Kisah Raja Muslim Afrika yang Bagi-Bagikan Emas di Mesir

Harga emas dunia (ilustrasi).
Harga emas dunia (ilustrasi).
Foto: Reuters
Aktivitas bagi-bagi emas tersebut sempat picu harga emas di Mesir anjlok.

Raja Muslim dari Mali, Mansa Musa, dilahirkan keluarga penguasa kerajaan Mali. Saudaranya Mansa Abu-Bakr memerintah kekaisaran sampai 1312 yang turun tahta setelah melakukan ekspedisi. 


Wilayah kekuasaan yang luas menyimpan sumber daya yang luar biasa seperti emas dan garam. Menurut Museum Inggris, selama pemerintahan Mansa Musa, kekaisaran Mali menyumbang hampir setengah dari emas Dunia Lama. Dan semua itu milik raja.



“Sebagai penguasa, Mansa Musa memiliki akses hampir tak terbatas ke sumber kekayaan yang paling bernilai di dunia Abad Pertengahan,” kata seorang pengamat sejarah dari Universitas Northwestern Kathleen Bickford Berzock.


“Pusat-pusat utama perdagangan emas dan barang-barang lainnya berada di wilayahnya, dan dia mengumpulkan kekayaan dari perdagangan ini,” katanya.


Meskipun kekaisaran Mali adalah rumah bagi begitu banyak emas, namun kerajaan ini tak cukup dikenal saat itu. Kondisi itu berubah ketika Mansa Musa, seorang Muslim yang taat, memutuskan untuk pergi berziarah ke Makkah, melewati Gurun Sahara dan Mesir.


Mansa Musa disebutkan meninggalkan Mali dengan kafilah sebanyak 60 ribu orang. Dia membawa seluruh pejabat kerajaan, tentara, para penghibur, pedagang, supir unta dan 12 ribu budak, serta kereta panjang yang membawa kambing, domba untuk makanan. 


Rombongan itu seperti sebuah kota yang  sedang bergerak melalui padang pasir. Sebuah kota yang penduduknya hingga budak, dibalut brokat emas dan sutra Persia terbaik. 


Seratus unta berada di belakangnya, masing-masing unta membawa ratusan pon emas murni. Pemandangan itu menjadi semakin mewah begitu rombongan mencapai Kairo, di mana mereka benar-benar dapat memamerkan kekayaan mereka.


Mansa Musa meninggalkan kisah yang mengesankan di Kairo. Al-Umari seseorang yang mengunjungi kota itu 12 tahun setelah Mansa Musa menceritakan betapa orang-orang Kairo sangat membicarakan Mansa Musa.


Begitu mewahnya Mansa Musa hingga membagikan emas di Kairo selama beberapa bulan. Hal itu menyebabkan harga emas anjlok di kawasan itu selama 10 tahun dan membuat perekonomian hancur. 


Perusahaan teknologi yang berbasis di AS, SmartAsset.com memperkirakan bahwa akibat depresiasi emas kala itu  menyebabkan kerugian ekonomi sekitar USD 1,5 miliar (£ 1,1 miliar) di seluruh Timur Tengah. Dalam perjalanan pulang Mansa Musa kembali melewati Mesir. Menurut beberapa orang, dia mencoba membantu perekonomian negara itu dengan mengeluarkan sebagian emas dari peredaran dengan meminjamnya kembali dengan suku bunga yang terlalu tinggi dari para pemberi pinjaman Mesir. 


Yang lain mengatakan dia menghabiskan begitu banyak sehingga dia kehabisan emas. 


Lucy Duran dari School of African and Oriental Studies di London mencatat bahwa para griot atau penghibur dari Mali yang menyanyikan para pendongeng sejarah marah kepada Mansa Musa lantaran terlalu mudahnya sang raja membagikan emas.


“Dia memberi begitu banyak emas Mali di sepanjang jalan sehingga griot tidak suka memuji dia dalam lagu-lagu mereka karena mereka pikir dia menyia-nyiakan sumber daya lokal di luar kekaisaran,” katanya


No comments: