Makam Kyai Gede, Makam Keramat di Kotawaringin

image
Makam Kyai Gede
Kyai Gede adalah tokoh legendaris daerah Kotawaringin Barat di mana makamnya banyak diziarahi oleh masyarakat. Beliau penyebar agama Islam pertama di tempat tersebut yang bermukim lebih dahulu daripada pendiri pertama Kerajaan Kutaringin (Kotawaringin) Pangeran Antakusuma. Di kemudian hari pada masa Pangeran Antakusuma mendirikan Kerajaan Kutaringin, Kyai Gede diangkat sebagai Mangkubumi atau Perdana Menteri. Pangeran Adipati Antakesuma merupakan putra dari raja IV Kesultanan Banjar, Sultan Musta’inubillah (bertahta1650-1678). Asal-usul Kyai Gede ada 3 versi yang berbeda-beda.
Versi pertama didasarkan atas pendapat Lontaan dan Sanusi yang menyatakan bahwa Kyai Gede adalah seorang Muslim yang ditemukan terikat pada sebatang pisang pada saat pembangunan kerajaan Kutaringin. Oleh kepala suku Dayak Laman ditolong dan dirawat. Karena sikapnya yang mengerti tata tertib dan sopan santun, rakyat sangat tertarik untuk memeluk agama yang dianutnya. Selain pengetahuan agama, Kyai Gede juga mengajarkan ilmu pengetahuan perang karena beliau merupakan kyai dan pahlawan dari Majapahit. Ketika Pangeran Adipati Antakusuma mendarat di tepi Sungai Lamandau, Kyai Gede ikut menemuinya bersama dengan Demung Tujuh Bersaudara.
Versi kedua menurut legenda rakyat, pada waktu rombongan Pangeran Adipati Antakesuma mendarat di tepi Sungai Lamandau, mereka didatangi oleh rombongan Demang Tujuh Bersaudara dan Kyai Gede. Setelah kedua pihak berperang dengan kemenangan di pihak Pangeran Adipati Antakesuma, mereka sepakat mengangkat Pangeran Adipati Antakesuma sebagai raja. Kyai Gede, Demang Akar dan anaknya Sagar masuk agama Islam. Demang Akar dan Sagar masing-masing berganti nama menjadi Demang Silam dan Selamat. Sementara keenam demang lainnya berpindah ke darat atau pedalaman Kutaringin. Menurut cerita versi ini, Kyai Gede tidak lain adalah Kyai Gade putra asli Kutaringin, bukan berasal dari Demak atau Majapahit. Dari catatan sejarah, Kyai Gade dan Pangeran Adipati Antakesuma keberadaannya tidaklah sezaman. Jika cerita versi pertama benar maka Kyai Gede memang hidup pada abad ke-16 (tahun 1595M) sedangkan Pangeran Adipati Antakesuma mendirikan kerajaan Kutaringin pada abad ke-17 pada tahun1679 (pendapat Lontaan dan Sanusi).
Versi ketiga menurut Nahan menyatakan bahwa Kyai Gede berasal dari Kesultanan Demak dan masuk ke Kutaringin pada tahun 1595. Menurut cerita ini Kyai Gede bernama asli Abdul Qadir Assegaf yaitu seorang ulama dari Demak. Karena sikapnya yang membangkang akhirnya diusir dan dibuang oleh Kesultanan. Kyai Gede dan pengikutnya dilarang melakukan peperangan di hari Jumat oleh Sultan Demak. Namun perintah raja tidak diindahkan Kyai Gede dan pengikutnya. Ketika melakukan peperangan, pasukannya kalah. Akhirnya dia harus menanggung konsekuensinya, dihukum dengan cara diasingkan dari kerajaan dan akhirnya terdampar di kerajaan Banjar setelah sebelumnya sempat melalui Gresik. Pada masa itu Kerajaan Banjar di bawah kekuasaan Pangeran Suriansyah yang sebelum masuk Islam bergelar Pangeran Suryanata. Oleh Pangeran Suriansyah, Kyai Gede dengan didampingi Khatib Dayan diutus untuk menyebarkan Islam ke Kutaringin Barat, kala itu tahun1595M. Dengan pengikut tak kurang dari 40 orang disertai Khatib Dayan, berangkatlah Kyai Gede menyusuri sungai Arut hingga ke pedalaman sungai Lamandau dan Balantik, Nanga Bulik, Sukamara. Dalam perjalanan menyebarkan agama Islam, akhirnya Kyai Gede bertemu dengan Pangeran Adipati Antakesuma putra dari Sultan Musta’inubillah, raja Kesultanan Banjar. Selanjutnya berdirilah kerajaan Kutaringin dengan Kyai Gede sebagai Mangkubumi pertama dengan gelar Adipati Gede Ing Kutaringin mendampingi Pangeran Adipati Antakesuma.
image
Pohon Kedondong Keramat
Pohon kedondong tua di kompleks makam Kyai Gede, konon pohon tersebut juga keramat. Buah kedondongnya besar-besar dan ketika berbunga bisa berbau harum maupun busuk.
image
Batu Ikan Belida
Tak jauh di bawah pohon kedondong tua, ada situs Batu Ikan Belida. Legenda Batu Ikan Belida sangat erat kaitannya dengan hikayat kedatangan Kyai Gede di Kutaringin.
image
TK dan TPA Kyai Gede
Di dalam kompleks makam Kyai Gede terdapat sekolah TK Kyai Gede dan Taman Pendidikan Al-Qur’an.

Cakidur

No comments: