Rumania: Moyang Pangeran Charles "Drakula" Haus Darah

Drakula terinspirasi dari Vlad III, pangeran yang haus darah.
Vlad III, Pangeran Wallachia, moyang Charles
Vlad III, Pangeran Wallachia, moyang Charles  
Tubuh tinggi, mata bersinar, kulit pucat, dan memakai jas lengkap serta sarung tangan. Tokoh bangsawan penghisap darah yang mengerikan, tapi takut pada bawang putih dan salib, adalah tokoh dalam buku legendaris Bram Stoker yang terbit 1897 lalu, "Dracula".

Tentu saja drakula hanya kisah fiksi. Namun, ia diyakini terinspirasi oleh Vlad III, pangeran yang yang memerintah Wallachia di abad ke-15 dengan tangan besi.

Drakula kini dijadikan daya tarik Rumania untuk menarik wisawatan asing, terutama dari Inggris. Menggunakan strategi pemasaran unik, dengan menghubung-hubungkan Keluarga Kerajaan Inggris, terutama Pangeran Charles, dengan Vlad III.

Diyakini keterkaitan keluarga Kerajaan Inggris dengan Valad berasal dari Ratu Mary, istri George V, buyut dari Pangeran Charles.

Tak hanya itu, sepupu dari kakek buyut putra mahkota Inggris itu, Marie menikahi putra mahkota Romania dan terus memerintah negara di Eropa Timur itu bahkan setelah Perang Dunia I

Aksi Rumania dikipas-kipasi pernyataan Pangeran Charles sendiri tahun lalu, meski dengan nada bercanda, ia mengaku punya kaitan dengan Vlad, saat mempromposiklan pelestarian hutan di kawasan Transylvania, Rumania.

"Silsilah menunjukkan, saya adalah keturunan Vlad. Jadi aku punya keterkaitan dengan negara ini," kata dia, 201 lalu.

Dewan Periwisata Rumania mengumumkan keterkaitan itu pada ajang World Travel Market  yang dibuka di London untuk menarik banyak turis dari Inggris.

Turis Inggris yang berwisata ke Rumania naik 7 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada 2011 secara keseluruhan, ada 118.000 turis Inggris yang berkunjung ke negeri itu.

Haus darah
Mengapa Vlad menjadi inspirasi drakula? Meski punya tujuan berbeda, keduanya sama-sama haus darah.

Vlad punya reputasi kejam saat melawan Kekaisaran Ottoman dan bahkan pada rakyatnya sendiri. Ia menguliti dan merebus orang-orang yang dianggap musuh. Namun yang menjadi favoritnya adalah penyulaan (impalement).

Penyulaan adalah cara penyiksaan yang amat kejam. Saat seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala.

Vlad dilaporkan membunuh 100.000 orang dengan cara sadis itu. Belum termasuk pembunuhan-pembunuhan lainnya.
(adi)

Elin Yunita Kristanti Sumber: Telegraph

No comments: