Orang Beriman Tak Mungkin Lisannya Melaknat dan Berkata Kotor

Orang Beriman Tak Mungkin Lisannya Melaknat dan Berkata Kotor
Ustaz Budi Ashari, Dai yang juga pakar sejarah Islam. Foto/Ist
Dai yang dikenal sebagai pakar sejarah Islam Ustaz Budi Ashari dalam satu tausiyahnya mengatakan bahwa lisan adalah cerminan iman. Seorang mukmin (orang beriman) dapat dikenali dari caranya berbicara.

"Hati itu adalah panglima untuk seluruh anggota tubuh kita, jadi kalau tangan, kaki, kepala, mulut, bibir, dan lainnya itu semuanya sebenarnya hanya terjemahan hati," kata Ustaz Budi Ashari dilansir dari kajian onlinenya.

Ustaz Budi Ashari menerangkan, hati memang tidak terlihat, tetapi Allah memberikan tombol-tombol yang terlihat di anggota tubuh ini. Memang hati tidak bisa dilihat, tapi bisa dinilai. Karena ada tombol-tombonya, ada mulut, ada bibir.

Semisal "ngomongmu kaya apa coba, ngobrol yuk kita ngobrol," nah ini imannya masalah. Darimana tahunya? iman kan dalam hati. Nabi memberikan tolok-ukur, ada tolok-ukur lisan, hubungannya dengan iman.

Umpamanya Nabi shalallahu 'alaihi wasallam mengatakan:

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

"Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaknya), dan bukan orang yang jorok omongannya." (HR. at-Tirmidzi)

Orang beriman itu tidak mungkin lisannya suka nusuk, suka nuduh, suka melaknat, suka berkata kotor, dan suka berkata kasar. Itu tidak mungkin lisannya orang beriman. Makanya ini tombol mulut ini untuk hati, iman kan di sini tempatnya (hati).

Dalam satu Hadis,Rasulullah mengingatkan, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam." Semoga kita termasuk orang-orang yang menjaga hati dan menjaga lisan.

(rhs) 
Rusman H Siregar

No comments: