Kertanegara Kepada Utusan Cina: Pulang Sana ke Negaramu..!



Said Aqil Siradj melontarkan pernyataan kontroversial. Banyak netizen terkejut dengan pernyataan tersebut. Pasalnya, Said Aqil menyebut tanpa pasukan Cina tidak ada Indonesia.
Pernyataan Said Aqil Siradj merupakan kesimpulan yang ia dapatkan dari peran Pasukan Cina dalam sejarah kerajaan Majapahit.
“Kalau kita urut, tanpa ada 17 Agustus 1945, tidak akan ada negara Republik Indonesia. Tanpa sumpah pemuda, tidak ada semangat satu nusa satu bangsa, satu bahasa. Tanpa sumpah palapa, tidak akan ada sumpah pemuda. Tanpa Majapahit, tidak akan ada sumpah palapa. Tanpa pasukan Cina, tidak akan ada Majapahit. Artinya, tanpa pasukan Cina, tidak ada Indonesia,” kata Said Aqil dalam pidato yang videonya beredar di media sosial.
Mendapatkan banyak tepuk tangan, Said Aqil pun melanjutkan.
“Yang berani ngomong ini Cuma saya ini. Yang lainnya takut semua,” tandasnya.
Menanggapi pernyataan itu, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain melontarkan jawaban telak.
“Ada orang bilang tanpa Pasukan Cina tidak akan ada Indonesia, karena Majapahit ada karena ada Pasukan Cina. Apa dia lupa bahwa NKRI bukan cuma Majapahit saja, jauh sebelumnya ada Sriwijaya yang sama besar dengan Majapahit. Dan tidak ada hubungan dengan Cina. Jika jumpa Kartanegara pasti ditabok dia!,” kata Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, Senin (19/11/2018).
“Ketika utusan Cina memberikan surat kepada Raden Kartanegara, isinya meminta beliau bayar upeti ke Negara Cina. Dengan marah Kartanegara memotong telinga utusan Raja Cina seraya berkata: “Mulih nang negoromu, aku ra sudi takluk karo Rojomu kuwi..! Betapa gagah perkasanya beliau!,” lanjutnya.

No comments: