Belajar Dari Kesederhanaan Mohammad Natsir

"Kesederhanaan Natsir bisa menjadi pedoman dalam pembangunan negara. Lalu relevansi dalam pembangunan daerah berikutnya yakni musyawarah untuk mufakat dan demokrasi merupakan pilar utama pembangunan yang partisipatif," kata Iriansyah.
Ia menilai, pembangunan di era globalisasi ini menuntut pribadi yang religius, berilmu, jujur, sederhana, berani, tegas, pantang menyerah dan teguh pendirian. Supaya pemikiran-pemikiran dan relevansi tersebut bisa dituangkan di dalam membangun negara saat ini.
Iriansyah juga menyebut saat ini ada banyak ancaman disintegrasi bangsa. Sehinbgga menuntut warga negara yang cinta tanah air mengedepankan persatuan, kesatuan dan toleransi.
“Kita ketahui partisipatif ini persoalan semua stakeholder dalam membangun dan menentukan arah kebijakan daerah. Untuk itu kita di Padang Panjang sudah mempedomani ini semua,” ujar dia.
Seperti diketahui Mohammad Natsir merupakan salah satu pahlawan dan tokoh bangsa yang berasal dari Sumatra Barat. Ia adalah seorang ulama, politikus, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Natsir merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan tokoh Islam terkemuka Indonesia. Di dalam negeri, ia pernah menjabat menteri dan Perdana Menteri Indonesia. Sedangkan di kancah internasional, ia pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim Dunia dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.Rol
No comments:
Post a Comment