Kebudayaan Islam dari Dulu Sudah Tersebar ke Asia dan Eropa

Lukisan Bilal tengah adzan. Sebuah karya lukisan pada abad ke 14.
Lukisan Bilal tengah adzan. Sebuah karya lukisan pada abad ke 14.
Foto: Abdul Hadu WM
Disebabkan kurangnya pengetahuan tentang sejarah kebudayaan Islam, seni Islam dan estetika Islam, banyak orang berpraduga bahwa dalam sejarah seni Islam apa yang disebut seni atau lukisan figuratif tidak hadir. Padahal seni atau lukisan figuratif sudah hadir dalam sejak zaman abad ke 14 di masa kekhalifahan Islam.

‘’Contoh sekaligus bukti itu ada pada lukisan figuratif sosok Bilal sebagai  muazzin pertama dalam sejarah agama Islam. Lukisan miniatur -Persia abad ke-14 M. Ilustrasi ini dalam sebuah naskah kitab sejarah,’’ kata Guru Besar Filsafat Islam, di Universitas Paramidana, Jakarta, (18/3).


Abdul Hadi yang juga doktor yang menulis disertasi tentang sufi dan Hamzah Fansuri serta pelompor puisi Islami di Indonesia  bagi mereka yang sudi membaca buku sejarah seni atau sejarah kebudayaan Islam, keadaan yang terjadi akan sebaliknya. Kehadiran seni figuratif dalam Islam adalah satu hal yang nyata.


“Kitab-kitab atau naskah lama kitab-kitab sejarah dan budaya Islam -- dalam bahasa Arab, Persia, Turki Usmani dan lainnya -- banyak yang memuat lukisan miniatur,’’ tegasnya.


photo


Motif pohon hayati pada karpet di Qum.


Pada sisi yang lain, lanjut Abdul Hadi, seni yang dihasilkan pada masa kekalifahan pada abad pertengahan juga mengandung nilai serta cita rasa yang universial. Ini  terlihat dengan berbagai bukti. Misalnya, adana motif ‘Pohon Hayat’ pada sebuah karpet dari Qum, Iran,  juga ada di beberapa wilayah belahan dunia lain.


“Pohon hayati di Jawa disebut Kayon atau Gunungan. Dalam bahasa Arab disebut Sajaratul Hayat. Dalam bahasa Inggris disebut Tree of Life. Simbol pohon kehidupan ini universal. Terdapat di Asia dan Eropah,’’ katanya.


photo


Pohon hayat di Istana Mughal (India/Pakistan).


Sedang jejak kebudayaan Islam di Nusantara misalnya terdapat pada puing-puing kerajaan Banten abad ke-16 - 17 M. Pintu gedung berupa relung seperti terdapat di Persia dan India Mughal memperlihatkan bahwa arsitektur dari istana kesultanan Banten sudah bercorak Islam.


''Jadi itu adalah salah satu contoh lagi jejaknya. Ingat pula dalam sejarah perjuangan melawan kolonialisme, Banten itu hanya salah satu dari banyak kerajaan Islam Nusantara yang berperan besar menentang kolonialisme,'' tegas Abul Hadi WM.


photo


Gaya relung Istana Banten serupa dengan yang di Istana Mughal dan Persia. (Foto: Abdul Hadi WM)




No comments: