Sederhananya Rumah Rasulullah SAW, Replikanya Ada di Madinah
Ada banyak destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi. Salah satunya adalah Museum Nabi Muhammad SAW. Di sana kita bisa menapaktilasi kehidupan Nabi Muhammad dengan lengkap. Salah satunya bagaimana tempat tinggal Rasulullah sekitar 14 abad silam.
Kalau datang ke Masjid Nabawi pasti akan ziarah ke makam Nabi Muhammad. Dulunya, tempat yang kini jadi makam Nabi adalah rumah Nabi Muhammad semasa tinggal di Madinah. Tak banyak yang tahu seperti apa wujud rumah Nabi 14 abad silam.
Museum Nabi Muhammad menceritakan tentang sejarah kehidupan Rasulullah. Bukan dengan benda-benda atau artefak peninggalan Nabi, melainkan dengan diorama dan gambar .
Nama museumnya adalah Muhammad The Messenger of Allah Exhibition. Museum ini terletak di depan Gerbang 8 Masjid Nabawi, Madinah. Kita bisa datang ke museum ini setiap hari dari pukul 08.00-12.00 lalu istirahat dan buka lagi pukul 16.30-20.00. Tiketnya masuknya gratis.
Di dalamnya kita bisa menyaksikan detail kehidupan di masa Nabi Muhammad SAW memimpin umat Muslim di Madinah, termasuk rumah Nabi yang begitu sederhana.
Rumah Nabi Muhammad SAW adalah sebuah bangunan persegi panjang di atas hamparan padang pasir gersang. Bangunan ini hanya terbuat dari tanah liat dan beratapkan pelepah kurma yang sangat sederhana. Ukuran rumah Nabi hanya 8×4 meter atau type 32.
Rumah Nabi tSAW erbagi menjadi dua ruangan saja. Ruang pertama dengan luas 5×4 meter berfungsi sebagai ruang istirahat sekaligus ruang serbaguna sedangkan sisanya digunakan sebagai halaman rumah yaitu 3×4 meter. Tidak ada banyak ruang seperti di rumah-rumah modern zaman sekarang. Sangat sederhana dan bersahaja.
Masjid Nabawi dahulu pun sangat jauh berbeda dibanding Masjid Nabawi sekarang yang sangat megah. Awalnya Masjid Nabawi hanya terbuat dari tembok bata setinggi pagar dan beralaskan tanah.
Masjid Nabawi berada di samping rumah Rasulullah. Berbentuk kotak, seperti benteng sederhana dengan tembok setinggi pagar. Tanpa lantai, hanya beralaskan tanah. Di bagian depan, ada atap dari daun kurma. Tiang penyangganya pun juga terbuat dari batang kurma. Bagian yang beratap hanya untuk shaf terdepan. Tak lupa ada mimbar sederhana untuk Nabi.
Bayangkan Masjid Nabawi sekarang yang sangat luas dan begitu megah. Sangat jauh jika dibandingkan dengan 14 abad silam ketika dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Bayangkan, luas kota Madinah kuno zaman Nabi sama dengan Masjid Nabawi hari ini. Kamu bisa membayangkan di zaman itu, Nabi dan sahabat salat di Masjid beralas tanah dan tanpa atap. Kini, kamu yang umroh atau haji bisa menikmati salat di Masjid Nabawi yang sangat megah. Sungguh, berkunjung ke museum ini bisa jadi pelajaran hidup yang penuh hikmah untuk kita semua.
Wisata ziarah memang akan menyentuh hati dan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Jika kita umroh ke sana, jangan lupa mampir ke Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah. Mengunjungi museum ini pasti akan membuat kita semua makin cinta kepada Nabi. Semoga segera terpanggil ya ke tanah suci. Amin. (jj/hpw)
No comments:
Post a Comment