Menyingkap Peninggalan di Kota Kuno Teotihuacan
Ribuan benda peninggalan ditemukan di kota kuno Teotihuacan.
Tim arkeolog di Meksiko mengatakan mereka menemukan ribuan benda peninggalan di kota kuno Teotihuacan. Mereka menemukan benda-benda kuno yang terbuat dari kayu, kerang, biji-bijian, tembikar dan tulang binatang.
Benda-benda tersebut ditemukan di dalam terowongan yang sebelumnya sudah ada. Terowongan itu sudah ditutup hampir 2.000 tahun lalu.
Penemuan besar oleh tim arkeolog bermula ketika sembilan tahun lalu mereka menggali gunungan batu dan tanah yang keluar dari terowongan.
Para arkeolog juga menemukan sesajen di akhir ujung terowongan, sebelum tiga ruangan. Hal itu menunjukkan kemungkinan bahwa jasad kaum elite yang berkuasa di Teotihuacan mungkin dikuburkan di tempat itu.
Teotihuacan lama mendominasi kawasan Meksiko tengah dan mencapai puncak kejayaan antara tahun 100 Sebelum Masehi dan 750 Masehi.
Kota kuno itu diyakini dihuni oleh lebih dari 100.000 orang, tetapi ditinggalkan sebelum kemunculan kerajaan Aztec pada abad ke-14.
Kini Teotihuacan adalah situs arkeologi penting yang terletak di luar ibu kota Meksiko dan menjadi salah satu tujuan wisata populer.
Benda-benda tersebut ditemukan di dalam terowongan yang sebelumnya sudah ada. Terowongan itu sudah ditutup hampir 2.000 tahun lalu.
Penemuan besar oleh tim arkeolog bermula ketika sembilan tahun lalu mereka menggali gunungan batu dan tanah yang keluar dari terowongan.
Para arkeolog juga menemukan sesajen di akhir ujung terowongan, sebelum tiga ruangan. Hal itu menunjukkan kemungkinan bahwa jasad kaum elite yang berkuasa di Teotihuacan mungkin dikuburkan di tempat itu.
Teotihuacan lama mendominasi kawasan Meksiko tengah dan mencapai puncak kejayaan antara tahun 100 Sebelum Masehi dan 750 Masehi.
Kota kuno itu diyakini dihuni oleh lebih dari 100.000 orang, tetapi ditinggalkan sebelum kemunculan kerajaan Aztec pada abad ke-14.
Kini Teotihuacan adalah situs arkeologi penting yang terletak di luar ibu kota Meksiko dan menjadi salah satu tujuan wisata populer.
bbc.co.uk/indonesia
No comments:
Post a Comment