Pedang al-Attar Era Kesultanan Granada Masih Terjaga Baik

Kota Granada
Pedang al-Attar milik Ali al-Attar panglima di era Kesultanan Granada.


Tim peneliti dari Universitas Politeknik Valencia melakukan pemindaian tiga dimensi terhadap pedang bernilai sejarah era Kesultanan Granada.


Pedang itu milik Ali al-attar dari keluarga Bani Nasr seorang panglima perang Muslim pada masa Kesultanan Granada, Andalusia yang dipimpin Raja Abu Abdullah II yang juga menjadi sultan terakhir Granada.

Pada 1483, Attar berusaha merebut kota Kristen Kordoba. Kendati demikian upaya tersebut tak berhasil, Raja Abu Abdullah menjadi tawanan sementara Attar terbunuh dalam peperangan itu. 


Attar meninggal dunia pada usia 90 tahun. Dalam pertempuran itu, pihak musuh merebut pedang Attar. 


Pedang Attar memiliki kekhasan tersendiri, pedang itu berlapis emas dan dihiasi gading dan batu-batu mulia. Mulanya terdapat saling klaim tentang keemilikan pedang itu, namun setelah negosiasi sejarah, pedang itu menjadi harta Andalusia. Pedang saat ini dipamerkan di useum Militer Toledo.  


Belum lama ini, para peneliti Universitas Valencia dan perusahaan 3D melakuklan upaya pemindaian tiga dimensi pada pedang tersebut. Hal itu bertujuan untuk membuat pedang itu dapat bisa dilihat publik melalui media daring.   


Para peneliti mengambil gambar pedang tersebut dari beberapa sudut menggunakan teknik pemindaian dan menggabungkan gambar-gambar tersebut hingga bisa dilihat secara tiga dimensi.   


“Teknologi ini memungkinkan pendokumentasian benda berharga baik di dalam ataupun luar museum, memfasilitasi publik yang tertarik secara dari,” tutur seorang peneliti seperti dilansir Asharq al-Aswat pada Ahad (31/3).  


Pengguna internet dapat melihat pedang yang dibuat suku Berber Senarai dan milik keluraga Bani Nasr itu dalam versi daring. Pedang Attar ditandai dengan gagang yang bundar dan memiliki gading yang terdapat huruf Arab. 


“Dokumentasi tentang warisan budaya yang berharga yang ditulis secara tradisional tak lagi memadai setelah muncul dokumentasi digital. Dokumentasi digital terdiri dari perekaman secara akurat sebelum menampilkannya pada publik,” kata Jose Luis Lerma dari Universitas Valencia. Andrian Saputra


No comments: