Sayyid Muhammad Kebungsuan, Ulama Malaya yang menjadi Leluhur Raja Jawa?

Di dalam Silsilah Kerajaan Kelantan, nama Sayyid Muhammad Kebungsuan disebut-sebut sebagai leluhur Para Penguasa Kerajaan Demak, Pajang dan Mataram Islam.
Dikalangan ahli sejarah, ada yang telah mencoba menyelusuri kehidupan tokoh ini. Namun dikarenakan minimnya data, keberadaannya masih diselimuti misteri.
silsilah3 
Silsilah Kerajaan Kelantan (royalark.net)
Sayyid Muhammad Kebungsuan, Ulama dari Negeri Malaya
Sayyid Muhammad Kebungsuan merupakan anak dari Sayyid Husein, sedangkan ibunya bernama Putri Selindung Bulan dari Negeri Chermin.
Ia dilahirkan pada tahun 1410 M , dan memiliki saudara kandung bernama Sayyid Ali Nurul Alam.
Sejak kecil, Sayyid Kebungsuan mendapat didikan Keislaman dari ayahnya , dan ketika meranjak remaja, ia mengikuti jejak ayahnya sebagai penyebar dakwah Islam di Nusantara.
Pengetahuannya yang luas tentang Islam, membuatnya menjadi rujukan dikalangan masyarakat muslim. Dan sebagai Ulama, ia banyak memiliki santri, salah satunya Sayyid Ahmad bin Abdullah.
Kelak Sayyid Ahmad ini memberi nama anaknya, persis dengan nama gurunya , dan dikemudian hari sang anak dikenal sebagai Pendiri Kerajaan Mindanao Filipina.
pajang1
Kerajaan Pajang dan Sayyid Ali

Sekitar akhir abad ke-15, tanah Jawa kedatangan salah seorang keturunan Sayyid Muhammad Kebungsuan dari Malaya, yang bernama Sayyid Ali. Tujuan Sayyid Ali adalah untuk membantu membangun Kerajaan Demak, yang baru saja berdiri.
Selama mengabdi di Demak, Sayyid Ali ditunjuk sebagai Adipati di daerah Pengging, sehingga ia dikenal dengan nama Ki Ageng Pengging.
Pada tahun 1499 M, Sayyid Ali mendapat karunia seorang putra, yang ia beri nama Sayyid Abdurrahman.
Sedari kecil, Sayyid Abdurahman mendapat pendidikan agama, dan juga didikan keprajuritan dari Ki Ageng Tingkir. Sehingga ia dikenal juga dengan nama Jaka Tingkir.
Kelak setelah dewasa, dikarenakan kecakapannya Jaka Tingkir diangkat menantu oleh Penguasa Demak, Sultan Trenggana (wikipedia). Dan dikemudian hari, yaitu tahun 1549 M, Jaka Tingkir mendirikan Kerajaan Pajang, sebagai pengganti Kerajaan Demak yang runtuh akibat konflik internal.
Melalui Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) inilah, keturunan Sayyid Muhammad Kebungsuan berkembang, dan banyak menurunkan para ulama, serta umaro di Nusantara.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Keberadaan Sayyid Ali (Ki Ageng Pengging), sebagai cikal bakal kehadiran keturunan Sayyid Muhammad Kebungsuan di Tanah Jawa, berdasarkan penyelusuran yang dilakukan oleh ahli Nasab, Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad, Mufti Negeri Johor Malaysia
2. Nasab lengkap Sayyid Muhammad Kebungsuan (Malaya) adalah :
Sayyid Muhammad Kebungsuan (Malaya) bin Husein Jamalludin bin Ahmad Syah Jalal bin Abdulloh Azmatkhan bin Abdul Malik bin Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shahib Marbath bin ‘Ali Khali’ Qasam bin ‘Alwi Ba’alawi bin Muhammad Baitu Jubair bin ‘Alwi Al-Mubtakir bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin ‘Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin ‘Ali Al-‘Uraidhi bin Ja’far Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Al-Husain bin Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulullah.
3. Kerajaan Mindanao, banyak yang menulis didirikan oleh Sayyid Muhammad Kebungsuan bin Ali Zainal Abidin (Makkah). Namun berdasarkan penelitian, sosok yang dimaksud adalah :
Sayyid Muhammad Kebungsuan (Mindanao) bin Ahmad bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Ali Zainal ‘Abidin bin ‘Abdullah bin ‘Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shahib Marbath bin ‘Ali Khali’ Qasam bin ‘Alwi Ba’alawi bin Muhammad Baitu Jubair bin ‘Alwi Al-Mubtakir bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin ‘Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin ‘Ali Al-‘Uraidhi bin Ja’far Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Al-Husain bin Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulullah.
4. Ada pendapat yang mengatakan Sayyid Muhammad Kebungsuan, adalah sosok yang sama dengan Adipati Andayaningrat (Ki Ageng Pengging Sepuh).
Namun bila dicermati, kedua tokoh ini terdapat banyak perbedaan dalam riwayat kehidupannya, diantaranya…
(a). Adipati Andayaningrat adalah putera dari Pangeran Bajul Segara, sejak kecil tidak bertemu dengan ayahnya. Sementara Sayyid Muhammad Kebungsuan, ketika kecil telah dibimbing ilmu keislaman langsung dari ayahnya Sayyid Husein Jamaluddin Akbar.
(b). Sayyid Muhammad Kebungsuan berdakwah ke berbagai tempat menyebarkan Islam, sementara Adipati Andayaningrat adalah seorang birokrat Kerajaan Majapahit
(c). Berdasarkan Serat Kanda, Adipati Andayaningrat membela Majapahit saat berperang melawan Demak. Sementara Sayyid Muhammad Kebungsuan, tentu akan lebih berpihak kepada Demak, yang didukung oleh keluarganya (Sunan Ampel).
(d). Sayyid Muhammad Kebungsuan, tidak pernah diriwayatkan tewas dibunuh, sementara Adipati Andayaningrat meninggal saat peperangan, ada versi beliau wafat di tangan Sunan Ngudung.
(e). Dalam beberapa literatur Adipati Andayaningrat, adalah salah seorang murid Syekh Siti Jenar, sementara Sayyid Muhammad Kebungsuan adalah ulama di Malaya, dan bukan murid dari Syekh Siti Jenar
Dari beberapa alasan ini, bisa disimpulkan Sayyid Muhammad Kebungsuan bukan Adipati Andayaningrat (Ki Ageng Pengging Sepuh).

1 comment:

Unknown said...

Se7 banget...kemiripan nama bukan berarti sama orangnya..