Allah kemudian lari dari ketetapan-Nya.
Ajal seorang hamba adalah takdir dan tidak dapat dielakkan, dan takdirnya telah ditentukan, maka itu tidak ada yang didahulukan atas apapun yang Allah akhirkan, dan tidak ada yang diakhirkan prihal apapun yang Allah dahulukan. Allah berfirman :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS Al Araf ayat 34).
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيرًا
“Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Mahamelihat (keadaan) hamba-hamba-Nya (QS Fatir ayat 45).
Dan rezeki para hamba itu dijamin, maka tidak ada yang dapat menghalangi untuk sesuatu yang diberikan Allah, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Allah halangi. Sebagaimana diriwayatkan Abdullah bin Masud berkata, Rasulullah bersabda:
إِنَّهُ لَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ, وَيُبَاعِدُكُمْ مِنَ النَّارِ إِلَّا قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ, وَلَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ مِنَ النَّارِ, وَيُبَاعِدُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَّا قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ, وَأَنَّ الرُّوحَ الْأَمِينَ نَفَثَ فِي رُوعِيَ أَنَّهُ لَنْ تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا, فَاتَّقُوا اللهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ, وَلَا يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعَاصِي اللهِ, فَإِنَّهُ لَا يُدْرَكُ مَا عِنْدَ اللهِ إِلَّا بِطَاعَتِهِ
“Sungguh tidak ada satu pun yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan kalian dari neraka kecuali aku telah memerintahkannya kepada kalian, dan tidak ada satu pun yang mendekatkan kalian ke neraka dan menjauhkan kalian dari surga kecuali aku telah melarangnya atas kalian.
Dan sungguh ar-ruhul amin (malaikat Jibril yang terpercaya) telah menyampaikan kepadaku bahwa tidak akan mati satu jiwa sampai dia menyempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki, dan sekali-kali janganlah lambatnya rezeki menjadikan kalian mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya tidak akan diraih apa yang ada di sisi Allah kecuali dengan menaati-Nya." (HR Al Baihaqi) Rol
No comments:
Post a Comment