Permukiman Tertua Yahudi di Jazirah Arab dan Pengaruh Mereka
Abdul Aziz (2016) menerangkan, pengaruh Yahudi tersebar di berbagai wilayah Arab, semisal Khaibar, Yastrib (Madinah), Wadi al-Qura, Fadak, Taima, dan Himyar. Penyebaran Yahudi di Jazirah Arab diperkirakan terjadi pesat setelah pengusiran bani Israil oleh Raja Nebukadnezar dari Palestina sekira tahun 606 SM.
Riwayat lain menyebutkan, sebagian orang Yahudi bermigrasi ke Arab dari Kanaan, Palestina, ketika wilayah itu dikuasai Romawi di bawah Kaisar Titus pada 70 Masehi. Ada pula yang mengatakan masa hijrahnya mereka terjadi pada 132 ketika Kaisar Adrianus berkuasa.
Khaibar menjadi permukiman Yahudi tertua di Arab. Asal katanya diduga dari kata Ibrani, kheber, yang berarti 'markas' atau 'jamaah'. Perintis daerah yang subur itu adalah Syaftia bin Mahlayel dari bani Farish.
Lambat laun, mereka berkembang dan meramaikan tempat sekitarnya, khususnya Yastrib. Orang-orang Arab di kota itu cenderung menyambut baik kaum Yahudi karena kemampuannya dalam berternak, berkebun, dan berdagang.
Namun, setelah kedatangan kabilah Arab dari selatan, yakni bani al-Aus dan bani al-Khazraj, pengaruh Yahudi melemah di Yastrib. Hal sebaliknya terjadi di Arab Selatan (Yaman). Orang-orang Yahudi Arab di bawah kepemimpinan Dzu Nuwas berhasil menjayakan Kerajaan Himyar.
Dzu Nuwas merupakan sosok yang bertanggung jawab atas peristiwa Najran tahun 523, yaitu peristiwa umat Nasrani disiksa habis-habisan karena mempertahankan iman tauhid. Kejadian itu diabadikan dalam Alquran surat al-Buruj.
No comments:
Post a Comment