Demi Kekuasaan, Dulu Mustafa Attaturk Juga Dekati Ulama

Tahukah Anda jika semua kitab suci yang ada di dunia itu berisi SEJARAH? Sejarah tentang kebaikan melawan kejahatan. Sejarah peperangan antara pasukan yang membawa panji-panji al-haq melawan pasukan dan pelayan iblis. Sejarah tentang hancur atau binasanya suatu kaum karena terlena dengan kemaksiatan. Sejarah tentang para penipu dan pembohong. Sejarah tentang orang-orang yang memiliki kemampuan ilmu agama, mengetahui dan paham tentang al-haq dan al-bathil, namun disebabkan keserakahan dan nafsu syahwatnya pada dunia, malah membela orang-orang munafikin dan pelayan kaum kafirin. Sejarah tentang kelakuan orang-orang fasik, kelakuan orang-orang munafik, kelakukan orang bodoh dan bakhil yang berpura-pura pintar, sejarah tentang segalanya.
Sebab itu, sudah teramat banyak orang-orang bijak dan cerdik pandai yang memperingatkan umat manusia agar jangan sekali-kali melupakan atau meninggalkan sejarah. Bung Karno salah satunya. Dan sejarah itu terus berputar, bagai sebuah siklus, melingkar, dengan pola yang sama namun dengan nama dan peristiwa yang berbeda.
Sejarah dunia hari ini telah menulis nama Mustafa Kemal Pasha yang populer disebut sebagai Mustafa Attaturk, dengan tinta hitam kelam. Cukup proses kematiannya yang menjadi peringatan bagi kita semua, yang teramat menyakitkan dan memalukan. Dan apa-apa yang dilakukan Mustafa Kamal dahulu, ternyata diteladani oleh mereka yang mengidolakannya. Agak tak masuk akal sehat, memang, jika ada orang waras yang mengidolakannya. Namun jika manusia sudah dimabuk kekuasaan, maka akal sehat, kewarasan, biasanya disingkirkan. Putih disebut hitam ya manut. Setan malah dianggap sebagai tuhan. Dan para ulama pun dikriminalisasi dan dijebloskan ke dalam penjara. Padahal ulama selalu menyerukan manusia kepada kebenaran, tidak ada yang menyeru kepada kejahatan. Yang membenci ulama hanya setan, iblis, valak, suster ngesot, kuntilanak, dan para pengikutnya yang sangat pintar mengenakan topeng agar bisa menipu manusia.

Salah satu yang harus kita ingat-ingat adalah perilaku Mustafa Kamal Attaturk Laknatullah yang pernah dalam rangka meraih dan melanggengkan kekuasaan, dia mendekati para ulama. Sebuah foto dan caption tentangnya beredar di medsos dan WA yang digali dari sejarah kelamnya, dan disini akan ditulis ulang. Berikut tulisannya:
Kamal Attaturk (tengah) berpose bersama Masyaikh dan Ulama Libya menggunakan sorban dari ujung rambut ke ujung kaki.
Foto itu diambil di kota Tripoli saat terjadi peperangan antara Khilafah Turki Utsmani mengusir pendudukan Italia, 1911-1912.
Awalnya Kamal Attaturk dicitrakan dekat dengan ulama, disambut bak pahlawan, ternyata pada akhirnya kebusukan dia muncul juga setelah menjadi orang nomor 1 Republik Turki Modern.
Mulai dari penghapusan sistem Khilafah Islam, masjid-masjid & madrasah banyak ditutup, tulisan Turki berhuruf hijaiyah (serupa huruf Jawi) diubah dengan huruf latin, libur hari Jum’at diganti dengan Minggu, dicekal ke Mekkah bagi warga yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dilarang membaca al-Quran, dilarang keras semua yang berbau arab sampai adzan pun gak boleh dikumandangkan dalam bahasa Arab, para ulama & ustadz dipersekusi atau diseksekusi, wanita muslimah harus buka jilbab dan berbagai aturan anti Islam lainnya.
Berkaca dari sejarah, pencitraan sudah dari dulu ada. []
(kh/wa)

No comments: