Kenikmatan yang Sempurna Menurut Syekh Ibnu Athaillah
Dalam syarahnya di kitab al-Hikam terbitan TuRos, Syekh Abdullah Asy Syarqawi menjelaskan bahwa yang dimaksud Ibnu Athaillah dengan kesempurnaan nikmah Allah itu adalah ketika Dia memberi sesuatu yang dapat mencukupi kebutuhanmu dan menahan sesuatu yang akan mencelakakanmu atau menjerumuskanmu ke dalam tindakan berlebihan (tughyan), terutama dalam urusan harta. Allah SWT berfirman:
كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَيَطْغَىٰٓ ﴿٦﴾ أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena Dia melihat dirinya serba cukup.” (QS Al Alaq 6-7)
Dalam hadits juga disebutkan, “Apa yang sedikit dan cukup lebih baikdaripada yang banyak, tetapi melenakan.”
Syekh Abdullah menambahkan, pemberian yang tidak mencukupi kebutuhan biasanya akan membuat seseorang sibuk dan melalaikan ketaatan kepada Allah. Karena itu, menurut dia, pemberian seperti itu tidak disebut sebagai kesempurnaan nikmat.Rol
No comments:
Post a Comment