24 Tahun Pembantaian Muslim Bosnia

Pembantaian tentara Serbia di Bosnia dan Herzegovina timur pada tahun 1995 menewaskan lebih dari 8.000 anak Muslim
24 Tahun Pembantaian Muslim Bosnia
AJ
200.000 kaum Muslim tewas dibantai, ribuan dipaksa mengungsi dari rumah mereka dan lebih 20 ribu Muslimah diperkosa dalam Perang Balkan tahun 1992-1995

Hari Kamis, delegasi Turki yang dipimpin oleh Menteri Olahraga Mehmet Muharrem Kasapoglu menghadiri upacara pemakaman bagi para korban pembantaian (genosida) Bosnia tahun 1995 yang baru saja diidentifikasi.
Melalui akun twitter, Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki mengingatkan musibah pembantaian (genosida) Srebrenica 1995, yang merenggut nyawa lebih dari 8.000 orang etnis Muslim Bosnia.
“Pembantaian Srebrenica, salah satu tragedi paling memalukan dalam sejarah yang terbentang di depan mata dunia, sekali lagi mengingatkan manusia akan wajah genosida yang mengerikan,” kata Fahrettin Altun di Twitter sebagaimana dikutip Anadolu Agency.
“Pada peringatan 24 tahun pembantaian, kita memperingati para martir suci kita dan berharap kesabaran untuk saudara-saudara kita di Bosnia.”

Penyelidik Pengadilan Kejahatan Perang Internasional membersihkan tanah dan puing-puing dari para korban Srebrenica yang dimakamkan di kuburan massal dekat desa Pilic, sekitar 55 km (32 mil) di timur laut Tuzla (AP)
Altun juga meminta komunitas internasional untuk bertanggung jawab mencegah kejahatan lebih lanjut terhadap kemanusiaan.
“Turki, pengikut kekejaman yang diderita oleh rakyat Bosnia, akan terus mendukung mereka dalam tujuan yang seharusnya,” tambahnya.
Menandai peringatan 24 tahun pembantaian (genosida) Srebrenica, hari Kamis menguburkan 33 korban yang baru diidentifikasi dalam sebuah pemakaman massal.
Pembantaian tentara Serbia di Bosnia dan Herzegovina timur pada tahun 1995 menewaskan lebih dari 8.000 anak Muslim.
Sebagaimana biasa, setiap tahun, tepat pada tanggal 11 Juli, para korban yang diidentifikasi dimakamkan di pemakaman peringatan di Potocari, Bosnia timur.
Setelah pemakaman hari Kamis, jumlah pemakaman di kuburan missal telah meningkat menjadi 6.643.
Osman Cvrk, yang baru berusia 16 tahun ketika dia terbunuh, menjadi korban termuda yang akan dimakamkan tahun ini.
Saha Cvrk, korban tertua, berusia 82 tahun, adalah satu-satunya wanita yang dimakamkan pada upacara tahun ini.
Sisa-sisa 33 korban sedang diangkut dengan truk dari kota Visoko, Bosnia ke Potocari, kutip TRTWorld.

Peristiwa pembantaian

Etni Bosnis (bosniak) menjadi korban pembantaian setelah pasukan Serbia Bosnia menyerang “daerah aman” PBB di Srebrenica pada Juli 1995, kendati ada pasukan Belanda yang ditugaskan sebagai penjaga perdamaian internasional kala itu.
Pasukan Srebrenica dikepung oleh pasukan Serbia yang berusaha merebut wilayah dari etnis Muslim Bosnia dan Kroasia yang berusaha ingin berpisah dan membentuk negara sendiri.
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan Srebrenica sebagai “daerah aman” pada musim semi tahun 1993.
Warga Bosnia berdoa di depan peti mati saat upacara pemakaman massal 127 korban di kompleks peringatan Potocari dekat Srebrenica, 150 kilometer (94 mil) timur laut Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina (AFP)
Namun, pasukan Kristen Serbia yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic justru menyerbu zona PBB itu.
Sayangnya pasukan Belanda gagal bertindak ketika pasukan Serbia menduduki daerah itu, hingga menewaskan sekitar 2.000 pria dan anak lelaki pada 11 Juli saja.
Sekitar 15.000 orang Srebrenica melarikan diri ke pegunungan di sekitarnya, tetapi pasukan Serbia memburu dan membunuh setidaknya 6.000 di antara mereka di hutan.
Mladic akhirnya dinyatakan bersalah atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pembantaian (genosida) pada tahun 2017 dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Temuan mayat
Para korban dibuang ke kuburan massal yang tersebar di sekitar Srebrenica.
Butuh bertahun-tahun bagi para penyelidik untuk menemukan semua situs dan menyelesaikan tes DNA atas mayat-mayat itu.
Bagian tubuh sering ditempatkan di lokasi yang berbeda, sehingga menyulitkan penyelidik untuk membuat kecocokan.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay memperingatkan dunia akan kekejaman ini.
“Saya ingat saudara-saudara kita di Bosnia dengan belas kasihan yang dibunuh di tengah-tengah Eropa, di depan mata dunia, di Srebrenica,” kata Oktay melalui twitter.
Dia menambahkan bahwa dunia tidak akan melupakan genosida, dan mereka yang mengabaikannya.*

No comments: