Dahsyatnya Makna Mengucapkan Salam kepada Sesama Muslim

SAAT ada seseorang yang mengucapkan salam kepada kita, itu berarti dia sedang mendoakan. Untuk memohon keselamatan, rahmat dan berkat dari Allah. Bukankah hal ini merupakan salah satu kebaikan?
Maka, sudah sepantasnya kita sesama umat manusia saling membalas mendoakannya, yaitu dengan mengucapkan salam kembali dan jangan membiarkan tak menjawab.
Oleh karena itu, pahami makna salam yang begitu dahsyat dalam Islam. Berikut penjelasan mengenai salam itu dari segi makna dan manfaatnya:
1. Assalamu’alaikum, yang artinya keselamatan atasmu.

Keselamatan adalah salah satu hal yang dicari oleh Umat Manusia di mana pun ia berada. Tiap orang mendamba selamat. Yang sehat ingin selamat. Yang sakit selalu berharap sembuh dan selamat dari jemputan maut. Yang pekerja selamat dari PHK. Yang pengusaha selalu berharap selamat dari badai krisis dan kebangkrutan. Yang petani berharap padinya selamat dari hama . Yang dalam perjalanan berharap bisa selamat dari kecelakaan. Beragam profesi selalu memiliki harapan untuk meraih keselamatan.
2. Warahmatullahi, yang artinya dan rahmat Allah. Kasih sayang Allah
Adakah manusia yang tak ingin dikasihi oleh Tuhan? Allah tidak selalu memberi harta berlimpah, popularitas, takhta yang tinggi, deretan gelar prestasi, serta beragam simbol kesuksesan duniawi kepada manusia yang disayangi-Nya.
Tetapi, satu yang pasti, Allah hanya akan memberi kebaikan kepada orang yang disayangi-Nya. Ketika kekayaan justru membuat manusia celaka, terlena, bahkan lupa pada Tuhannya, Allah takkan memberi kekayaan kepada orang yang dicintai. Karena mungkin di dalam kekurangan, manusia yang dicinta bisa selalu memesrai Allah dalam tiap keheningan malam.
Ketika permasalahan hidup tak kunjung berhenti menimpa seseorang, jangan buru-buru menyimpulkan bahwa Allah sedang membenci. Mungkin Allah selalu ingin menyaksikan hamba yang dicintai-Nya itu menyungkur sujud di sepertiga malam yang akhir untuk mengadukan permasalahan hidupnya.
3. Wabarakatuh, yang artinya barakah atau berkah.
Menampakkan efektivitas sekaligus efisiensi suatu nikmat. Berkah, identik dengan optimalisasi manfaat. Ilmu yang berkah, Ilmu yang manfaatnya dirasakan dirinya dan sekitarnya. Harta berkah, harta yang penggunaannya efektif, efisien dan bermanfaat bagi pemilik dan orang banyak.
Begitu pun umur berkah, adalah umur yang digunakan secara efektif,efisien juga berisi perjuangan penuh manfaat bagi dirinya dan umat. Seseorang yang mengisi usia hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, yakinlah bahwa hari tuanya akan diisi dengan nostalgia masa mudanya, ia pun akan kecewa dengan ketuaannya.


Gejala ini yang biasa disebut post-power-syndrome. Sedangkan orang yang mengisi usianya dengan banyak persiapan untuk akhirat, semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu Sang Pencipta.
Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah.
Inilah semangat hidup orang-orang yang berkah umurnya. Bayangkan, jika setiap bersua dengan saudara sesama muslim kemudian mengucapkan salam, begitu berkahnya setiap langkah selalu didoakan.
Berarti tiap bertemu kita telah saling mendoakan dalam tiga hal:
1. Keselamatan, rahmat.
2. Tuhan, serta keberkahan.
3. Bahkan Rasulullah menyejajarkan salam dengan kedermawanan serta shalat malam. Sebagai hadiah untuk itu semua, surga menjadi tawaran yang paling menggairahkan.
Rasulullah bersabda:”Hai manusia, sebarkan salam, berdermalah makanan, hubungkan tali persaudaraan (silaturahim), shalat malamlah pada saat orang-orang sedang tidur terlelap, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat“. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Menurut Ustadz Asroni Al-Paroya saat diwawancarai oleh Okezone, Jumat (30/8/2019), “Mengucapkan salam memang sebuah perbuatan yang sangat sederhana, namun mempunyai hikmah yang sangat luar biasa diantaranya adalah bisa mempererat tali silaturrahim, melembutkan hati dan juga mendapatkan derajat yang tinggi karena di dalam salam itu terdapat kalimat untuk mengingat Allah SWT, ” katanya.
“Salam dalam agama Islam itu adalah sebuah ungkapan sapaan namun mengandung makna yang sangat dalam, yaitu di dalamnya mengandung do’a, do’a supaya dikasih rahmat dan do’a supaya dikasih keberkahan, di dalam kehidupan rahmat dan berkah ini yang akan menunjang kita untuk menjadi pribadi yang bahagia, tenang dan kedamaian, ” ujarnya.

Salam ini juga merupakan ucapan sapaan yang sangat sederhana namun terkadang karena adanya sifat ego dalam diri kita sehingga kita menyepelekannya, padahal ucapan sederhana ini bisa menghantarkan kita pada derajat yang tinggi baik hubungan vertikal kita kepada Allah SWT maupun hubungan horizontal kita kepada sesama manusia karena kita menunjukkan sebuah sikap ketawadhu’an atau rendah diri bukan sikap sombong,” terangnya.
Dalam Kitab Tanqihul Qaul ada beberapa Hadits mengenai keutaam mengucapkan salam diantaranya adalah :
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ أَقْرَبُهُمَا إِلَى اللهِ تَعَالَى مَنْ بَدَأ بِالسَّلَام.
Jika dua orang muslim bertemu, maka yang paling dekat kepada Allah ta’ala adalah orang yang memulai salam.”
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ فَتَصَافَحَا وَحَمِدَا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَاسْتَغْفَرَاهُ غُفِرَ لَهُمَا. رواه ابو داود.
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Jika dua orang muslim bertemu, lalu mereka bersalaman, memuji Allah azza wa jalla, dan meminta ampunan kepada Allah, maka diampuni untuk mereka berdua.” H.R. Abu Daud.
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إذَا دَخَلْتُم فِيْ مَجْلِسٍ فَسَلِّمُوْا وَإِذَا خَرَجْتُمْ فَسَلِّمُوْا}.
Jika kalian masuk ke dalam suatu majelis, maka ucapkanlah salam dan jika kalian keluar maka ucapkanlah salam.


وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلَامِ}.
Orang yang paling pelit adalah orang yang pelit mengucapkan salam.
Begitulah Islam mengajarkan kita bagaimana etika kita dalam berkomunikasi, Bersosialisasi satu sama lain, Islam mengajarkan kita saling hormat menghormati, saling harga menghargai tanpa memandang kelas, suku dan etnis karena Islam adalah agama yang Rahmatan lil’alamin oleh karena itu marilah kita tebarkan salam, ketika kita masuk rumah, pergi dari rumah, masuk kantor, pulang dari kantor maupun ketika kita bertemu dengan saudara-saudara kita, kapanpun dan dimanapun berada”. tambahnya.
Begitu indahnya dalam mengucapkan salam yang memiliki makna yang dahsyat dan sedermawan seperti melakukan salat malam. Demikian sebagaimana disarikan dari buku 40 Rahasia Meraih Kesuksesan, Kesehatan, Kekayaan & Kebahagiaan Hidup, karangan Abdul Hakim El Hamidy.

OKz

No comments: