Takluknya Konstantinopel dan Terbuktinya Sabda Rasulullah



Jatuhnya konstantinopel dalam kekuasaan Islam pernah ditegaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya. Rasulullah ditanya oleh salah seorang sahabat. ''Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?'' Nabi menjawab,''Kota Heraklius (Konstantinopel). (Hadits riwayat Ahmad, ad-Darimi, al-Hakim). 

Baca Juga
Bacaan Rukuk yang Dicontohkan Rasulullah SAW 3 Bentuk Kemuliaan yang Diajarkan Rasulullah SAW untuk Umat 3 Rahasia di Balik Suksesnya Dakwah Rasulullah SAW
Menjelang waktu Ashar pada 29 Mei 1453, atau tujuh abad kemudian, ramalan Nabi terbukti. Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani dibawah komando Mehmed II, dikenal dengan panggilan Muhamad al-Fatih, berhasil menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar itu.  

Mirip Tembok Besar di Cina, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan. Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofian. 

Pasukan artileri al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn.  

Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi al-Fatih saat itu usianya 23 tahun tak kehabisan akal. Ia menggusur kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang fenomenal. 

Jatuhnya Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Ustmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Pada 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Pertengahan.  

Nama Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini. Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa 





sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini

Komentar 0
Dapatkan Update Berita Republika


Masukan Email Anda
konstantinopel
konstantinopel ditaklukkan islam
konstantionopel islam
sejarah konstantinopel


KORPORASI

Pimpinan BUMN Diminta Berintegritas Tinggi

KAI Cirebon Periksa Sarana Penunjang Hadapi Libur Nataru

Dua Cara Teknologi Pengaruhi Bisnis Makanan dan Minuman

Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir
BERITA LAINNYA

FREEKICK

Polisi Malaysia: WNI Dirampok tak Terkait Sepak Bola
Polisi berupaya mengidentifikasi orang yang merekam dan mengunggah video pemukulan.


POLITIK

Pengamat: Pembahasan Amandemen UUD Jangan Melebar
Pembahasan amandemen UUD 1945 jangan melebar ke masa jabatan presiden dan wapres.


UMUM

GNPF: Persiapan dan Perizinan Reuni 212 Rapi Jali
GNPF menyebut persiapan telah rapi dan perizinan sudah dikantongi untuk Reuni 212.


MUSIK

Lika-liku Penggarapan Proyek Soundtrack Frozen II
Seperti film pertamanya, Frozen II juga digarap oleh Kristen Anderson-Robert Lopez.


ASIA

Menpora: Malaysia Harusnya Minta Maaf Resmi, tak Via Twitter
Via Twitter, Malaysia meminta maaf atas insiden pemukulan suporter Indonesia.

TERPOPULER


Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains

Imam Al-Ghazali dan Lalat yang Menyebabkannya Masuk Surga

Agar Diberikan Kekuatan Iman dan Islam, Begini Doanya

Mengenali Rezeki Halal, Mudahkah?

Muslimah Hamil Diserang dan Islamofobia Kronis di Australia

MUI: Ideologi PKI di Indonesia tidak akan Pernah Mati

Muslim Tatar yang Dipenjara Lakukan Aksi Mogok Makan

Kisah Mimpi Khalifah Al-Ma'mun dan Kejayaan Baitul Hikmah

Dari Hamka, Gus Dur, UAS: Kerepotan Pro Kontra Halal-Haram

Mengenal Sepuluh Karakter Guru

Survei: Umat Islam Jadi Suara Penentu dalam Pemilu Inggris

Sehat itu Nikmah

Merindukan Rasulullah SAW

Ketika Muslimah Bekerja

Usaha, Doa, dan Pasrah

Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains

Imam Al-Ghazali dan Lalat yang Menyebabkannya Masuk Surga

Agar Diberikan Kekuatan Iman dan Islam, Begini Doanya

Mengenali Rezeki Halal, Mudahkah?

Muslimah Hamil Diserang dan Islamofobia Kronis di Australia

MUI: Ideologi PKI di Indonesia tidak akan Pernah Mati

Muslim Tatar yang Dipenjara Lakukan Aksi Mogok Makan

Kisah Mimpi Khalifah Al-Ma'mun dan Kejayaan Baitul Hikmah

Dari Hamka, Gus Dur, UAS: Kerepotan Pro Kontra Halal-Haram

Mengenal Sepuluh Karakter Guru

Survei: Umat Islam Jadi Suara Penentu dalam Pemilu Inggris

Sehat itu Nikmah

Merindukan Rasulullah SAW

Ketika Muslimah Bekerja

Usaha, Doa, dan Pasrah

Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains

Imam Al-Ghazali dan Lalat yang Menyebabkannya Masuk Surga

Agar Diberikan Kekuatan Iman dan Islam, Begini Doanya

Mengenali Rezeki Halal, Mudahkah?

Muslimah Hamil Diserang dan Islamofobia Kronis di Australia

MUI: Ideologi PKI di Indonesia tidak akan Pernah Mati

Muslim Tatar yang Dipenjara Lakukan Aksi Mogok Makan

Kisah Mimpi Khalifah Al-Ma'mun dan Kejayaan Baitul Hikmah

Dari Hamka, Gus Dur, UAS: Kerepotan Pro Kontra Halal-Haram

Mengenal Sepuluh Karakter Guru

Survei: Umat Islam Jadi Suara Penentu dalam Pemilu Inggris

Sehat itu Nikmah

Merindukan Rasulullah SAW

Ketika Muslimah Bekerja

Usaha, Doa, dan Pasrah
IN PICTURES
6 PHOTO


Lintas Ekbis: Layanan Pesan Antar BBM LPG di Jawa Barat
5 PHOTO


Mantap di Puncak Klasemen, PSG Bekap Lille 2-0
5 PHOTO


Bermain Kandang, Dortmund Nyaris Dipermalukan Tim Juru Kunci
5 PHOTO


Penghancuran Rumah Warga Palestina
6 PHOTO


Persik Kediri dan Persita Tangerang Promosi ke Liga 1
6 PHOTO


Lintas Ekbis: Layanan Pesan Antar BBM LPG di Jawa Barat
5 PHOTO


Mantap di Puncak Klasemen, PSG Bekap Lille 2-0
PrevNext
12345




INDONESIA

Begini Proses Sertifikasi Halal Menurut BPJPH

BPJPH: Sosialisasi Hingga SHLN

Hapus Tato Perdana YBS se-Lombok Dimulai

DUNIA

Ikhwanul Muslimin dan Pengekangan Muslimah Prancis

Open House, Cara Masjid di Australia Promosikan Islam

Masjid Agung Kenya Gelar Open House
FILANTROPI

Dompet Dhuafa Ajak Sumbang Sepatu Layak Pakai di EJM 2019

Dana Zakat Diperkirakan Alami Kenaikan

BMH-ACT dan YIB Gelar Bakti Sosial di Pulau Charos, Kepri

HIKMAH

Beban Pemimpim

Menundukkan Pandangan

Anak-Anak yang Terhempas
ISLAM DIGEST

Fitnah! Fitnah! Tepatkah Penggunaannya Menurut Alquran?

Kisah Kesabaran Berbuah Kebaikan

Tiga Masjid Indah di Oman
MUALAF

Nabi Musa AS, Pendosa, dan Anugerah Hujan dari Allah SWT
TERPOPULER

Stafsus Jokowi Tetap Digaji Rp 51 Juta Meski tak Full Time
Sabtu , 23 Nov 2019, 05:56 WIB

Menhan Prabowo Minta Masyarakat Waspadai Komunisme
Menhan Prabowo Minta Masyarakat Waspadai Komunisme
 Anies tidak Beri Rekomendasi Izin Reuni 212
Anies tidak Beri Rekomendasi Izin Reuni 212
 Wapres Respons Usulan Jabatan Presiden Tiga Periode
Wapres Respons Usulan Jabatan Presiden Tiga Periode
 Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains
Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains
 KPK Limpahkan Berkas Kasus Suap Impor MMU Ikan ke PN Jakarta
KPK Limpahkan Berkas Kasus Suap Impor MMU Ikan ke PN Jakarta
REPUBLIKA TV
Anugerah Syariah Republika 2019 (Video 3-Selesai)
Anugerah Syariah Republika 2019 (Video 3-Selesai)
Jumat , 22 Nov 2019, 18:49 WIB

Karpet Raksasa Hiasi Masjid Agung Sultan Qaboos
Karpet Raksasa Hiasi Masjid Agung Sultan Qaboos
 Menanggapi Wacana Presiden Tiga Periode
Menanggapi Wacana Presiden Tiga Periode
+
NEWS
+
KHAZANAH
+
INTERNASIONAL
+
EKONOMI
+
ASIAN GAMES
+
REPUBLIKBOLA
+
LEISURE
+
KOLOM
+
INFOGRAFIS
+
JURNAL-HAJI
+
REPUBLIKA TV
+
SASTRA
+
KONSULTASI
+
RETIZEN
+
INDEKS
+
LAINNYA
+
PIALA DUNIA
CONTACT INFO
Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext 308
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@rol.republika.co.id (Marketing)

       
ABOUT US DISCLAIMER PRIVACY POLICY PEDOMAN SIBER PETA SITUS KARIR
COPYRIGHT © 2018 REPUBLIKA.CO.ID, ALL RIGHT RESERVED



Menjelang waktu Ashar pada 29 Mei 1453, atau tujuh abad kemudian, ramalan Nabi terbukti. Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani dibawah komando Mehmed II, dikenal dengan panggilan Muhamad al-Fatih, berhasil menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar itu.  

Mirip Tembok Besar di Cina, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan. Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofian. 

Pasukan artileri al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn.  

Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi al-Fatih saat itu usianya 23 tahun tak kehabisan akal. Ia menggusur kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang fenomenal. 

Jatuhnya Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Ustmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Pada 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Pertengahan.  

Nama Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini. Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa 

No comments: