Meluruskan Silsilah KH. Said Aqil Siradj dan Sesepuh Pesantren Buntet Cirebon?

Ketua Pengurus Besar NU, KH Said Aqil Siradj tercatat merupakan cicit dari tokoh ulama pada abad ke-19 yakni KH. Muhammad Said Pendiri Pondok Pesantren Gedongan Cirebon.
Dalam beberapa litelatur KH. Muhammad Said diriwayatkan merupakan keturunan salah seorang wali songo Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Setidaknya ada 3 versi silsilah KH. Muhammad Said sampai kepada Sunan Gunung Jati, yakni:
1. Berdasarkan data lesbumi.com:
KH Muhammad Said (Gedongan) bin
KH Murtasim bin
KH Nuruddin bin
KH Ali bin
Tubagus Ibrahim bin
Abul Mufakhir ( Majalengka) bin
Sultan Maulana Mansur (Cikaduen) bin
Sultan Maulana Yusuf (Banten) bin
Sultan Maulana Hasanuddin bin
Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
2. Berdasarkan data ranji.sarkub.com:
KH Said ( Pendiri Gedongan ) bin
KH Murtasim (Kakak dari KH Muta’ad Benda Kerep ) bin
KH Raden Nuruddin bin
Raden Muriddin bin
Raden Ali bin
Pangeran Punjul @ Raden Bagus @ Pangeran Penghulu Kasepuhan bin
Pangeran Senopati @ Pangeran Bagus bin
Pangeran Kebon Agung @ Pangeran Sutajaya V bin
Pangeran Dalem Anom @ Pangeran Sutajaya ingkang Sedo ing Tambak) bin
Pangeran Nata Manggala bin
Pangeran Sutajaya Sedo Ing Demung bin
Pangeran Wirasutajaya ( Adik Kadung Panembahan Ratu ) bin
Pangeran Dipati Anom @ Pangeran Suwarga bin
Pangeran Pasarean @ Pangeran Muhammad Tajul Arifin bin
Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan
3. Sementara berdasarkan data pwansorjabar.org terdapat perbedaan pada genealogy Raden Muriddin ke atas:
Raden Muriddin bin
Raden Muhammad Nuruddin bin
Raden Ali bin
Raden Punjul bin
Raden Bagus bin
Raden Pangeran Sutajaya Ing Gebang (Sultan Matangaji)
bin Dalem Anom (Sultan Senapati) bin
Dalem Kebon Ing Gebang bin
Pangeran Sutajaya Kang Seda Ing Grogol bin
Pangeran Sutajaya Kang Seda Ing Tambak bin
Panembahan Ratu (P. Girilaya) bin
Pangeran Dipati bin
Pangeran Pasarean bin
Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Analisa:
1. Penulis lebih meyakini silsilah yang berasal dari lesbumi.com, selain dikarenakan merupakan situs resmi dari PB NU juga data silsilah tersebut tercatat dalam buku tulisan Ahmad Mustofa Haroen, Meneguhkan Islam Nusantara (Biografi Pemikiran dan Kiprah Kebangsaan Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siroj, MA) Jakarta: KHALISTA, 2015. Hal: 37.
Dalam buku tersebut tertulis data silsilah sebagai berikut : KH. M. Said bin KH. Murtasim bin KH. Nuruddin bin KH. Ali bin Tubagus Ibrohim bin Abdul Mafakhir (Majalengka) bin Maulana Muhammad (Banten) bin Maulana Mansyur bin Maulana Yusuf (Banten) bin Maulana Hasanuddin bin Syaikh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), sumber
2. Pada data lesbumi.com dan buku karya Ahmad Mustofa Haroen, sepertinya ada beberapa nama yang tidak dicantumkan yakni dari Maulana Mansur (Cikaduen) sampai ke Sultan Maulana Yusuf (Banten).
Berdasarkan bantencom.com, Maulana Mansur (Cikaduen) adalah putera dari Sultan Ageng Tirtayasa bin Syeikh Abul Mahali Ahmad Kenari bin Syeikh Abdul Mafakhir bin Syeikh Maulana Muhammad Nasruddin bin Syeikh Maulana Yusuf.
3. Berdasarkan data-data diatas, maka Genealogy dari KH. Said Aqil Siradj sampai kepada Sunan Gunung Jati adalah:
01. KH. Said Aqil Siradj bin
02. KH. Aqil bin
03. KH. Siradj bin
04. KH Muhammad Said (Gedongan) bin
05. KH Murtasim bin
06. KH Nuruddin bin
07. KH Ali bin
08. Tubagus Ibrahim bin
09. Abul Mufakhir ( Majalengka) bin
10. Maulana Mansur (Cikaduen) bin
11. Sultan Ageng Tirtayasa bin
12. Sultan Abul Mahali Ahmad bin
13. Sultan Abdul Mafakhir bin
14. Sultan Maulana Muhammad bin
15. Sultan Maulana Yusuf bin
16. Sultan Maulana Hasanuddin bin
17. Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
4. Menurut catatan situs pwansorjabar.org hubungan antara KH Murtasim dengan KH Muta’ad adalah sepupu (misan), berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa data silsilah yang terdapat pada situs ranji.sarkub.com dan pwansorjabar.org , merupakan silsilah dari sebelah ibunda KH. Murtasim, diperoleh galur sebagai berikut:
01. KH. Said Aqil Siradj bin
02. KH. Aqil bin
03. KH. Siradj bin
04. KH Muhammad Said (Gedongan) bin
05. KH. Murtasim (sepupu sebelah ibu KH. Muta’ad) bin
06. Nyai Nuruddin (isteri Kyai Nuruddin dan saudari Raden Muriddin) binti
07. Raden Muhammad Nuruddin bin
08. Raden Ali bin
09. Raden Punjul bin
10. Raden Bagus bin
11. Raden Pangeran Sutajaya Ing Gebang bin
12. Panembahan Girilaya (versi lain Pangeran Wirasutajaya, saudara dari Panembahan Girilaya/Panembahan Ratu) bin
13. Pangeran Dipati Anom bin
14. Pangeran Pasarean bin
15. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Sedangkan galur silsilah sesepuh Pesantren Buntet KH. Muta’ad (lahir tahun 1785) adalah sebagai berikut:
01. KH. Muta’ad (sepupu sebelah ibu KH. Murtasim) bin
02. KH. Raden Muriddin (saudara Nyai Nuruddin) bin
03. Raden Muhammad Nuruddin bin
04. Raden Ali bin
05. Raden Punjul bin
06. Raden Bagus bin
07. Raden Pangeran Sutajaya Ing Gebang bin
08. Panembahan Girilaya (versi lain Pangeran Wirasutajaya, saudara dari Panembahan Girilaya/Panembahan Ratu) bin
09. Pangeran Dipati Anom bin
10. Pangeran Pasarean bin
11. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
5. Yang dimaksud Pangeran Sutajaya Ing Gebang bukanlah Pangeran Sutajaya Ing Gebang Sultan Matangaji ataupun Pangeran Kebon Agung @ Pangeran Sutajaya V, yang diperkirakan hidup setelah tahun 1700.
Melainkan Pangeran Sutajaya Ing Gebang I yang merupakan anak atau dalam versi lain keponakan dari Panembahan Girilaya (Panembahan Ratu).
 
WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: