Al-Farabi, Filsuf Muslim Abad Pertengahan (4)

Al-Farabi, Filsuf Muslim Abad Pertengahan (1)
Al-Farabi (ilustrasi).
Pemikiran dan Filsafat Al-Farabi
Sosok dan pemikiran Al-Farabi hingga kini tetap menjadi perhatian dunia.

Dialah filsuf Islam pertama yang berhasil mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam sehingga bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu.

Pemikirannya begitu berpengaruh besar terhadap dunia Barat. “Ilmu logika Al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa,” ujar Carra de Vaux.

Tak heran bila para intelektual merasa berutang budi kepada Al-Farabi atas ilmu pengetahuan yang telah dihasilkannya. Pemikiran sang mahaguru kedua itu juga begitu kental memengaruhi pikiran-pikiran Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd.

Filsafat Al-Farabi sebenarnya merupakan campuran antara filsafat Aristoteles dan Neo-Platonisme. Ia menyintesiskan buah pikir dua pemikir besar, yakni Plato dan Aristoteles.

Guna memahami pemikiran kedua filsuf Yunani itu, Al-Farabi secara khusus membaca karya kedua pemikir besar Yunani itu, yakni “On the Soul” sebanyak 200 kali dan “Physics” sampai 40 kali.

Dengan kecemerlangan otaknya, Al-Farabi mampu melakukan terobosan untuk menggabungkan filsafat Platonik dan Aristotelian dengan pengetahuan mengenai Alquran serta beragam ilmu lainnya.

Kemampuannya ini berkat jerih payahnya menimba ilmu pengetahuan dari sejumlah guru yang mumpuni. Ia belajar filsafat Aristoteles dan logika langsung dari seorang filsuf termasyhur, Abu Bishr Matta ibnu Yunus.

Dalam waktu yang tak terlalu lama, kecemerlangan pemikiran Al-Farabi mampu mengatasi reputasi gurunya dalam bidang logika.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya

No comments: